克利福德·格尔茨的宗教和文化观点

A. Riady
{"title":"克利福德·格尔茨的宗教和文化观点","authors":"A. Riady","doi":"10.22373/jsai.v2i1.1199","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article starts from the fact that religion and culture are two areas that often trigger pro and contra. On the one hand, there are many figures who clearly define the boundaries between religion and culture, while on the other hand there are also figures who continue to seek formulations of their relationship with the assumption that religion and culture provide mutual support. Clifford Geertz, an anthropologist born in San Francisco, contributed to the idea of religion and culture. This article uses the literature study method. The literature used is books that are supported by journals and previous research that are relevant to the topic the author raises. The result is that Clifford Geertz assesses human culture as a text that needs to be interpreted or thick description. This also applies when studying religious phenomena that occur in the midst of a society which is not only explained but come to the discovery of the meaning of these religious phenomena. \nAbstrak \nArtikel ini berangkat dari fakta bahwa agama dan kebudayaan sering kali menjadi dua wilayah yang memicu terjadinya pro dan kontra. Di satu sisi ada banyak tokoh yang secara tegas memberi batas antara agama dan kebudayaan, sedangkan di sisi lain ada juga tokoh yang terus mencari formulasi dari relasi keduanya dengan asumsi bahwa, agama dan kebudayaan saling memberi dukungan. Adalah Clifford Geertz, antropolog kelahiran San Fransisco turut memberi kontribusi gagasan mengenai agama dan kebudayaan. Artikel menggunakan kajian literatur. Literatur yang digunakan ialah buku-buku yang ditunjang dengan jurnal dan penelitian terdahulu yang relevan dengan topik yang penulis angkat. Adapun hasilnya ialah Clifford Geertz menilai kebudayaan manusia sebagai sebuah teks yang perlu diinterpretasikan (thick description). Hal ini juga berlaku ketika mengkaji fenomena agama yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang tidak hanya dijelaskan, tapi sampai pada penemuan pemaknaan dari fenomena keagamaan tersebut.","PeriodicalId":433836,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI)","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"Agama dan Kebudayaan Masyarakat Perspektif Clifford Geertz\",\"authors\":\"A. Riady\",\"doi\":\"10.22373/jsai.v2i1.1199\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This article starts from the fact that religion and culture are two areas that often trigger pro and contra. On the one hand, there are many figures who clearly define the boundaries between religion and culture, while on the other hand there are also figures who continue to seek formulations of their relationship with the assumption that religion and culture provide mutual support. Clifford Geertz, an anthropologist born in San Francisco, contributed to the idea of religion and culture. This article uses the literature study method. The literature used is books that are supported by journals and previous research that are relevant to the topic the author raises. The result is that Clifford Geertz assesses human culture as a text that needs to be interpreted or thick description. This also applies when studying religious phenomena that occur in the midst of a society which is not only explained but come to the discovery of the meaning of these religious phenomena. \\nAbstrak \\nArtikel ini berangkat dari fakta bahwa agama dan kebudayaan sering kali menjadi dua wilayah yang memicu terjadinya pro dan kontra. Di satu sisi ada banyak tokoh yang secara tegas memberi batas antara agama dan kebudayaan, sedangkan di sisi lain ada juga tokoh yang terus mencari formulasi dari relasi keduanya dengan asumsi bahwa, agama dan kebudayaan saling memberi dukungan. Adalah Clifford Geertz, antropolog kelahiran San Fransisco turut memberi kontribusi gagasan mengenai agama dan kebudayaan. Artikel menggunakan kajian literatur. Literatur yang digunakan ialah buku-buku yang ditunjang dengan jurnal dan penelitian terdahulu yang relevan dengan topik yang penulis angkat. Adapun hasilnya ialah Clifford Geertz menilai kebudayaan manusia sebagai sebuah teks yang perlu diinterpretasikan (thick description). Hal ini juga berlaku ketika mengkaji fenomena agama yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang tidak hanya dijelaskan, tapi sampai pada penemuan pemaknaan dari fenomena keagamaan tersebut.\",\"PeriodicalId\":433836,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI)\",\"volume\":\"45 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-03-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22373/jsai.v2i1.1199\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/jsai.v2i1.1199","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

摘要

本文从宗教和文化是两个经常引发正反对立的领域这一事实出发。一方面,有许多人明确地界定了宗教与文化的界限,另一方面,也有一些人在宗教与文化相互支持的假设下,继续寻求他们关系的公式化。克利福德·格尔茨(Clifford Geertz)是一位出生于旧金山的人类学家,他对宗教和文化的概念做出了贡献。本文采用文献研究法。所使用的文献是由期刊支持的书籍和先前的研究,与作者提出的主题相关。结果是克利福德·格尔茨将人类文化评价为一种需要被解释或厚描述的文本。这也适用于研究在社会中发生的宗教现象,这不仅是解释,而且是发现这些宗教现象的意义。[摘要]Artikel ini berangkat dari fakta bahwa agama dan kebudayaan服务于kali menjadi dua wilayah yang memicu terjadinya pro dan kontra。Di satu sisi ada banyak tokoh yang secara tegas成员batas antara agama dan kebudayaan, sedangkan Di sisi lain ada juga tokoh yang terus mencari formulasi dari relasi keduanya dengan asumsi bahwa, agama dan kebudayaan sales成员dukungan。阿达拉·克利福德·格尔茨是旧金山人类学家,也是美国国家农业委员会成员。阿蒂克尔蒙古纳坎加建文学。文学杨迪纳纳坎ialah buku-buku杨迪敦江登干学报丹penelitian terdahulu杨相关登干主题杨penulis angkat。Adapun hasilnya ialah Clifford Geertz menilai kebudayaan手稿sebagai sebuah teks yang perlu diinterpretasikan(厚描述)。Hal ini juga berlaku ketika mengkaji现象agama yang terjadi di tengaah - tengaah masyarakat yang tidak hanya dijelaskan, tapi sampai padenemuan pemaknaan dari现象keagamaan tersebut。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Agama dan Kebudayaan Masyarakat Perspektif Clifford Geertz
This article starts from the fact that religion and culture are two areas that often trigger pro and contra. On the one hand, there are many figures who clearly define the boundaries between religion and culture, while on the other hand there are also figures who continue to seek formulations of their relationship with the assumption that religion and culture provide mutual support. Clifford Geertz, an anthropologist born in San Francisco, contributed to the idea of religion and culture. This article uses the literature study method. The literature used is books that are supported by journals and previous research that are relevant to the topic the author raises. The result is that Clifford Geertz assesses human culture as a text that needs to be interpreted or thick description. This also applies when studying religious phenomena that occur in the midst of a society which is not only explained but come to the discovery of the meaning of these religious phenomena. Abstrak Artikel ini berangkat dari fakta bahwa agama dan kebudayaan sering kali menjadi dua wilayah yang memicu terjadinya pro dan kontra. Di satu sisi ada banyak tokoh yang secara tegas memberi batas antara agama dan kebudayaan, sedangkan di sisi lain ada juga tokoh yang terus mencari formulasi dari relasi keduanya dengan asumsi bahwa, agama dan kebudayaan saling memberi dukungan. Adalah Clifford Geertz, antropolog kelahiran San Fransisco turut memberi kontribusi gagasan mengenai agama dan kebudayaan. Artikel menggunakan kajian literatur. Literatur yang digunakan ialah buku-buku yang ditunjang dengan jurnal dan penelitian terdahulu yang relevan dengan topik yang penulis angkat. Adapun hasilnya ialah Clifford Geertz menilai kebudayaan manusia sebagai sebuah teks yang perlu diinterpretasikan (thick description). Hal ini juga berlaku ketika mengkaji fenomena agama yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang tidak hanya dijelaskan, tapi sampai pada penemuan pemaknaan dari fenomena keagamaan tersebut.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信