{"title":"把家庭垃圾最小化成堆肥","authors":"J. Jamaluddin, Lulu Okvika, Fitria Fitria","doi":"10.31869/jsam.v1i2.2970","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Setiap rumah tangga selalu berupaya untuk menyiapkan menu hariannya sendiri dan berupaya menyiapkan sajian terbaik untuk keluarga. Ketika seorang istri atau asisten rumah tangga memasak maka mereka akan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi (makanan). Pada proses tersebut akan dihasilkan sisa konsumsi yang terkadang hanya dibuang begitu saja tanpa dinaikkan nilai gunanya. Tak jarang sisa calon bahan makanan serta sajian yang disediakan tersisa dan berakhir di tempat sampah. Tidak banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan sisa makanan yang telah dibuang, hanya beberapa masyarakat yang memanfaatkan sisa konsumsi tersebut dengan memberikannya kepada hewan ternak yang dimiliki. Sisa makanan yang tidak terkonsumsi ini disebut sebagai food waste. Jika hal tersebut terjadi di seluruh rumah, maka akumulasi sampah sisa makanan dan pengolahannya akan sangat banyak. Metode pengabdian ini dilakukan melalui sosialisasi dengan warga untuk menyampaikan pengetahuan tentang komposter. Selain itu digunakan juga metode workshop dan praktik pembuatan komposter sederhana.Hasil pengabdian ini yaitu: 1) Pengetahuan masyarakat tentang komposter meningkat, dapat dilihat dari 40% responden meningkat pengetahuannya tentang pemisahan sampah organik dan non organik, 73% responden meningkat pengetahuannya tentang alat bahan membuat komposter, 70% responden meningkat pengetahuannya tentang cara pembuatan komposter, 63% responden meningkat pengetahuannya terkait manfaat komposter; dan 2) 76,7% responden dapat membuat komposter secara mandiri.","PeriodicalId":266464,"journal":{"name":"Jurnal Salingka Abdimas","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"MINIMALISASI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA MENJADI KOMPOS\",\"authors\":\"J. Jamaluddin, Lulu Okvika, Fitria Fitria\",\"doi\":\"10.31869/jsam.v1i2.2970\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Setiap rumah tangga selalu berupaya untuk menyiapkan menu hariannya sendiri dan berupaya menyiapkan sajian terbaik untuk keluarga. Ketika seorang istri atau asisten rumah tangga memasak maka mereka akan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi (makanan). Pada proses tersebut akan dihasilkan sisa konsumsi yang terkadang hanya dibuang begitu saja tanpa dinaikkan nilai gunanya. Tak jarang sisa calon bahan makanan serta sajian yang disediakan tersisa dan berakhir di tempat sampah. Tidak banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan sisa makanan yang telah dibuang, hanya beberapa masyarakat yang memanfaatkan sisa konsumsi tersebut dengan memberikannya kepada hewan ternak yang dimiliki. Sisa makanan yang tidak terkonsumsi ini disebut sebagai food waste. Jika hal tersebut terjadi di seluruh rumah, maka akumulasi sampah sisa makanan dan pengolahannya akan sangat banyak. Metode pengabdian ini dilakukan melalui sosialisasi dengan warga untuk menyampaikan pengetahuan tentang komposter. Selain itu digunakan juga metode workshop dan praktik pembuatan komposter sederhana.Hasil pengabdian ini yaitu: 1) Pengetahuan masyarakat tentang komposter meningkat, dapat dilihat dari 40% responden meningkat pengetahuannya tentang pemisahan sampah organik dan non organik, 73% responden meningkat pengetahuannya tentang alat bahan membuat komposter, 70% responden meningkat pengetahuannya tentang cara pembuatan komposter, 63% responden meningkat pengetahuannya terkait manfaat komposter; dan 2) 76,7% responden dapat membuat komposter secara mandiri.\",\"PeriodicalId\":266464,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Salingka Abdimas\",\"volume\":\"58 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Salingka Abdimas\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31869/jsam.v1i2.2970\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Salingka Abdimas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31869/jsam.v1i2.2970","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MINIMALISASI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA MENJADI KOMPOS
Setiap rumah tangga selalu berupaya untuk menyiapkan menu hariannya sendiri dan berupaya menyiapkan sajian terbaik untuk keluarga. Ketika seorang istri atau asisten rumah tangga memasak maka mereka akan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi (makanan). Pada proses tersebut akan dihasilkan sisa konsumsi yang terkadang hanya dibuang begitu saja tanpa dinaikkan nilai gunanya. Tak jarang sisa calon bahan makanan serta sajian yang disediakan tersisa dan berakhir di tempat sampah. Tidak banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan sisa makanan yang telah dibuang, hanya beberapa masyarakat yang memanfaatkan sisa konsumsi tersebut dengan memberikannya kepada hewan ternak yang dimiliki. Sisa makanan yang tidak terkonsumsi ini disebut sebagai food waste. Jika hal tersebut terjadi di seluruh rumah, maka akumulasi sampah sisa makanan dan pengolahannya akan sangat banyak. Metode pengabdian ini dilakukan melalui sosialisasi dengan warga untuk menyampaikan pengetahuan tentang komposter. Selain itu digunakan juga metode workshop dan praktik pembuatan komposter sederhana.Hasil pengabdian ini yaitu: 1) Pengetahuan masyarakat tentang komposter meningkat, dapat dilihat dari 40% responden meningkat pengetahuannya tentang pemisahan sampah organik dan non organik, 73% responden meningkat pengetahuannya tentang alat bahan membuat komposter, 70% responden meningkat pengetahuannya tentang cara pembuatan komposter, 63% responden meningkat pengetahuannya terkait manfaat komposter; dan 2) 76,7% responden dapat membuat komposter secara mandiri.