{"title":"分析青少年的生殖健康教育需求","authors":"Arip Ambulan Panjaitan","doi":"10.33485/JIIK-WK.V6I1.89","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Remaja merupakan salah satu kelompok risiko tinggi terpapar kasus Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), aborsi, Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV dan AIDS. Pendidikan kesehatan reproduksi sebagai salah satu upaya pencegahan perilaku seks berisiko. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 dan bertujuan mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi melalui fasilitator terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan perilaku seks berisiko. Penelitian quasy eksperiment dengan desain pretest-posttest with control group. Data diperoleh menggunakan kuesioner terstruktur. Subjek penelitian adalah siswa kelas X (sepuluh) SMAN 2 Sintang dan SMAN 4 Sintang. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 80 orang, dibagi dua kelompok perlakuan dengan masing-masing 40 sampel. Analisis data menggunakan uji statistik paired sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan skor rata-rata pengetahuan dan sikap setelah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi (p=0,0001). Hasil uji statistik paired sample t-test menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi melalui fasilitator terhadap pengetahuan (0,0001) dan sikap (p=0,0001). Dalam meningkatkan pemahaman remaja dan BKKBN untuk memberikan pendidikan KRR dapat menggunakan fasilitator BKKBN atau PKBI sebagai alternatif yang lebih baik","PeriodicalId":416633,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA\",\"authors\":\"Arip Ambulan Panjaitan\",\"doi\":\"10.33485/JIIK-WK.V6I1.89\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Remaja merupakan salah satu kelompok risiko tinggi terpapar kasus Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), aborsi, Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV dan AIDS. Pendidikan kesehatan reproduksi sebagai salah satu upaya pencegahan perilaku seks berisiko. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 dan bertujuan mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi melalui fasilitator terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan perilaku seks berisiko. Penelitian quasy eksperiment dengan desain pretest-posttest with control group. Data diperoleh menggunakan kuesioner terstruktur. Subjek penelitian adalah siswa kelas X (sepuluh) SMAN 2 Sintang dan SMAN 4 Sintang. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 80 orang, dibagi dua kelompok perlakuan dengan masing-masing 40 sampel. Analisis data menggunakan uji statistik paired sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan skor rata-rata pengetahuan dan sikap setelah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi (p=0,0001). Hasil uji statistik paired sample t-test menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi melalui fasilitator terhadap pengetahuan (0,0001) dan sikap (p=0,0001). Dalam meningkatkan pemahaman remaja dan BKKBN untuk memberikan pendidikan KRR dapat menggunakan fasilitator BKKBN atau PKBI sebagai alternatif yang lebih baik\",\"PeriodicalId\":416633,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan\",\"volume\":\"39 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-07-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33485/JIIK-WK.V6I1.89\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33485/JIIK-WK.V6I1.89","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA
Remaja merupakan salah satu kelompok risiko tinggi terpapar kasus Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), aborsi, Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV dan AIDS. Pendidikan kesehatan reproduksi sebagai salah satu upaya pencegahan perilaku seks berisiko. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 dan bertujuan mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi melalui fasilitator terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan perilaku seks berisiko. Penelitian quasy eksperiment dengan desain pretest-posttest with control group. Data diperoleh menggunakan kuesioner terstruktur. Subjek penelitian adalah siswa kelas X (sepuluh) SMAN 2 Sintang dan SMAN 4 Sintang. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 80 orang, dibagi dua kelompok perlakuan dengan masing-masing 40 sampel. Analisis data menggunakan uji statistik paired sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan skor rata-rata pengetahuan dan sikap setelah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi (p=0,0001). Hasil uji statistik paired sample t-test menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi melalui fasilitator terhadap pengetahuan (0,0001) dan sikap (p=0,0001). Dalam meningkatkan pemahaman remaja dan BKKBN untuk memberikan pendidikan KRR dapat menggunakan fasilitator BKKBN atau PKBI sebagai alternatif yang lebih baik