{"title":"医生在用模拟方法治疗牙牙外伤中的作用较小","authors":"Annisa Indita Riami, S. Wahyuni, Bertha Aulia","doi":"10.46774/pptk.v1i1.75","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Data statistik dunia menunjukkan prevalensi trauma dental pada anak di berbagai Negara sebesar 25%. Dari kasus yang terjadi 97,55% tidakdirawat dan menyebabkan kecacatan. Lokasi terjadinya trauma dental kedua tertinggi adalah sekolah (41%). Dokter kecil sebagai kader kesehatan sekolah diharapkan dapat melakukan prosedur penanganan kedaruratan trauma dental sebelum dilakukan oleh tenaga medis profesional, sehingga diperlukan intervensi pendidikan dengan metode yang tepat. Untuk mengetahui peran dokter kecil dalam penanganan kedaruratan trauma dental dengan metode simulasi. Subjek penelitian adalah 60 dokter kecil yang dibagi menjadi 2 kelompok; 30 dokter kecil kelompok metode simulasi, dan 30 dokter kecil kelompok metode demonstrasi. Pengetahuan penanganan kedaruratan trauma dental sebelum dan setelah perlakuan masing-masing kelompok diukur menggunakan kuesioner berjumlah 17 soal. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji T berpasangan. Metode simulasi meningkatkan rata-rata pengetahuan dokter kecil sebesar 55,6%, sedangkan kelompok metode demonstrasi sebesar 44,6%. Hasil uji T berpasangan pada perbandingan metode simulasi dan demonstrasi didapat kan nilai p=0,031 (p value<0,05). Pendidikan penanganan kedaruratan trauma dental dengan metode simulasi lebih efektif dibandingkan metode demonstrasi dalam meningkatkan pengetahuan dokter kecil.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-05-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERAN DOKTER KECIL DALAM PENANGANAN KEDARURATAN TRAUMA DENTAL DENGAN METODE SIMULASI\",\"authors\":\"Annisa Indita Riami, S. Wahyuni, Bertha Aulia\",\"doi\":\"10.46774/pptk.v1i1.75\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Data statistik dunia menunjukkan prevalensi trauma dental pada anak di berbagai Negara sebesar 25%. Dari kasus yang terjadi 97,55% tidakdirawat dan menyebabkan kecacatan. Lokasi terjadinya trauma dental kedua tertinggi adalah sekolah (41%). Dokter kecil sebagai kader kesehatan sekolah diharapkan dapat melakukan prosedur penanganan kedaruratan trauma dental sebelum dilakukan oleh tenaga medis profesional, sehingga diperlukan intervensi pendidikan dengan metode yang tepat. Untuk mengetahui peran dokter kecil dalam penanganan kedaruratan trauma dental dengan metode simulasi. Subjek penelitian adalah 60 dokter kecil yang dibagi menjadi 2 kelompok; 30 dokter kecil kelompok metode simulasi, dan 30 dokter kecil kelompok metode demonstrasi. Pengetahuan penanganan kedaruratan trauma dental sebelum dan setelah perlakuan masing-masing kelompok diukur menggunakan kuesioner berjumlah 17 soal. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji T berpasangan. Metode simulasi meningkatkan rata-rata pengetahuan dokter kecil sebesar 55,6%, sedangkan kelompok metode demonstrasi sebesar 44,6%. Hasil uji T berpasangan pada perbandingan metode simulasi dan demonstrasi didapat kan nilai p=0,031 (p value<0,05). Pendidikan penanganan kedaruratan trauma dental dengan metode simulasi lebih efektif dibandingkan metode demonstrasi dalam meningkatkan pengetahuan dokter kecil.\",\"PeriodicalId\":285996,\"journal\":{\"name\":\"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan\",\"volume\":\"40 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-05-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46774/pptk.v1i1.75\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46774/pptk.v1i1.75","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PERAN DOKTER KECIL DALAM PENANGANAN KEDARURATAN TRAUMA DENTAL DENGAN METODE SIMULASI
Data statistik dunia menunjukkan prevalensi trauma dental pada anak di berbagai Negara sebesar 25%. Dari kasus yang terjadi 97,55% tidakdirawat dan menyebabkan kecacatan. Lokasi terjadinya trauma dental kedua tertinggi adalah sekolah (41%). Dokter kecil sebagai kader kesehatan sekolah diharapkan dapat melakukan prosedur penanganan kedaruratan trauma dental sebelum dilakukan oleh tenaga medis profesional, sehingga diperlukan intervensi pendidikan dengan metode yang tepat. Untuk mengetahui peran dokter kecil dalam penanganan kedaruratan trauma dental dengan metode simulasi. Subjek penelitian adalah 60 dokter kecil yang dibagi menjadi 2 kelompok; 30 dokter kecil kelompok metode simulasi, dan 30 dokter kecil kelompok metode demonstrasi. Pengetahuan penanganan kedaruratan trauma dental sebelum dan setelah perlakuan masing-masing kelompok diukur menggunakan kuesioner berjumlah 17 soal. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji T berpasangan. Metode simulasi meningkatkan rata-rata pengetahuan dokter kecil sebesar 55,6%, sedangkan kelompok metode demonstrasi sebesar 44,6%. Hasil uji T berpasangan pada perbandingan metode simulasi dan demonstrasi didapat kan nilai p=0,031 (p value<0,05). Pendidikan penanganan kedaruratan trauma dental dengan metode simulasi lebih efektif dibandingkan metode demonstrasi dalam meningkatkan pengetahuan dokter kecil.