{"title":"Analisis Makna Fi’il Amr dalam Al-Quran Al-Karim Surah Maryam: Suatu Tinjauan Morfosemantik","authors":"Ummu Sulaimah Saleh, Enung Mariah, Arief Fiddienika","doi":"10.59562/al-fashahah.v3i1.46715","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian kebahasaan yang bertujuan untuk Mendeskripsikan bentuk-bentuk fi’il Amr yang terdapat dalam surah Maryam dan mendeskripsikan makna fi’il Amr yang terkandung dalam surah Maryam dalam tinjauan pengkajian morfologi (Shorof)) dan semantik (ilmu ma’ani). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif melalui tiga alur kegiatan utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bentuk-bentuk fi’il Amr yang terdapat dalam surah Maryam ditemukan ada delapan bentuk yang tersebar dalam 19 ayat yaitu اُفْعُلْ, اُفْعُلُوْا, اُفْعُلِيْ, اِفْعَلْ, اِفْعَلِيْ, فَعِّلُوْا, أَفْعِلْ, اِفْتَعِلْ yang terdapat dalam ayat 5, 6, 10, 11, 12, 16, 25, 26, 35, 36, 39, 41, 43, 46, 65, dan 75. Bentuk fi’il Amr yang paling banyak ditemukan adalah اُفْعُلْ dengan jumlah data sebanyak sepuluh data sedangkan yang paling minim ialah اُفْعُلُوْا, فَعِّلُوْا, dan أَفْعِلْ dengan masing-masing satu data. (2) Makna fi’il Amr yang terkandung dalam surah Maryam ditemukan sebanyak enam makna yaitu makna Haqiqi (makna asli), Ad-Du’a (Permohonan/doa), Al-Irsyad (Mengarahkan), Al-Ibahah (Membolehkan), Al-Imtinan (Pemberian nikmat), dan Al-I’tibar (Mengambil Pelajaran). Makna fi’il Amr yang paling banyak ditemukan adalah makna Haqiqi sebanyak sembilan data sedangkan yang paling minim ialah Al-Imtinan dan Al-I’tibar dengan masing-masing satu data.","PeriodicalId":301336,"journal":{"name":"Al-Fashahah: Journal of Arabic Education, Linguistics, and Literature","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Fashahah: Journal of Arabic Education, Linguistics, and Literature","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59562/al-fashahah.v3i1.46715","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Makna Fi’il Amr dalam Al-Quran Al-Karim Surah Maryam: Suatu Tinjauan Morfosemantik
Penelitian ini merupakan penelitian kebahasaan yang bertujuan untuk Mendeskripsikan bentuk-bentuk fi’il Amr yang terdapat dalam surah Maryam dan mendeskripsikan makna fi’il Amr yang terkandung dalam surah Maryam dalam tinjauan pengkajian morfologi (Shorof)) dan semantik (ilmu ma’ani). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif melalui tiga alur kegiatan utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bentuk-bentuk fi’il Amr yang terdapat dalam surah Maryam ditemukan ada delapan bentuk yang tersebar dalam 19 ayat yaitu اُفْعُلْ, اُفْعُلُوْا, اُفْعُلِيْ, اِفْعَلْ, اِفْعَلِيْ, فَعِّلُوْا, أَفْعِلْ, اِفْتَعِلْ yang terdapat dalam ayat 5, 6, 10, 11, 12, 16, 25, 26, 35, 36, 39, 41, 43, 46, 65, dan 75. Bentuk fi’il Amr yang paling banyak ditemukan adalah اُفْعُلْ dengan jumlah data sebanyak sepuluh data sedangkan yang paling minim ialah اُفْعُلُوْا, فَعِّلُوْا, dan أَفْعِلْ dengan masing-masing satu data. (2) Makna fi’il Amr yang terkandung dalam surah Maryam ditemukan sebanyak enam makna yaitu makna Haqiqi (makna asli), Ad-Du’a (Permohonan/doa), Al-Irsyad (Mengarahkan), Al-Ibahah (Membolehkan), Al-Imtinan (Pemberian nikmat), dan Al-I’tibar (Mengambil Pelajaran). Makna fi’il Amr yang paling banyak ditemukan adalah makna Haqiqi sebanyak sembilan data sedangkan yang paling minim ialah Al-Imtinan dan Al-I’tibar dengan masing-masing satu data.