Mustika Ratnaningsih Purbowati, Ira Citra Ningrom, R. Febriyanti
{"title":"Gerakan Bersama Kenali, Cegah, dan Atasi Stunting Melalui Edukasi Bagi Masyarakat di Desa Padamara Kabupaten Purbalingga","authors":"Mustika Ratnaningsih Purbowati, Ira Citra Ningrom, R. Febriyanti","doi":"10.24853/AS-SYIFA.2.1.15-22","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Balita yang mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu lama terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan dapat mengalami kegagalan pertumbuhan atau biasa disebut stunting. Indonesia memiliki target menurunkan angka kejadian pada angka 14% pada tahun 2024. Pemerintah dan seluruh masyarakat harus berperan serta dalam  upaya pencapaian target tersebut. Edukasi secara berkelanjutan dinilai dapat menjadi salah satu cara untuk menurunkan angka stunting. Kegiatan  ini memiliki tujuan  meningkatkan pengetahuan masyarakat meliputi remaja, ibu hamil, dan kader Posyandu agar dapat mengenali stunting, mengetahui upaya pencegahan, dan penatalaksanaan stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini melalui kegiatan webinar yang berisi materi cara mengenali stunting, cara menilai status gizi yang benar menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat) terbaru, pentingnya 1000 hari pertama kehidupan, cara pencegahan stunting, dan apa yang harus dilakukan ketika menjumpai stunting. Materi diberikan kepada 25 peserta selama 120 menit. Tingkat pengetahuan peserta diukur sebelum dan sesudah kegiatan melalui pretest dan postest. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat.  Hasil pretest didapatkan 5 peserta (20%) memiliki pengetahuan baik, 7 peserta (28%) memiliki pengetahuan sedang, dan 13 peserta (52%) memiliki pengetahuan kurang. Tingkat pengetahuan meningkat setelah pemberian materi dan sesi tanya jawab yaitu terdapat 22 peserta  (88%) memiliki pengetahuan baik, dan 3 peserta (12%) memiliki pengetahuan sedang. Seluruh komponen masyarakat diharapkan  dapat ikut berperan serta aktif dalam upaya menurunkan angka kejadian stunting.---Toddlers who experience malnutrition for a long time, especially in their first 1000 days of life may result in growth failure or commonly called stunting. Indonesia has a target of reducing the incidence rate to 14% by 2024. The government and the entire community must participate to achieve this target. Sustainable education is considered to be one way to reduce stunting rates. This activity has the aim of increasing public knowledge including adolescents, pregnant women, and Posyandu cadres so that they can recognize stunting, know how to prevent, and manage stunting. The method used in this activity is through a webinar that contains material on how to recognize stunting, how to assess the correct nutritional status using the latest KMS (Health Record Book), the importance of the first 1000 days of life, how to prevent stunting, and what to do when encountering stunting. The material was given to 25 participants for 120 minutes. The level of knowledge of participants was measured before and after the activity through pretest and posttest. This activity succeeded in increasing public knowledge. The results of the pretest showed that 5 participants (20%) had good knowledge, 7 participants (28%) had moderate knowledge, and 13 participants (52%) had poor knowledge. The level of knowledge increased after giving the material and the question and answer session, namely 22 participants (88%) had good knowledge, and 3 participants (12%) had moderate knowledge. All components of society are expected to participate actively to reduce the incidence of stunting.","PeriodicalId":414854,"journal":{"name":"AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24853/AS-SYIFA.2.1.15-22","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4

摘要

发育不良的幼儿长时间营养不良,尤其是在生命的前1000天,可能会出现发育障碍或通常被称为发育不良。印度尼西亚将2024年的事件数量降低到14%。政府和整个社会都必须参与实现这些目标的努力。持续的教育可能是降低特技数量的一种方法。这些活动的目的是增加社区知识,包括青少年、准妈妈和卡德·波尚都,以识别发育、了解预防措施和改善发育。在这项活动中使用的方法包括如何识别特技,如何使用最新的KMS(健康卡)来判断正确的营养状况,生命最初1000天的重要性,如何预防特技,以及在发现特技时应做什么。将材料分发给25名参与者120分钟。参与者的知识水平是通过前期和先验来衡量的。这些活动提高了公众的知识。预测结果为5名参与者(20%)拥有良好的知识,7名参与者(28%)拥有适度的知识,13名参与者(52%)拥有较低的知识。在物质分配和问答环节之后,知识水平上升了22个参与者(88%)拥有良好的知识,3个参与者(12%)拥有适度的知识。社区的所有组成部分都应该积极参与降低特技发生率的努力。特别是在头1000天的生命中,人们可能会在成长的失败或通常被称为特技。印尼有a reducing the incidence率到14%的目标:2024年。政府和整个社区都必须参与实现这个目标。可持续的教育被认为是一种降低成绩的方法。aim》这个活动有increasing公共知识在内的青少年、怀孕妇女和Posyandu cadres发育所以那他们能认识,知道如何prevent和发育怎么办。方法以前》这个活动是通过一个网络研讨会,以至于contains发育上如何认识材料,如何评估《最新的状态来nutritional用KMS重要性》(Book)的健康记录,第1000天的生命,如何prevent发育迟缓,和该做什么当encountering。在过去的120分钟里,材料被分发了25个participants。参与的知识水平是在前期和后阶段提出的。这一行动成功地增加了公众知识。前五分之一的人表现得很好,七分之一的人表现得很差,13分的人表现得很差。在给予材料和问题答案答案后,知识水平增加了,namely 22 partipants(88%)有良好的知识,3 participants(12%)有温和的知识。所有关于社会的指控都将参加活动,以减少特技的范围。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Gerakan Bersama Kenali, Cegah, dan Atasi Stunting Melalui Edukasi Bagi Masyarakat di Desa Padamara Kabupaten Purbalingga
Balita yang mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu lama terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan dapat mengalami kegagalan pertumbuhan atau biasa disebut stunting. Indonesia memiliki target menurunkan angka kejadian pada angka 14% pada tahun 2024. Pemerintah dan seluruh masyarakat harus berperan serta dalam  upaya pencapaian target tersebut. Edukasi secara berkelanjutan dinilai dapat menjadi salah satu cara untuk menurunkan angka stunting. Kegiatan  ini memiliki tujuan  meningkatkan pengetahuan masyarakat meliputi remaja, ibu hamil, dan kader Posyandu agar dapat mengenali stunting, mengetahui upaya pencegahan, dan penatalaksanaan stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini melalui kegiatan webinar yang berisi materi cara mengenali stunting, cara menilai status gizi yang benar menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat) terbaru, pentingnya 1000 hari pertama kehidupan, cara pencegahan stunting, dan apa yang harus dilakukan ketika menjumpai stunting. Materi diberikan kepada 25 peserta selama 120 menit. Tingkat pengetahuan peserta diukur sebelum dan sesudah kegiatan melalui pretest dan postest. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat.  Hasil pretest didapatkan 5 peserta (20%) memiliki pengetahuan baik, 7 peserta (28%) memiliki pengetahuan sedang, dan 13 peserta (52%) memiliki pengetahuan kurang. Tingkat pengetahuan meningkat setelah pemberian materi dan sesi tanya jawab yaitu terdapat 22 peserta  (88%) memiliki pengetahuan baik, dan 3 peserta (12%) memiliki pengetahuan sedang. Seluruh komponen masyarakat diharapkan  dapat ikut berperan serta aktif dalam upaya menurunkan angka kejadian stunting.---Toddlers who experience malnutrition for a long time, especially in their first 1000 days of life may result in growth failure or commonly called stunting. Indonesia has a target of reducing the incidence rate to 14% by 2024. The government and the entire community must participate to achieve this target. Sustainable education is considered to be one way to reduce stunting rates. This activity has the aim of increasing public knowledge including adolescents, pregnant women, and Posyandu cadres so that they can recognize stunting, know how to prevent, and manage stunting. The method used in this activity is through a webinar that contains material on how to recognize stunting, how to assess the correct nutritional status using the latest KMS (Health Record Book), the importance of the first 1000 days of life, how to prevent stunting, and what to do when encountering stunting. The material was given to 25 participants for 120 minutes. The level of knowledge of participants was measured before and after the activity through pretest and posttest. This activity succeeded in increasing public knowledge. The results of the pretest showed that 5 participants (20%) had good knowledge, 7 participants (28%) had moderate knowledge, and 13 participants (52%) had poor knowledge. The level of knowledge increased after giving the material and the question and answer session, namely 22 participants (88%) had good knowledge, and 3 participants (12%) had moderate knowledge. All components of society are expected to participate actively to reduce the incidence of stunting.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信