{"title":"正确的MANGROVE使用OBIA的方法,根据它的LANDSAT 8石油和陆地sat 7 ETM+案例研究:MANGROVE Segara区域,Cilacap","authors":"A. Purwanto, Gathot Winarso, A. Julzarika","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.1076","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mempunyai banyak manfaat terutama bagi lingkungan di sekitarnya. Keberadaan hutan mengrove semakin mendapat banyak tekanan dimana salah satunya adalah gangguan dari aktivitas manusia. Banyaknya penebangan liar hutan mangrove mempengaruhi kondisi kerapatan kanopi hutan mangrove. Penilaian mengenai kualitas hutan mangrove telah banyak dilakukan oleh peneliti dimana salah satu metodenya menggunakan indeks vegetasi untuk menghitung kerapatan kanopi. Semakin tinggi nilai NDVI maka dapat dikatakan kualitas hutan mangrove semakin baik dan begitu juga sebaliknya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, hutan mangrove yang memiliki nilai NDVI tinggi banyak didominasi oleh mangrove non sejati, sedangkan hutan mangrove dengan kategori mangrove sejati memiliki nilai NDVI yang relatif lebih rendah. Penelitian sebelumnya menyebutkan salah satu jenis mangrove non sejati dapat digunakan sebagai salah satu indikator kerusakan mangrove di Segara Anakan, Cilacap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran mangrove sejati di Segara Anakan, Cilacap menggunakan metode OBIA. Data citra satelit yang digunakan adalah citra Landsat 8 OLI dan citra Landsat 7 ETM+. Metode pemisahan obyek hutan mangrove menggunakan proses segmentasi dengan algoritma Multires olu tio n S e g m e n t a tio n , sedangkan identifikasi mangrove sejati menggunakan formula indeks mangrove dimana algoritma ini menggunakan kanal NIR dan SWIR. Berdasarkan hasil perhitungan indeks mangrove dari citra Landsat 8 OLI dan Landsat 7 ETM+ terlihat bahwa sebaran mangrove sejati banyak ditemukan pada bagian timur dari lokasi penelitian. Luasan area mangrove sejati yang teridentifikasi dari citra Landsat 7 ETM+ lebih besar dibandingkan luasan mangrove sejati dari citra Landsat 8 OLI.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"IDENTIFIKASI MANGROVE SEJATI MENGGUNAKAN METODE OBIA BERDASARKAN CITRA LANDSAT 8 OLI DAN LANDSAT 7 ETM+ Studi Kasus: Kawasan Mangrove Segara Anakan, Cilacap\",\"authors\":\"A. Purwanto, Gathot Winarso, A. Julzarika\",\"doi\":\"10.24895/SNG.2018.3-0.1076\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mempunyai banyak manfaat terutama bagi lingkungan di sekitarnya. Keberadaan hutan mengrove semakin mendapat banyak tekanan dimana salah satunya adalah gangguan dari aktivitas manusia. Banyaknya penebangan liar hutan mangrove mempengaruhi kondisi kerapatan kanopi hutan mangrove. Penilaian mengenai kualitas hutan mangrove telah banyak dilakukan oleh peneliti dimana salah satu metodenya menggunakan indeks vegetasi untuk menghitung kerapatan kanopi. Semakin tinggi nilai NDVI maka dapat dikatakan kualitas hutan mangrove semakin baik dan begitu juga sebaliknya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, hutan mangrove yang memiliki nilai NDVI tinggi banyak didominasi oleh mangrove non sejati, sedangkan hutan mangrove dengan kategori mangrove sejati memiliki nilai NDVI yang relatif lebih rendah. Penelitian sebelumnya menyebutkan salah satu jenis mangrove non sejati dapat digunakan sebagai salah satu indikator kerusakan mangrove di Segara Anakan, Cilacap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran mangrove sejati di Segara Anakan, Cilacap menggunakan metode OBIA. Data citra satelit yang digunakan adalah citra Landsat 8 OLI dan citra Landsat 7 ETM+. Metode pemisahan obyek hutan mangrove menggunakan proses segmentasi dengan algoritma Multires olu tio n S e g m e n t a tio n , sedangkan identifikasi mangrove sejati menggunakan formula indeks mangrove dimana algoritma ini menggunakan kanal NIR dan SWIR. Berdasarkan hasil perhitungan indeks mangrove dari citra Landsat 8 OLI dan Landsat 7 ETM+ terlihat bahwa sebaran mangrove sejati banyak ditemukan pada bagian timur dari lokasi penelitian. Luasan area mangrove sejati yang teridentifikasi dari citra Landsat 7 ETM+ lebih besar dibandingkan luasan mangrove sejati dari citra Landsat 8 OLI.\",\"PeriodicalId\":307659,\"journal\":{\"name\":\"Seminar Nasional Geomatika\",\"volume\":\"8 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-02-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Seminar Nasional Geomatika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.1076\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.1076","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
IDENTIFIKASI MANGROVE SEJATI MENGGUNAKAN METODE OBIA BERDASARKAN CITRA LANDSAT 8 OLI DAN LANDSAT 7 ETM+ Studi Kasus: Kawasan Mangrove Segara Anakan, Cilacap
Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mempunyai banyak manfaat terutama bagi lingkungan di sekitarnya. Keberadaan hutan mengrove semakin mendapat banyak tekanan dimana salah satunya adalah gangguan dari aktivitas manusia. Banyaknya penebangan liar hutan mangrove mempengaruhi kondisi kerapatan kanopi hutan mangrove. Penilaian mengenai kualitas hutan mangrove telah banyak dilakukan oleh peneliti dimana salah satu metodenya menggunakan indeks vegetasi untuk menghitung kerapatan kanopi. Semakin tinggi nilai NDVI maka dapat dikatakan kualitas hutan mangrove semakin baik dan begitu juga sebaliknya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, hutan mangrove yang memiliki nilai NDVI tinggi banyak didominasi oleh mangrove non sejati, sedangkan hutan mangrove dengan kategori mangrove sejati memiliki nilai NDVI yang relatif lebih rendah. Penelitian sebelumnya menyebutkan salah satu jenis mangrove non sejati dapat digunakan sebagai salah satu indikator kerusakan mangrove di Segara Anakan, Cilacap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran mangrove sejati di Segara Anakan, Cilacap menggunakan metode OBIA. Data citra satelit yang digunakan adalah citra Landsat 8 OLI dan citra Landsat 7 ETM+. Metode pemisahan obyek hutan mangrove menggunakan proses segmentasi dengan algoritma Multires olu tio n S e g m e n t a tio n , sedangkan identifikasi mangrove sejati menggunakan formula indeks mangrove dimana algoritma ini menggunakan kanal NIR dan SWIR. Berdasarkan hasil perhitungan indeks mangrove dari citra Landsat 8 OLI dan Landsat 7 ETM+ terlihat bahwa sebaran mangrove sejati banyak ditemukan pada bagian timur dari lokasi penelitian. Luasan area mangrove sejati yang teridentifikasi dari citra Landsat 7 ETM+ lebih besar dibandingkan luasan mangrove sejati dari citra Landsat 8 OLI.