{"title":"产前产科管理。和瑟洛蒂努斯一起工作了43周1天","authors":"Ambar Hafifah Fikriyah, Suchi Avnalurini Sharief, Halida Thamrin","doi":"10.33096/wom.vi.511","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kehamilan postterm disebut juga dengan kehamilan serotinus, kehamilan lewat bulan, prolonged pregnancy, postdate/pos datisme atau pascamaturitas, adalah: kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu (294 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus Naegele dengan siklus rata-rata 28 hari. Kehamilan biasanya berlangsung 40 minggu atau 280 hari, dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu adalah kehamilan postdate. Diagnosa usia kehamilan lebih dari 42 minggu di dapatkan dari perhitungan seperti rumus neagle atau dengan tinggi fundus uteri . Ada janin yang dalam masa 42 minggu atau lebih berat badannya meningkat terus, ada yang tidak meningkat, ada yang lahir dengan berat badan kurang dari semestinya, atau meninggal dalam kandungan karena kekurangan zat makanan atau oksigen. Kehamilan postterm mempunyai hubungan erat dengan mortalitas, morbiditas perinatal, ataupun makrosomia. Sementara itu, risiko bagi ibu dengan postterm dapat berupa perdarahan pasca persalinan ataupun tindakan obstetrik yang meningkat. Rasio kematian ibu di Negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan kematian 450 kematian per 100.000 kelahiran bayi hidup jika di bandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara persemakmuran. Terlebih lagi, rendahnya penurunan angka kematian ibu, global tersebut merupakan cerminan belum adanya penurunn angka kematian ibu secara bermakna. Sebanyak 20-30% dari kehamilan mengandung resiko atau komplikasi yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan bayinya . Berdasarkan angka kejadian serotinus yang banyak memberi dampak terhadap bayi dan ibu bersalin maka penulis tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny”S” dengan persalinan serotinus Di RSKDIA Siti Fatimah Makassar.","PeriodicalId":123447,"journal":{"name":"Window of Midwifery Journal","volume":"265 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal pada Ny. S Gestasi 43 Minggu 1 Hari dengan Serotinus\",\"authors\":\"Ambar Hafifah Fikriyah, Suchi Avnalurini Sharief, Halida Thamrin\",\"doi\":\"10.33096/wom.vi.511\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kehamilan postterm disebut juga dengan kehamilan serotinus, kehamilan lewat bulan, prolonged pregnancy, postdate/pos datisme atau pascamaturitas, adalah: kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu (294 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus Naegele dengan siklus rata-rata 28 hari. Kehamilan biasanya berlangsung 40 minggu atau 280 hari, dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu adalah kehamilan postdate. Diagnosa usia kehamilan lebih dari 42 minggu di dapatkan dari perhitungan seperti rumus neagle atau dengan tinggi fundus uteri . Ada janin yang dalam masa 42 minggu atau lebih berat badannya meningkat terus, ada yang tidak meningkat, ada yang lahir dengan berat badan kurang dari semestinya, atau meninggal dalam kandungan karena kekurangan zat makanan atau oksigen. Kehamilan postterm mempunyai hubungan erat dengan mortalitas, morbiditas perinatal, ataupun makrosomia. Sementara itu, risiko bagi ibu dengan postterm dapat berupa perdarahan pasca persalinan ataupun tindakan obstetrik yang meningkat. Rasio kematian ibu di Negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan kematian 450 kematian per 100.000 kelahiran bayi hidup jika di bandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara persemakmuran. Terlebih lagi, rendahnya penurunan angka kematian ibu, global tersebut merupakan cerminan belum adanya penurunn angka kematian ibu secara bermakna. Sebanyak 20-30% dari kehamilan mengandung resiko atau komplikasi yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan bayinya . Berdasarkan angka kejadian serotinus yang banyak memberi dampak terhadap bayi dan ibu bersalin maka penulis tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny”S” dengan persalinan serotinus Di RSKDIA Siti Fatimah Makassar.\",\"PeriodicalId\":123447,\"journal\":{\"name\":\"Window of Midwifery Journal\",\"volume\":\"265 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Window of Midwifery Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33096/wom.vi.511\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Window of Midwifery Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33096/wom.vi.511","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal pada Ny. S Gestasi 43 Minggu 1 Hari dengan Serotinus
Kehamilan postterm disebut juga dengan kehamilan serotinus, kehamilan lewat bulan, prolonged pregnancy, postdate/pos datisme atau pascamaturitas, adalah: kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu (294 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus Naegele dengan siklus rata-rata 28 hari. Kehamilan biasanya berlangsung 40 minggu atau 280 hari, dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu adalah kehamilan postdate. Diagnosa usia kehamilan lebih dari 42 minggu di dapatkan dari perhitungan seperti rumus neagle atau dengan tinggi fundus uteri . Ada janin yang dalam masa 42 minggu atau lebih berat badannya meningkat terus, ada yang tidak meningkat, ada yang lahir dengan berat badan kurang dari semestinya, atau meninggal dalam kandungan karena kekurangan zat makanan atau oksigen. Kehamilan postterm mempunyai hubungan erat dengan mortalitas, morbiditas perinatal, ataupun makrosomia. Sementara itu, risiko bagi ibu dengan postterm dapat berupa perdarahan pasca persalinan ataupun tindakan obstetrik yang meningkat. Rasio kematian ibu di Negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan kematian 450 kematian per 100.000 kelahiran bayi hidup jika di bandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara persemakmuran. Terlebih lagi, rendahnya penurunan angka kematian ibu, global tersebut merupakan cerminan belum adanya penurunn angka kematian ibu secara bermakna. Sebanyak 20-30% dari kehamilan mengandung resiko atau komplikasi yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan bayinya . Berdasarkan angka kejadian serotinus yang banyak memberi dampak terhadap bayi dan ibu bersalin maka penulis tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny”S” dengan persalinan serotinus Di RSKDIA Siti Fatimah Makassar.