{"title":"HIGIENE SANITASI dan KEBERADAAN MIKROBA PADA LULUR TRADISIONAL Study pada industry kosmetik tradisional X, Kabupaten Jember","authors":"Anita Dewi Moelyaningrum","doi":"10.31983/KESLINGMAS.V40I2.6645","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Kosmetik aman digunakan jika memenuhi persyaratan yaitu bebas dari cemaran mikroba seperti bakteri dan jamur. Tingkat kerawanan pencemaran mikroba pada kosmetik tradisional sangat tinggi karena teknologi yang digunakan sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis higiene sanitasi pembuatan lulur tradisional serta kandungan cemaran mikroba dalam produk lulur tradisional pada industri rumah tangga kosmetik tradisional X di Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel lulur dilakukan dengan metode simple random sampling sebanyak 3 buah dan 9 orang konsumen diwawancara. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, uji laboratorium (Angka Lempeng Total dan patogen) serta dokumentasi. Penyajian data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan konsumen menggunakan lulur rata-rata dengan lama pemakaian ±3 bulan dan tidak ditemukan keluhan. Industri Rumah Tangga pembuatan lulur tradisional “X” belum sepenuhnya menerapkan peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pedoman Penerapan Higiene Sanitasi dan Dokumentasi pada Industri Kosmetika Golongan B. Hasil Uji Laboratorium diketahui terdapat 1 sampel dari 4 sampel uji tidak memenuhi syarat karena mengandung Angka Lempeng Total, Angka Kapang, dan Angka Khamir sebanyak 13.400 koloni/g. Saran bagi konsumen adalah meningkatkan pengetahuan tentang kosmetik yang aman untuk digunakan serta cara penyimpanan kosmetik yang baik dan benar. Saran bagi industri pembuatan kosmetik adalah meningkatkan pengetahuan dan menerapkan cara pembuatan kosmetik yang baik dan benar sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.Kata kunci: kosmetik tradisional, lulur, Angka Lempeng Total, Angka Khamir, mikroba Abstract One of the safety levels of cosmetics is free from microbial contamination. The level of vulnerability to microbial contamination in traditional cosmetics is very high because the technology used is a simple technique. This study aims to analyze the sanitary hygiene of traditional scrub making and the content of microbial contamination in the traditional cosmetic household industry X in Jember Regency. It used a quantitative approach with a descriptive method. It used simple random sampling techniques for 3 pieces of scrubs and accidental sampling techniques for 9 people of consumer. The data collection was from observation, interviews, laboratory tests (Total Plate Count and pathogens), and documentation. Data presentation used descriptive statistics. The result showed that consumers used the scrub with a length of ±3 months and no complaints were found. The industry making of traditional body scrub \"X\" has not fully implemented the Indonesian national Food and Drug agency Number 11 of 2016 concerning Guidelines for the Application of Sanitary Hygiene and Documentation in the Cosmetics Industry for Category B. Laboratory test results showed that one of four samples was not in accordance with the regulation of microbial contamination in cosmetics requirements because it contained a Total Plate Count, Fungi and Yeast Count of 13,400 colonies / g. The suggestions for consumers are able to increase knowledge about safe cosmetics, the correct way to store and use cosmetics. Then the cosmetics makers have to comply with regulations. Keywords: Cosmetic traditional, Total Plate Count (TPC), mold (yeast) number, microbe","PeriodicalId":421886,"journal":{"name":"Buletin Keslingmas","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Keslingmas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31983/KESLINGMAS.V40I2.6645","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
抽象的化妆品在不污染细菌和真菌等微生物的情况下使用是安全的。由于使用简单的技术,传统化妆品的抗菌素水平非常高。该研究旨在分析生产传统润滑剂的卫生卫生,以及贾贝尔摄政传统化妆品行业中传统润滑脂产品中的微生物含量。该研究采用定量方法进行描述性方法。抽样技术采用了一种简单的随机抽样方法,采访3个对象和9个消费者。数据收集技术,如观察、采访、实验室测试(总板和病原体数量)和文档。使用描述性统计数据演示。研究结果显示消费者用平均人体长时间佩戴±3个月,没有发现任何投诉。传统家政行业制造人体“X”尚未完全实施规则BPOM 2016年11号关于阶级站在化妆品行业应用卫生和卫生指南文件B .众所周知,实验室检测结果有1的样本4测试不合格样本,因为它们含有数字,数字Kapang,酵母总值板块13400殖民地- g。对消费者的建议是增加对安全使用化妆品的认识,以及正确和适当储存化妆品的方法。对化妆品行业的建议是根据规定增加知识,并根据规定适当地使用化妆品。关键字:传统化妆品、润滑、总板数、酵母数、安全微生物Abstract传统化妆品的脆弱程度非常高,因为使用的技术是一种简单的技术。这是一项研究,分析传统擦洗痕迹的卫生补习和小企业在传统化妆品屋中的小额接触。它用了大量的方法来接近。它用的是9个人用的简单的随机技术采样技术。数据收集是来自观察、审讯、实验室测试和证明。数据公布了描述数据。《擦洗论点那里那个consumers以前a±3月的长度正好和不投诉被发现。传统身体磨砂之工业创造“X”不是完全implemented《印尼国家食品和药物公司2016年的11号concerning为应用程序》及《化妆品卫生Hygiene and Documentation工业类别B .实验室测试的results一号的四个样本在那里,那不是in accordance with The regulation of微生物contamination在化妆品requirements,因为它有趣a总盘子,伯爵对安全化妆品、正确购买和使用化妆品的方法的建议可以增加消费者对安全化妆品的认识。然后化妆品制造商必须与规定作比较。基数:化妆品传统,总板数(TPC),模数(yess),微数
HIGIENE SANITASI dan KEBERADAAN MIKROBA PADA LULUR TRADISIONAL Study pada industry kosmetik tradisional X, Kabupaten Jember
Abstrak Kosmetik aman digunakan jika memenuhi persyaratan yaitu bebas dari cemaran mikroba seperti bakteri dan jamur. Tingkat kerawanan pencemaran mikroba pada kosmetik tradisional sangat tinggi karena teknologi yang digunakan sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis higiene sanitasi pembuatan lulur tradisional serta kandungan cemaran mikroba dalam produk lulur tradisional pada industri rumah tangga kosmetik tradisional X di Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel lulur dilakukan dengan metode simple random sampling sebanyak 3 buah dan 9 orang konsumen diwawancara. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, uji laboratorium (Angka Lempeng Total dan patogen) serta dokumentasi. Penyajian data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan konsumen menggunakan lulur rata-rata dengan lama pemakaian ±3 bulan dan tidak ditemukan keluhan. Industri Rumah Tangga pembuatan lulur tradisional “X” belum sepenuhnya menerapkan peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pedoman Penerapan Higiene Sanitasi dan Dokumentasi pada Industri Kosmetika Golongan B. Hasil Uji Laboratorium diketahui terdapat 1 sampel dari 4 sampel uji tidak memenuhi syarat karena mengandung Angka Lempeng Total, Angka Kapang, dan Angka Khamir sebanyak 13.400 koloni/g. Saran bagi konsumen adalah meningkatkan pengetahuan tentang kosmetik yang aman untuk digunakan serta cara penyimpanan kosmetik yang baik dan benar. Saran bagi industri pembuatan kosmetik adalah meningkatkan pengetahuan dan menerapkan cara pembuatan kosmetik yang baik dan benar sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.Kata kunci: kosmetik tradisional, lulur, Angka Lempeng Total, Angka Khamir, mikroba Abstract One of the safety levels of cosmetics is free from microbial contamination. The level of vulnerability to microbial contamination in traditional cosmetics is very high because the technology used is a simple technique. This study aims to analyze the sanitary hygiene of traditional scrub making and the content of microbial contamination in the traditional cosmetic household industry X in Jember Regency. It used a quantitative approach with a descriptive method. It used simple random sampling techniques for 3 pieces of scrubs and accidental sampling techniques for 9 people of consumer. The data collection was from observation, interviews, laboratory tests (Total Plate Count and pathogens), and documentation. Data presentation used descriptive statistics. The result showed that consumers used the scrub with a length of ±3 months and no complaints were found. The industry making of traditional body scrub "X" has not fully implemented the Indonesian national Food and Drug agency Number 11 of 2016 concerning Guidelines for the Application of Sanitary Hygiene and Documentation in the Cosmetics Industry for Category B. Laboratory test results showed that one of four samples was not in accordance with the regulation of microbial contamination in cosmetics requirements because it contained a Total Plate Count, Fungi and Yeast Count of 13,400 colonies / g. The suggestions for consumers are able to increase knowledge about safe cosmetics, the correct way to store and use cosmetics. Then the cosmetics makers have to comply with regulations. Keywords: Cosmetic traditional, Total Plate Count (TPC), mold (yeast) number, microbe