{"title":"Perbandingan Tarekat Khalawatiyah Samman dan Tarekat Naqsabandiyah dalam Ibadah Gair Maḥḍah; Studi Kasus Kabupaten Maros","authors":"Muhammad Jusran, Taufik Sanusi","doi":"10.24252/shautuna.v2i2.20517","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tarekat yang bisa dipahami sebagai “jalan” menuju spiritualitas, sebenarnya bukan sekadar berisi ritual-ritual semata, tetapi juga menyangkut sikap dan penghayatan manusia pada kehidupan yang kompleks dan fana ini. Konsep ajaran Tarekat Khalwatiyah Tamman dan Tarekat Naqsabandiyah di Kab. Maros memiliki kesamaan dalam konsep ajaran wahdat al-wujud, sebagai tujuan akhir yang ingin dicapai oleh kedua tarekat tersebut dengan jalan mujahadah yang pada prakteknya berdiri diatas syariah, tarekat, hakikat, makrifat. Dalam pelaksanaannya kedua tarekat tersebut menjalankkan ibadah ghairu mahdhah lainnya, namun memiliki perbedaan pada wilayah ritual pelaksanaan seperti Bai’at, dzikir. Tarekat Khalawatiyah Samman melaksanakan“sikkiri tellu ratu”dan“sikkiri seppulo”, dan dzikir. Tarekat Naqsabandiyah Melaksanakan dzikir ism al-dzat dan dzikir naïf wa itsbat. Jenis penelitian ini adalah Penelitian ini tergolong fieid research (lapangan) dengan menggunakan metodologi deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan teologi normatif dan sosiologi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi.Kata Kunci: Tarekat, Tarekat Khalawatiyah Samman, Tarekat Naqsabandiyah, Ibadah Ghairu Mahdhah.","PeriodicalId":321272,"journal":{"name":"Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum","volume":"15 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24252/shautuna.v2i2.20517","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perbandingan Tarekat Khalawatiyah Samman dan Tarekat Naqsabandiyah dalam Ibadah Gair Maḥḍah; Studi Kasus Kabupaten Maros
Tarekat yang bisa dipahami sebagai “jalan” menuju spiritualitas, sebenarnya bukan sekadar berisi ritual-ritual semata, tetapi juga menyangkut sikap dan penghayatan manusia pada kehidupan yang kompleks dan fana ini. Konsep ajaran Tarekat Khalwatiyah Tamman dan Tarekat Naqsabandiyah di Kab. Maros memiliki kesamaan dalam konsep ajaran wahdat al-wujud, sebagai tujuan akhir yang ingin dicapai oleh kedua tarekat tersebut dengan jalan mujahadah yang pada prakteknya berdiri diatas syariah, tarekat, hakikat, makrifat. Dalam pelaksanaannya kedua tarekat tersebut menjalankkan ibadah ghairu mahdhah lainnya, namun memiliki perbedaan pada wilayah ritual pelaksanaan seperti Bai’at, dzikir. Tarekat Khalawatiyah Samman melaksanakan“sikkiri tellu ratu”dan“sikkiri seppulo”, dan dzikir. Tarekat Naqsabandiyah Melaksanakan dzikir ism al-dzat dan dzikir naïf wa itsbat. Jenis penelitian ini adalah Penelitian ini tergolong fieid research (lapangan) dengan menggunakan metodologi deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan teologi normatif dan sosiologi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi.Kata Kunci: Tarekat, Tarekat Khalawatiyah Samman, Tarekat Naqsabandiyah, Ibadah Ghairu Mahdhah.