{"title":"学生在SMK上科学学习的座位安排不同","authors":"Bayu Rahmat Setiadi, Sulaeman Deni Ramdani","doi":"10.30870/VANOS.V1I1.830","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengaturan tempat duduk menentukan keberhasilan dalam penerapan model pembelajaran Kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaturan tempat duduk kelas berdasarkan mazhab McCroskey pada pembelajaran saintifik di Sekolah Menengah Kejuruan yang meliputi model traditional, horseshoe, dan modular arrangement . Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method . Populasi penelitian adalah siswa SMK Negeri 2 Wonosari. Sampel penelitian yang digunakan adalah kelas X dan XI dengan jumlah 90 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, kuesioner, dan wawancara. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bentuk modular (mengelompok) memiliki kualitas tertinggi dalam hal motivasi belajar dengan persentase 68,7% dan fleksibility sebesar 66,93%, bentuk “U” ( horsehoe ) memiliki kualitas tertinggi dalam visibility yaitu sebesar 71,37% , dan bentuk baris/tradisional memiliki persentase di bawah keduanya, (2) Keaktifan belajar siswa paling menonjol ada pada bentuk modular dengan kegiatan yang dominan visual, oral, listening, writing, drawing , motor, mental, dan emotional , dan (3) Terdapat perbedaan antara bentuk baris, bentuk “U” dan bentuk modular dilihat dari ketiga aspek yaitu motivasi, visibility , dan fleksibility .","PeriodicalId":389382,"journal":{"name":"Vanos: Journal of Mechanical Engineering Education","volume":"187 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PERBEDAAN PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA PADA PEMBELAJARAN SAINTIFIK DI SMK\",\"authors\":\"Bayu Rahmat Setiadi, Sulaeman Deni Ramdani\",\"doi\":\"10.30870/VANOS.V1I1.830\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pengaturan tempat duduk menentukan keberhasilan dalam penerapan model pembelajaran Kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaturan tempat duduk kelas berdasarkan mazhab McCroskey pada pembelajaran saintifik di Sekolah Menengah Kejuruan yang meliputi model traditional, horseshoe, dan modular arrangement . Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method . Populasi penelitian adalah siswa SMK Negeri 2 Wonosari. Sampel penelitian yang digunakan adalah kelas X dan XI dengan jumlah 90 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, kuesioner, dan wawancara. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bentuk modular (mengelompok) memiliki kualitas tertinggi dalam hal motivasi belajar dengan persentase 68,7% dan fleksibility sebesar 66,93%, bentuk “U” ( horsehoe ) memiliki kualitas tertinggi dalam visibility yaitu sebesar 71,37% , dan bentuk baris/tradisional memiliki persentase di bawah keduanya, (2) Keaktifan belajar siswa paling menonjol ada pada bentuk modular dengan kegiatan yang dominan visual, oral, listening, writing, drawing , motor, mental, dan emotional , dan (3) Terdapat perbedaan antara bentuk baris, bentuk “U” dan bentuk modular dilihat dari ketiga aspek yaitu motivasi, visibility , dan fleksibility .\",\"PeriodicalId\":389382,\"journal\":{\"name\":\"Vanos: Journal of Mechanical Engineering Education\",\"volume\":\"187 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2016-07-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Vanos: Journal of Mechanical Engineering Education\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30870/VANOS.V1I1.830\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Vanos: Journal of Mechanical Engineering Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30870/VANOS.V1I1.830","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PERBEDAAN PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA PADA PEMBELAJARAN SAINTIFIK DI SMK
Pengaturan tempat duduk menentukan keberhasilan dalam penerapan model pembelajaran Kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaturan tempat duduk kelas berdasarkan mazhab McCroskey pada pembelajaran saintifik di Sekolah Menengah Kejuruan yang meliputi model traditional, horseshoe, dan modular arrangement . Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method . Populasi penelitian adalah siswa SMK Negeri 2 Wonosari. Sampel penelitian yang digunakan adalah kelas X dan XI dengan jumlah 90 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, kuesioner, dan wawancara. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bentuk modular (mengelompok) memiliki kualitas tertinggi dalam hal motivasi belajar dengan persentase 68,7% dan fleksibility sebesar 66,93%, bentuk “U” ( horsehoe ) memiliki kualitas tertinggi dalam visibility yaitu sebesar 71,37% , dan bentuk baris/tradisional memiliki persentase di bawah keduanya, (2) Keaktifan belajar siswa paling menonjol ada pada bentuk modular dengan kegiatan yang dominan visual, oral, listening, writing, drawing , motor, mental, dan emotional , dan (3) Terdapat perbedaan antara bentuk baris, bentuk “U” dan bentuk modular dilihat dari ketiga aspek yaitu motivasi, visibility , dan fleksibility .