{"title":"Pengaruh Beban Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Pada Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara","authors":"N. Saragih, Yuli Arnida Pohan","doi":"10.22303/accumulated.4.2.2022.173-185","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Arus kerja memiliki tujuan akhir adanya pengembangan karir, pengembangan karir dipicu oleh prestasi yang diukir oleh anggota organisasi. Pada pencapaian prestasi kerja tidak hanya berdampak pada kemajuan karir melainkan memberikan evaluasi terhadap pegawai dalam menilai kinerjanya dan mengambil tindakan-tindakan perbaikan guna meningkatkan kemampuannya melalui timbal balik yang diberikan oleh organisasi. Prestasi kerja pegawai cukup penting bagi pegawai maupun perusahaan karena dari prestasi kerja dapat disusun pusat perencanaan karir bagi karyawan sekaligus mendapatkan promosi. Bagi perusahaan, penilaian prestasi kerja karyawan bisa menjadi motivasi untuk karyawan agar bekerja lebih baik lagi. Prestasi kerja penting dilakukan guna mengukur keberlangsungan pegawai pada masa yang akan datang, pemberian kompensasi atau reward lainnya. Penggunaan metodologi dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan populasi sebanyak 159 pegawai dan dengan penentuan sampel mengambil seluruh pegawai sebanyak 159, dalam hal ini peneliti menggunakan metode sensus, skala pengukuran yang digunakan sebanyak 4 skala, dan sumber data diperoleh dari data utama yaitu primer dan data sekunder, dan metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, studi dokumentasi, dan penyebaran angket atau kuesioner. Berdasarkan teori dan observasi dalam penelitian ini beban kerja dijadikan pemicu utama yang mempengaruhi prestasi kerja, dan hasil menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja. Selanjutnya faktor kedua yang mempengaruhi prestasi kerja yaitu budaya organisasi, budaya organisasi secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Dalam penelitian ini juga terdapat hasil bahwa secara simultan beban kerja dan budaya organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja. Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar 58%","PeriodicalId":375023,"journal":{"name":"Accumulated Journal (Accounting and Management Research Edition)","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Accumulated Journal (Accounting and Management Research Edition)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22303/accumulated.4.2.2022.173-185","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh Beban Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Pada Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara
Arus kerja memiliki tujuan akhir adanya pengembangan karir, pengembangan karir dipicu oleh prestasi yang diukir oleh anggota organisasi. Pada pencapaian prestasi kerja tidak hanya berdampak pada kemajuan karir melainkan memberikan evaluasi terhadap pegawai dalam menilai kinerjanya dan mengambil tindakan-tindakan perbaikan guna meningkatkan kemampuannya melalui timbal balik yang diberikan oleh organisasi. Prestasi kerja pegawai cukup penting bagi pegawai maupun perusahaan karena dari prestasi kerja dapat disusun pusat perencanaan karir bagi karyawan sekaligus mendapatkan promosi. Bagi perusahaan, penilaian prestasi kerja karyawan bisa menjadi motivasi untuk karyawan agar bekerja lebih baik lagi. Prestasi kerja penting dilakukan guna mengukur keberlangsungan pegawai pada masa yang akan datang, pemberian kompensasi atau reward lainnya. Penggunaan metodologi dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan populasi sebanyak 159 pegawai dan dengan penentuan sampel mengambil seluruh pegawai sebanyak 159, dalam hal ini peneliti menggunakan metode sensus, skala pengukuran yang digunakan sebanyak 4 skala, dan sumber data diperoleh dari data utama yaitu primer dan data sekunder, dan metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, studi dokumentasi, dan penyebaran angket atau kuesioner. Berdasarkan teori dan observasi dalam penelitian ini beban kerja dijadikan pemicu utama yang mempengaruhi prestasi kerja, dan hasil menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja. Selanjutnya faktor kedua yang mempengaruhi prestasi kerja yaitu budaya organisasi, budaya organisasi secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Dalam penelitian ini juga terdapat hasil bahwa secara simultan beban kerja dan budaya organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja. Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar 58%