{"title":"在西爪哇省的DICARITA地区使用垂直护甲技术","authors":"N. Mindawati, Pratiwi Pratiwi, Darwo Darwo","doi":"10.20886/JPHT.2019.16.1.9-20","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sari ABSTRACT Degraded land in the Carita Research Forest, West Java is commonly found in slopes. As a result, erosion, runoff and nutrient loss often occur in this area. To address these problems, the application of soil and water conservation techniques with a vertical mulch technique is required. The aim of the study was to determine the effect of vertical mulch treatment on the amount of runoff, erosion, nutrient loss and also its impact on the growth of S. johorensis, G. gnemon, and P. speciosa. The results showed that soil and water conservation techniques with vertical mulch are very effective in reducing runoff, erosion and nutrient losses (N, P, K, Ca and Mg). The vertical mulch of mixed planting pattern between S. johorensis and G. gnemon could decrease the surface run off and erosion by 61.74% and 57.14%, respectively, while the mixture of S. johorensis and P. speciosa decreased the runoff and erosion rate equal to 81.39% and 17.64%, respectively. In addition, the use of vertical mulch could also increase the growth of the tree species until the age of 3 years in the field compared to those without treatment. ABSTRAK Lahan terdegradasi banyak dijumpai di Hutan Penelit ian Carita, Jawa Barat, khususnya di lahan-lahan berlereng. Akibatnya seringkali terjadi erosi, aliran permukaan dan hilangnya unsur hara. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penerapan teknik konservasi tanah dan air dengan teknik mulsa vert ikal. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh perlakuan mulsa vert ikal terhadap besarnya aliran permukaan, erosi dan kehilangan unsur hara serta dampaknya terhadap pertumbuhan tanaman S. johorensis, G. gnemon, dan P. speciosa. Hasil penelit ian menunjukkan bahwa teknik konservasi tanah dan air dengan mulsa vertikal sangat efektif dalam mengurangi laju aliran permukaan, erosi dan kehilangan unsur hara (N, P, K, Ca dan Mg). Mulsa vertikal pada pola tanam campuran jenis S. johorensis dan G. gnemon, dapat menurunkan aliran permukaan dan erosi masing-masing 61,74% dan 57,14%; sedangkan campuran S. johorensis dan P. speciosa, menurunkan laju aliran permukaan dan erosi sebesar masing-masing 81,39% dan 17,64%. Selain itu, penggunaan mulsa vertikal juga dapat meningkatkan pertumbuhan ketiga jenis tanaman yang diusahakan sampai umur 3 tahun di lapangan dibanding tanpa penggunaan mulsa vertikal.","PeriodicalId":103667,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Hutan Tanaman","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"PENERAPAN TEKNIK MULSA VERTIKAL PADA LAHAN TERDEGRADASI DICARITA, PROVINSI JAWA BARAT\",\"authors\":\"N. Mindawati, Pratiwi Pratiwi, Darwo Darwo\",\"doi\":\"10.20886/JPHT.2019.16.1.9-20\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sari ABSTRACT Degraded land in the Carita Research Forest, West Java is commonly found in slopes. As a result, erosion, runoff and nutrient loss often occur in this area. To address these problems, the application of soil and water conservation techniques with a vertical mulch technique is required. The aim of the study was to determine the effect of vertical mulch treatment on the amount of runoff, erosion, nutrient loss and also its impact on the growth of S. johorensis, G. gnemon, and P. speciosa. The results showed that soil and water conservation techniques with vertical mulch are very effective in reducing runoff, erosion and nutrient losses (N, P, K, Ca and Mg). The vertical mulch of mixed planting pattern between S. johorensis and G. gnemon could decrease the surface run off and erosion by 61.74% and 57.14%, respectively, while the mixture of S. johorensis and P. speciosa decreased the runoff and erosion rate equal to 81.39% and 17.64%, respectively. In addition, the use of vertical mulch could also increase the growth of the tree species until the age of 3 years in the field compared to those without treatment. ABSTRAK Lahan terdegradasi banyak dijumpai di Hutan Penelit ian Carita, Jawa Barat, khususnya di lahan-lahan berlereng. Akibatnya seringkali terjadi erosi, aliran permukaan dan hilangnya unsur hara. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penerapan teknik konservasi tanah dan air dengan teknik mulsa vert ikal. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh perlakuan mulsa vert ikal terhadap besarnya aliran permukaan, erosi dan kehilangan unsur hara serta dampaknya terhadap pertumbuhan tanaman S. johorensis, G. gnemon, dan P. speciosa. Hasil penelit ian menunjukkan bahwa teknik konservasi tanah dan air dengan mulsa vertikal sangat efektif dalam mengurangi laju aliran permukaan, erosi dan kehilangan unsur hara (N, P, K, Ca dan Mg). Mulsa vertikal pada pola tanam campuran jenis S. johorensis dan G. gnemon, dapat menurunkan aliran permukaan dan erosi masing-masing 61,74% dan 57,14%; sedangkan campuran S. johorensis dan P. speciosa, menurunkan laju aliran permukaan dan erosi sebesar masing-masing 81,39% dan 17,64%. Selain itu, penggunaan mulsa vertikal juga dapat meningkatkan pertumbuhan ketiga jenis tanaman yang diusahakan sampai umur 3 tahun di lapangan dibanding tanpa penggunaan mulsa vertikal.\",\"PeriodicalId\":103667,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian Hutan Tanaman\",\"volume\":\"17 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-06-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian Hutan Tanaman\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20886/JPHT.2019.16.1.9-20\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Hutan Tanaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20886/JPHT.2019.16.1.9-20","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
西爪哇Carita研究林的退化土地通常出现在斜坡上。因此,这一地区经常发生侵蚀、径流和养分流失。为了解决这些问题,需要应用垂直覆盖技术的水土保持技术。本研究的目的是确定垂直覆盖处理对径流、侵蚀、养分流失的影响,以及它对金黄色葡萄球菌(S. johorensis)、g.g nemon和p.s speciosa生长的影响。结果表明,垂直覆盖的水土保持技术在减少径流、侵蚀和养分流失(N、P、K、Ca和Mg)方面非常有效。垂向覆盖下,槐与金毛草混合种植模式的地表径流量和侵蚀率分别降低了61.74%和57.14%,而槐与金毛草混合种植模式的地表径流量和侵蚀率分别降低了81.39%和17.64%。此外,与未处理的树种相比,使用垂直覆盖也可以增加树种在田间的生长,直到3年。【摘要】Lahan ter降解banyak dijumpai di Hutan Penelit ian Carita, Jawa Barat, khususnya di Lahan - Lahan berlereng。Akibatnya seringkali terjadi erosi, aliran permukaan dan hilangnya unsur hara。Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penerapkik konservasi tanah danair dengk mulsa vert ikal。Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh perlakuan mulsa vert ikal terhadap besarnya aliran permukaan, erosi dan kehilangan unsur hara serta dampaknya terhadap pertumbuhan tanaman S. johorensis, g.g nemon, dan P. speciosa。[3] [N, P, K, Ca, Mg] .] [j] .新疆,新疆,新疆,新疆。Mulsa垂直pada pola tanam campuran jenis S. johorensis dan G. gnemon, dapat menurunkan aliran permukaan dan erosi - masing-masing 61,74% dan 57,14%;sedangkan campuran S. johorensis dan P. speciosa, menurunkan laju aliran permukaan dan erosi sebesar masing-masing 81,39% dan17,64%。Selain itu, penggunaan mulsa vertical juga dapat meningkatkan pertumbuhan ketiga jenis tanaman yang diusahakan sampai umur 3 tahun di lapangan dibanding tanpa penggunaan mulsa vertical。
PENERAPAN TEKNIK MULSA VERTIKAL PADA LAHAN TERDEGRADASI DICARITA, PROVINSI JAWA BARAT
Sari ABSTRACT Degraded land in the Carita Research Forest, West Java is commonly found in slopes. As a result, erosion, runoff and nutrient loss often occur in this area. To address these problems, the application of soil and water conservation techniques with a vertical mulch technique is required. The aim of the study was to determine the effect of vertical mulch treatment on the amount of runoff, erosion, nutrient loss and also its impact on the growth of S. johorensis, G. gnemon, and P. speciosa. The results showed that soil and water conservation techniques with vertical mulch are very effective in reducing runoff, erosion and nutrient losses (N, P, K, Ca and Mg). The vertical mulch of mixed planting pattern between S. johorensis and G. gnemon could decrease the surface run off and erosion by 61.74% and 57.14%, respectively, while the mixture of S. johorensis and P. speciosa decreased the runoff and erosion rate equal to 81.39% and 17.64%, respectively. In addition, the use of vertical mulch could also increase the growth of the tree species until the age of 3 years in the field compared to those without treatment. ABSTRAK Lahan terdegradasi banyak dijumpai di Hutan Penelit ian Carita, Jawa Barat, khususnya di lahan-lahan berlereng. Akibatnya seringkali terjadi erosi, aliran permukaan dan hilangnya unsur hara. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penerapan teknik konservasi tanah dan air dengan teknik mulsa vert ikal. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh perlakuan mulsa vert ikal terhadap besarnya aliran permukaan, erosi dan kehilangan unsur hara serta dampaknya terhadap pertumbuhan tanaman S. johorensis, G. gnemon, dan P. speciosa. Hasil penelit ian menunjukkan bahwa teknik konservasi tanah dan air dengan mulsa vertikal sangat efektif dalam mengurangi laju aliran permukaan, erosi dan kehilangan unsur hara (N, P, K, Ca dan Mg). Mulsa vertikal pada pola tanam campuran jenis S. johorensis dan G. gnemon, dapat menurunkan aliran permukaan dan erosi masing-masing 61,74% dan 57,14%; sedangkan campuran S. johorensis dan P. speciosa, menurunkan laju aliran permukaan dan erosi sebesar masing-masing 81,39% dan 17,64%. Selain itu, penggunaan mulsa vertikal juga dapat meningkatkan pertumbuhan ketiga jenis tanaman yang diusahakan sampai umur 3 tahun di lapangan dibanding tanpa penggunaan mulsa vertikal.