{"title":"分析PKBM Songgo sky学习者在社交媒体上对错误信息信息的反应能力","authors":"Y. Hartanto, Andi Makhrian","doi":"10.33369/jkaganga.3.2.91-100","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi media baru peserta didik dalam menggunakan media sosial dan menyikapi informasi hoax. Penelitian ini menggunakan teori literasi media baru oleh Jenkins dengan inti kemampuan literasi media baru play, simulation, appropriation, judgment, negotiation, visualization.Data penelitian ini diperoleh dari informan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam terhadap 7 informan, observasi partisipan dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi teknik. Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik mengakses media sosial seperti whatsapp, facebook, instagram dalam mengeksplore media sosial, peserta didik menggunakan whatsapp untuk melakukan chating, facebook digunakan untuk mencari informasi dan mengupload foto dan instagram digunakan untuk melihat berita yang sedang viral, ketika mendapatkan informasi selalu mencari kebenaran dengan cara melihat sumber informasi, peserta didik paham tentang konsekuensi bagi penyebaran informasi hoax yaitu dapat dipenjara dan mampu membuat konten informasi berupa kejadian kecelakaan dan mampu megkreasikan informasi sebelum disebarkan di media sosial.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"625 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Kemampuan Literasi Media Baru Pada Peserta Didik PKBM Songgo Langit Dalam Menyikapi Informasi Informasi Hoax Di Media Sosial\",\"authors\":\"Y. Hartanto, Andi Makhrian\",\"doi\":\"10.33369/jkaganga.3.2.91-100\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\" Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi media baru peserta didik dalam menggunakan media sosial dan menyikapi informasi hoax. Penelitian ini menggunakan teori literasi media baru oleh Jenkins dengan inti kemampuan literasi media baru play, simulation, appropriation, judgment, negotiation, visualization.Data penelitian ini diperoleh dari informan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam terhadap 7 informan, observasi partisipan dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi teknik. Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik mengakses media sosial seperti whatsapp, facebook, instagram dalam mengeksplore media sosial, peserta didik menggunakan whatsapp untuk melakukan chating, facebook digunakan untuk mencari informasi dan mengupload foto dan instagram digunakan untuk melihat berita yang sedang viral, ketika mendapatkan informasi selalu mencari kebenaran dengan cara melihat sumber informasi, peserta didik paham tentang konsekuensi bagi penyebaran informasi hoax yaitu dapat dipenjara dan mampu membuat konten informasi berupa kejadian kecelakaan dan mampu megkreasikan informasi sebelum disebarkan di media sosial.\",\"PeriodicalId\":336699,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora\",\"volume\":\"625 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-10-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.2.91-100\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.2.91-100","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Kemampuan Literasi Media Baru Pada Peserta Didik PKBM Songgo Langit Dalam Menyikapi Informasi Informasi Hoax Di Media Sosial
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi media baru peserta didik dalam menggunakan media sosial dan menyikapi informasi hoax. Penelitian ini menggunakan teori literasi media baru oleh Jenkins dengan inti kemampuan literasi media baru play, simulation, appropriation, judgment, negotiation, visualization.Data penelitian ini diperoleh dari informan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam terhadap 7 informan, observasi partisipan dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi teknik. Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik mengakses media sosial seperti whatsapp, facebook, instagram dalam mengeksplore media sosial, peserta didik menggunakan whatsapp untuk melakukan chating, facebook digunakan untuk mencari informasi dan mengupload foto dan instagram digunakan untuk melihat berita yang sedang viral, ketika mendapatkan informasi selalu mencari kebenaran dengan cara melihat sumber informasi, peserta didik paham tentang konsekuensi bagi penyebaran informasi hoax yaitu dapat dipenjara dan mampu membuat konten informasi berupa kejadian kecelakaan dan mampu megkreasikan informasi sebelum disebarkan di media sosial.