Dinda Kartika Sari, D. Lestariningsih, Yohana Nursruwening
{"title":"文化旅游规划与BANJARNEGARA新方言建筑的方法","authors":"Dinda Kartika Sari, D. Lestariningsih, Yohana Nursruwening","doi":"10.53810/jt.v22i1.394","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT (ABSTRAK) \nThe cultural diversity possessed by each region in Indonesia is the main capital in tourism in Indonesia, \nculture with its uniqueness has several potentials that deserve to be raised in the wider community as a cultural \ntourism destination. These cultural potentials include the daily lives of residents, crafts and performances, \nas well as the beauty of the environment and architecture. This cultural tourism area is a place for cultural \ndiversity, the utilization of cultural heritage potential, as a tourist attraction in line with the purpose of \ncultural development, namely cultural tourism. The planning of this cultural tourism area uses a neovernacular architectural approach that brings back traditional elements (local forms) into new buildings with \nmore modern technology. Neo-vernacular architecture does not apply any of the principles of vernacular \narchitecture or modern architecture but rather applies cultural elements and vernacular architectural \ntraditions with technology in modern architecture into new works but emphasizes the visual appearance of \nbuildings. \nKey words : Banjarnegara, Culture, Neo-Vernakuler, Tourism \nABSTRAK \nKeragaman budaya yang dimiliki setiap daerah di Tanah Air Indonesia menjadi modal utama dalam \nkepariwisataan di Indonesia, budaya dengan keunikannya memiliki beberapa potensi yang layak untuk diangkat \npada masyarakat luas sebagai destinasi wisata budaya. Potensi budaya tersebut antara lain keseharian warga, \nkerajinan dan pertunjukan, serta keasrian lingkungan dan arsitekturnya. Kawasan wisata budaya ini sebagai \nwadah dari keaneka ragaman budaya, pemanfaatan potensi warisan budaya, sebagai daya tarik wisata sejalan \ndengan tujuan pengembangan kebudayaan yaitu kepariwisataan budaya. Perencanaan kawasan wisata budaya \nini menggunakan pendekatan arsitektur neo-vernakuler yang membawa kembali unsur tradisional (bentuk \nlokal) ke dalam bangunan baru dengan teknologi yang lebih modern. Arsitektur neo-vernakular tidak menerapkan \nsalah satu prinsip arsitektur vernakular maupun arsitektur modern melainkan menerapkan unsur kebudayaan dan \ntradisi arsitektur vernakular dengan teknologi pada arsitektur modern ke dalam karya baru namun lebih \nditekankan pada penampilan visual bangunan. \nKata Kunci : Banjarnegara, Budaya, Neo-Vernakuler, Wisata","PeriodicalId":119312,"journal":{"name":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERENCANAAN KAWASAN WISATA BUDAYA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNACULAR DI BANJARNEGARA\",\"authors\":\"Dinda Kartika Sari, D. Lestariningsih, Yohana Nursruwening\",\"doi\":\"10.53810/jt.v22i1.394\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACT (ABSTRAK) \\nThe cultural diversity possessed by each region in Indonesia is the main capital in tourism in Indonesia, \\nculture with its uniqueness has several potentials that deserve to be raised in the wider community as a cultural \\ntourism destination. These cultural potentials include the daily lives of residents, crafts and performances, \\nas well as the beauty of the environment and architecture. This cultural tourism area is a place for cultural \\ndiversity, the utilization of cultural heritage potential, as a tourist attraction in line with the purpose of \\ncultural development, namely cultural tourism. The planning of this cultural tourism area uses a neovernacular architectural approach that brings back traditional elements (local forms) into new buildings with \\nmore modern technology. Neo-vernacular architecture does not apply any of the principles of vernacular \\narchitecture or modern architecture but rather applies cultural elements and vernacular architectural \\ntraditions with technology in modern architecture into new works but emphasizes the visual appearance of \\nbuildings. \\nKey words : Banjarnegara, Culture, Neo-Vernakuler, Tourism \\nABSTRAK \\nKeragaman budaya yang dimiliki setiap daerah di Tanah Air Indonesia menjadi modal utama dalam \\nkepariwisataan di Indonesia, budaya dengan keunikannya memiliki beberapa potensi yang layak untuk diangkat \\npada masyarakat luas sebagai destinasi wisata budaya. Potensi budaya tersebut antara lain keseharian warga, \\nkerajinan dan pertunjukan, serta keasrian lingkungan dan arsitekturnya. Kawasan wisata budaya ini sebagai \\nwadah dari keaneka ragaman budaya, pemanfaatan potensi warisan budaya, sebagai daya tarik wisata sejalan \\ndengan tujuan pengembangan kebudayaan yaitu kepariwisataan budaya. Perencanaan kawasan wisata budaya \\nini menggunakan pendekatan arsitektur neo-vernakuler yang membawa kembali unsur tradisional (bentuk \\nlokal) ke dalam bangunan baru dengan teknologi yang lebih modern. Arsitektur neo-vernakular tidak menerapkan \\nsalah satu prinsip arsitektur vernakular maupun arsitektur modern melainkan menerapkan unsur kebudayaan dan \\ntradisi arsitektur vernakular dengan teknologi pada arsitektur modern ke dalam karya baru namun lebih \\nditekankan pada penampilan visual bangunan. \\nKata Kunci : Banjarnegara, Budaya, Neo-Vernakuler, Wisata\",\"PeriodicalId\":119312,\"journal\":{\"name\":\"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik\",\"volume\":\"13 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53810/jt.v22i1.394\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53810/jt.v22i1.394","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要(摘要)印度尼西亚各地区所拥有的文化多样性是印度尼西亚旅游业的主要资本,文化以其独特性具有多种潜力,值得在更广泛的社区中作为文化旅游目的地提出。这些文化潜力包括居民的日常生活、手工艺和表演,以及环境和建筑之美。这种文化旅游区是一个地方对文化多样性、文化遗产潜力的利用,作为符合文化发展目的的旅游景点,即文化旅游。这个文化旅游区的规划采用了一种新颖的建筑方法,将传统元素(当地形式)融入到更现代技术的新建筑中。新乡土建筑不采用乡土建筑或现代建筑的任何原则,而是将文化元素和乡土建筑传统与现代建筑的技术结合到新的作品中,但强调建筑的视觉外观。摘要:印尼航空公司印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司,印尼航空公司。Potensi budaya tersebut antara lain kesharian warga, kerajinan dan pertunjukan, serta keasrian lingkungan dan arsitekturya。Kawasan wisata budaya ini sebagai wadah dari keaneka ragaman budaya, pmanfaatan potenisi warisan budaya, sebagai daya tarik wisisata sejalan dengan pengembangan kebudayaan yiti kepariwisatan budaya。perencanan kawasan wisata budaya ini menggunakan pendekatan arsitektur neo-vernakuler yang membawa kembali unsur传统(本图克地方)ke dalam bangunan baru dengan technologii yang lebih现代。Arsitektur new -vernakular tidak menerapkan salah satu prinsip Arsitektur vernakular maupun Arsitektur modern melainkan menerapkan unsur kebudayaan dantradisi Arsitektur vernakular dengan technologi parda Arsitektur modern ke dalam karya baru namun lebih ditekankan pada penampilan visual bangunan。Kata Kunci: Banjarnegara, Budaya, Neo-Vernakuler, Wisata
PERENCANAAN KAWASAN WISATA BUDAYA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNACULAR DI BANJARNEGARA
ABSTRACT (ABSTRAK)
The cultural diversity possessed by each region in Indonesia is the main capital in tourism in Indonesia,
culture with its uniqueness has several potentials that deserve to be raised in the wider community as a cultural
tourism destination. These cultural potentials include the daily lives of residents, crafts and performances,
as well as the beauty of the environment and architecture. This cultural tourism area is a place for cultural
diversity, the utilization of cultural heritage potential, as a tourist attraction in line with the purpose of
cultural development, namely cultural tourism. The planning of this cultural tourism area uses a neovernacular architectural approach that brings back traditional elements (local forms) into new buildings with
more modern technology. Neo-vernacular architecture does not apply any of the principles of vernacular
architecture or modern architecture but rather applies cultural elements and vernacular architectural
traditions with technology in modern architecture into new works but emphasizes the visual appearance of
buildings.
Key words : Banjarnegara, Culture, Neo-Vernakuler, Tourism
ABSTRAK
Keragaman budaya yang dimiliki setiap daerah di Tanah Air Indonesia menjadi modal utama dalam
kepariwisataan di Indonesia, budaya dengan keunikannya memiliki beberapa potensi yang layak untuk diangkat
pada masyarakat luas sebagai destinasi wisata budaya. Potensi budaya tersebut antara lain keseharian warga,
kerajinan dan pertunjukan, serta keasrian lingkungan dan arsitekturnya. Kawasan wisata budaya ini sebagai
wadah dari keaneka ragaman budaya, pemanfaatan potensi warisan budaya, sebagai daya tarik wisata sejalan
dengan tujuan pengembangan kebudayaan yaitu kepariwisataan budaya. Perencanaan kawasan wisata budaya
ini menggunakan pendekatan arsitektur neo-vernakuler yang membawa kembali unsur tradisional (bentuk
lokal) ke dalam bangunan baru dengan teknologi yang lebih modern. Arsitektur neo-vernakular tidak menerapkan
salah satu prinsip arsitektur vernakular maupun arsitektur modern melainkan menerapkan unsur kebudayaan dan
tradisi arsitektur vernakular dengan teknologi pada arsitektur modern ke dalam karya baru namun lebih
ditekankan pada penampilan visual bangunan.
Kata Kunci : Banjarnegara, Budaya, Neo-Vernakuler, Wisata