由于Paclobutrazol (PBZ)的应用时间差异,茎的直径和水稻作物的广泛关系。

Bambang Surya Adji Syahputra
{"title":"由于Paclobutrazol (PBZ)的应用时间差异,茎的直径和水稻作物的广泛关系。","authors":"Bambang Surya Adji Syahputra","doi":"10.30596/AGRIUM.V23I2.6914","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Walaupun produksi beras setiap tahun bertambah tetapi masih belum mencukupi kebutuhan para konsumen, khususnya di Indonesia. Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan produksi padi dengan memanfaatkan lahan yang sudah berubah fungsi tetapi masih bias digunakan untuk menanam padi, seperti lahan sawah yang beralih fungsi menjadi kebun sawit. Desain Penelitian ini adalah RPT (Rancangan Petak Terbagi), dimana Petak Utama (PU) adalah varietas (IR64 & Ciherang), sedangkan Anak Petak (AP) yaitu saat pemberian PBZ (sebelum 7 hari,  saat Inisiasi Malai dan 7 hari setelah inisiasi malai (IM)) serta 5 ulangan. larutan PBZ yang diberikan yaitu 400 mg/L dan dosis yang diberikan dengan standar merata kesemua permukaan daun. Pemberian pupuk yaitu, Phospat (TSP) dan Kalium (KCl) diberikan sebagai pupuk dasar, dan 3 kali pemberian untuk N (Urea). Organisme Pengganggu Tanaman (OPM), dan gulma dikelola dengan pemakaian racun kimia jika sudah mencapai ambang batas ekonomi. Parameter yang diamati adalah luas daun, tinggi tanaman dan diameter batang. Hasil riset menunjukkan bahwa tinggi tanaman yang paling rendah yaitu saat aplikasi seminggu sebelum IM, sedangkan diameter batang yang terbesar diperoleh pada pemberian tujuh hari sebelum IM juga, begitu juga dengan luas daun, dimana daun bendera yang terluas ditemukan pada aplikasi 7 hari setelah IM. Untuk ketiga parameter, tidak dijumpai interkasi antara perlakuan waktu aplikasi PBZ dengan varietas yang diuji. Kesimpulannya, dari 3 waktu aplikasi PBZ dapat dilihat bahwa pemberian yang terbaik adalah  tujuh hari sebelum IM.","PeriodicalId":309273,"journal":{"name":"AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Luas Daun, Diameter Batang dan Tinggi Tanaman Padi Karena Perbedaan Waktu Aplikasi Paclobutrazol (PBZ).\",\"authors\":\"Bambang Surya Adji Syahputra\",\"doi\":\"10.30596/AGRIUM.V23I2.6914\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Walaupun produksi beras setiap tahun bertambah tetapi masih belum mencukupi kebutuhan para konsumen, khususnya di Indonesia. Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan produksi padi dengan memanfaatkan lahan yang sudah berubah fungsi tetapi masih bias digunakan untuk menanam padi, seperti lahan sawah yang beralih fungsi menjadi kebun sawit. Desain Penelitian ini adalah RPT (Rancangan Petak Terbagi), dimana Petak Utama (PU) adalah varietas (IR64 & Ciherang), sedangkan Anak Petak (AP) yaitu saat pemberian PBZ (sebelum 7 hari,  saat Inisiasi Malai dan 7 hari setelah inisiasi malai (IM)) serta 5 ulangan. larutan PBZ yang diberikan yaitu 400 mg/L dan dosis yang diberikan dengan standar merata kesemua permukaan daun. Pemberian pupuk yaitu, Phospat (TSP) dan Kalium (KCl) diberikan sebagai pupuk dasar, dan 3 kali pemberian untuk N (Urea). Organisme Pengganggu Tanaman (OPM), dan gulma dikelola dengan pemakaian racun kimia jika sudah mencapai ambang batas ekonomi. Parameter yang diamati adalah luas daun, tinggi tanaman dan diameter batang. Hasil riset menunjukkan bahwa tinggi tanaman yang paling rendah yaitu saat aplikasi seminggu sebelum IM, sedangkan diameter batang yang terbesar diperoleh pada pemberian tujuh hari sebelum IM juga, begitu juga dengan luas daun, dimana daun bendera yang terluas ditemukan pada aplikasi 7 hari setelah IM. Untuk ketiga parameter, tidak dijumpai interkasi antara perlakuan waktu aplikasi PBZ dengan varietas yang diuji. Kesimpulannya, dari 3 waktu aplikasi PBZ dapat dilihat bahwa pemberian yang terbaik adalah  tujuh hari sebelum IM.\",\"PeriodicalId\":309273,\"journal\":{\"name\":\"AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian\",\"volume\":\"60 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-02-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30596/AGRIUM.V23I2.6914\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30596/AGRIUM.V23I2.6914","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

虽然大米产量每年都在增加,但仍然无法满足消费者的需求,尤其是在印尼。印度尼西亚政府试图通过利用改变了但仍存在偏差的耕地来增加水稻的产量,比如将水稻转化为油棕榈的稻田。该研究的设计包括RPT(网格设计被分割),而主要网格(PU)是品种(IR64 & Ciherang),而网格子(AP)是PBZ(7天前,Malai启动的时间和Malai开始的7天(le)启动的时间和5天重复的时间。PBZ溶液为400毫克/L,剂量均匀地分布在叶子表面。给予磷和钾(ccl)作为基础肥料,给予N (Urea) 3次。以植物为食的有机体(OPM)和杂草在经济极限时使用化学毒素进行管理。观察到的参数是大树叶、植物高度和茎的直径。研究表明,最低的植物高度是在IM之前一周的应用,最大的茎直径是在IM之前七天的分配,以及在IM之后7天的应用程序中发现的最大的叶子面积。在这三个参数中,没有发现PBZ应用程序时间与测试品种之间的相互作用。最后,从PBZ应用程序的3个时间来看,最好的礼物是在IM之前7天。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Hubungan Luas Daun, Diameter Batang dan Tinggi Tanaman Padi Karena Perbedaan Waktu Aplikasi Paclobutrazol (PBZ).
Walaupun produksi beras setiap tahun bertambah tetapi masih belum mencukupi kebutuhan para konsumen, khususnya di Indonesia. Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan produksi padi dengan memanfaatkan lahan yang sudah berubah fungsi tetapi masih bias digunakan untuk menanam padi, seperti lahan sawah yang beralih fungsi menjadi kebun sawit. Desain Penelitian ini adalah RPT (Rancangan Petak Terbagi), dimana Petak Utama (PU) adalah varietas (IR64 & Ciherang), sedangkan Anak Petak (AP) yaitu saat pemberian PBZ (sebelum 7 hari,  saat Inisiasi Malai dan 7 hari setelah inisiasi malai (IM)) serta 5 ulangan. larutan PBZ yang diberikan yaitu 400 mg/L dan dosis yang diberikan dengan standar merata kesemua permukaan daun. Pemberian pupuk yaitu, Phospat (TSP) dan Kalium (KCl) diberikan sebagai pupuk dasar, dan 3 kali pemberian untuk N (Urea). Organisme Pengganggu Tanaman (OPM), dan gulma dikelola dengan pemakaian racun kimia jika sudah mencapai ambang batas ekonomi. Parameter yang diamati adalah luas daun, tinggi tanaman dan diameter batang. Hasil riset menunjukkan bahwa tinggi tanaman yang paling rendah yaitu saat aplikasi seminggu sebelum IM, sedangkan diameter batang yang terbesar diperoleh pada pemberian tujuh hari sebelum IM juga, begitu juga dengan luas daun, dimana daun bendera yang terluas ditemukan pada aplikasi 7 hari setelah IM. Untuk ketiga parameter, tidak dijumpai interkasi antara perlakuan waktu aplikasi PBZ dengan varietas yang diuji. Kesimpulannya, dari 3 waktu aplikasi PBZ dapat dilihat bahwa pemberian yang terbaik adalah  tujuh hari sebelum IM.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信