{"title":"皮尔卡达,政治身份和文化暴力","authors":"Idham Idham, Suaib Amin Pranowo","doi":"10.53878/jr.v5i2.117","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tampaknya wacana tentang dampak positif politik identitas ini belum menjadi perhatian serius oleh berbagai kalangan. Olehnya itu, penelitian ini hadir untuk mengulas sisi lain dari politik identitas yang kerap hadir mewarnai pergolakan politik di tingkat lokal (pilkada) serta kaitannya dengan kekerasan budaya. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan kualitatif, guna menguraikan sisi yang berkaitan antara politik identitas dan kekerasan budaya. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur dari sejumlah dokumen baik berupa buku, jurnal, sumber informasi lainnya yang mengulas mengenai politik identitas dan kekerasan budaya. Studi literatur dimaksudkan selain mengulas sisi negatif dari politik identitas, peneliti juga ikut mengulas sisi positifnya. Bahwasanya politik identitas itu tidaklah selamanya berbahaya. Bahkan di satu sisi bisa berdampak positif bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. Hal ini didasarkan pada fakta situasi sosial masyarakat di Indonesia yang plural, multikultur yang menyebabkan politik identitas mustahil hilang, khususnya dalam perhelatan politik baik di tingkat local maupun nasional. Meski pada dasarnya politik identitas adalah gerakan yang sifatnya positif dan bahkan bisa memperkuat gerakan demokrasi karena lahir sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan, namun dalam perkembangannya mengalami pergeseran, bahkan menuai masalah saat hadir dalam konteks politik lokal, khususnya di negara-negara plural dan multikultur. Pola gerakannya lebih mengarah pada gerakan politisasi identitas yang didasari kebencian dan bertujuan untuk mempromosikan nilai yang mengutamakan kelompok sendiri, menekankan cara pandang antagonistis terhadap kelompok identitas lain serta melegitimasi kekerasan.Kata Kunci: politik identitas, pilkada, kekerasan budaya","PeriodicalId":177630,"journal":{"name":"Jurnal Renaissance","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"PILKADA, POLITIK IDENTITAS DAN KEKERASAN BUDAYA\",\"authors\":\"Idham Idham, Suaib Amin Pranowo\",\"doi\":\"10.53878/jr.v5i2.117\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tampaknya wacana tentang dampak positif politik identitas ini belum menjadi perhatian serius oleh berbagai kalangan. Olehnya itu, penelitian ini hadir untuk mengulas sisi lain dari politik identitas yang kerap hadir mewarnai pergolakan politik di tingkat lokal (pilkada) serta kaitannya dengan kekerasan budaya. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan kualitatif, guna menguraikan sisi yang berkaitan antara politik identitas dan kekerasan budaya. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur dari sejumlah dokumen baik berupa buku, jurnal, sumber informasi lainnya yang mengulas mengenai politik identitas dan kekerasan budaya. Studi literatur dimaksudkan selain mengulas sisi negatif dari politik identitas, peneliti juga ikut mengulas sisi positifnya. Bahwasanya politik identitas itu tidaklah selamanya berbahaya. Bahkan di satu sisi bisa berdampak positif bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. Hal ini didasarkan pada fakta situasi sosial masyarakat di Indonesia yang plural, multikultur yang menyebabkan politik identitas mustahil hilang, khususnya dalam perhelatan politik baik di tingkat local maupun nasional. Meski pada dasarnya politik identitas adalah gerakan yang sifatnya positif dan bahkan bisa memperkuat gerakan demokrasi karena lahir sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan, namun dalam perkembangannya mengalami pergeseran, bahkan menuai masalah saat hadir dalam konteks politik lokal, khususnya di negara-negara plural dan multikultur. Pola gerakannya lebih mengarah pada gerakan politisasi identitas yang didasari kebencian dan bertujuan untuk mempromosikan nilai yang mengutamakan kelompok sendiri, menekankan cara pandang antagonistis terhadap kelompok identitas lain serta melegitimasi kekerasan.Kata Kunci: politik identitas, pilkada, kekerasan budaya\",\"PeriodicalId\":177630,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Renaissance\",\"volume\":\"8 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Renaissance\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53878/jr.v5i2.117\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Renaissance","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53878/jr.v5i2.117","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Tampaknya wacana tentang dampak positif politik identitas ini belum menjadi perhatian serius oleh berbagai kalangan. Olehnya itu, penelitian ini hadir untuk mengulas sisi lain dari politik identitas yang kerap hadir mewarnai pergolakan politik di tingkat lokal (pilkada) serta kaitannya dengan kekerasan budaya. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan kualitatif, guna menguraikan sisi yang berkaitan antara politik identitas dan kekerasan budaya. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur dari sejumlah dokumen baik berupa buku, jurnal, sumber informasi lainnya yang mengulas mengenai politik identitas dan kekerasan budaya. Studi literatur dimaksudkan selain mengulas sisi negatif dari politik identitas, peneliti juga ikut mengulas sisi positifnya. Bahwasanya politik identitas itu tidaklah selamanya berbahaya. Bahkan di satu sisi bisa berdampak positif bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. Hal ini didasarkan pada fakta situasi sosial masyarakat di Indonesia yang plural, multikultur yang menyebabkan politik identitas mustahil hilang, khususnya dalam perhelatan politik baik di tingkat local maupun nasional. Meski pada dasarnya politik identitas adalah gerakan yang sifatnya positif dan bahkan bisa memperkuat gerakan demokrasi karena lahir sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan, namun dalam perkembangannya mengalami pergeseran, bahkan menuai masalah saat hadir dalam konteks politik lokal, khususnya di negara-negara plural dan multikultur. Pola gerakannya lebih mengarah pada gerakan politisasi identitas yang didasari kebencian dan bertujuan untuk mempromosikan nilai yang mengutamakan kelompok sendiri, menekankan cara pandang antagonistis terhadap kelompok identitas lain serta melegitimasi kekerasan.Kata Kunci: politik identitas, pilkada, kekerasan budaya