{"title":"Pembentukan Desa Tangguh Covid 19 di Desa Kalisari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan","authors":"Dwi Agustanti","doi":"10.26630/jpk.v3i1.144","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kecamatan Natar merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan yang memiliki kasus terkonfirmasi Covid 19 tertinggi dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan, namun ada satu yaitu Desa Kalisari yang merupakan satu satunya Desa yang tercatat belum ada terkonfrimasi kasus Covid 19. Posisi desa ini berada di tengah dan sebagai jalur perlintasan antar beberapa kecamatan dan kabupaten. Terdiri dari 7 Dusun, 24 RT dengan jumlah penduduk sekitar 2043 KK atau 4790 Jiwa dengan kondisi sosial ekonomi menengah ke bawah. Kondisi Desa tersebut berisiko besar terjadinya atau menyebarnya kasus Covid 19 apabila tidak diantisipasi sejak awal. Tujuan program pengabmas ini adalah untuk membentuk Desa Tangguh Covid 19 di Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabmas dilakukan dengan 3 tahap. Tahap 1 adalah tahap persiapan dengan mengidentifikasi sasaran, kekuatan tim baik dari Jurusan Keperawaan maupun tim Mitra dan komitmen untuk melakukan program pengabmas; Tahap 2 adalah tahap pelaksanaan, yaitu sosialisasi program, melakukan edukasi tentang covid 19 termasuk PBHS dalam mencegah penularan di masyarakat serta mengembangkan sarana pendukung dalam mencapai PHBS di masyarakat seperti fasilitas cuci tangan di beberapa tempat umum, pembagian masker, pemasangan banner dan pembagian leaflet kepada seluruh masyarakat. Program ini efektif dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Oktober – Desember 2020 dengan jumlah tim 24 orang Dosen Jurusan keperawatan dan 15 mahasiswa keperawatan perwakilan dari masing masing program studi. Sasaran kegiatan pengabmas berjumah 346 orang. Hasil akhir pengabmas didapatkan bahwa adanya peningkatan tata nilai dalam masyarakat terutama bidang kesehatan yaitu peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Covid 19 dan PHBS di Era New Normal , peningkatan keterampilan dalam menggunakan masker dan cuci tangan dengan 6 langkah benar, ketersediaanya masker dan hand sanitizer di masyarakat, peningkatan partisipan yang menggunakan masker setiap keluar rumah,peningkatan partisipan yang menggunakan sarana cuci tangan di tempat umum, tersedianya 7 sarana cuci tangan di berbagai tempat umum seperti mesjid dan TPA serta adanya satgas Covid 19 Desa yang bersepakat untuk meningkatkan peran, fungsi dan tugasnya. Selain itu program pengabmas ini juga menghasilkan satu artikel pengabmas yang siap dipublikasikan dalam Jurnal Pengabmas baik terakreditasi atau tidak. Disarankan untuk kegiatan pengabmas yang akan datang, waktu kegiatan di tambah dan evaluasi pengetahuan dengan menggunakan format manual saja agar bisa di evaluasi secara kuantitatif peningkatan pengetahuan masyarakat.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26630/jpk.v3i1.144","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pembentukan Desa Tangguh Covid 19 di Desa Kalisari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan
Kecamatan Natar merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan yang memiliki kasus terkonfirmasi Covid 19 tertinggi dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan, namun ada satu yaitu Desa Kalisari yang merupakan satu satunya Desa yang tercatat belum ada terkonfrimasi kasus Covid 19. Posisi desa ini berada di tengah dan sebagai jalur perlintasan antar beberapa kecamatan dan kabupaten. Terdiri dari 7 Dusun, 24 RT dengan jumlah penduduk sekitar 2043 KK atau 4790 Jiwa dengan kondisi sosial ekonomi menengah ke bawah. Kondisi Desa tersebut berisiko besar terjadinya atau menyebarnya kasus Covid 19 apabila tidak diantisipasi sejak awal. Tujuan program pengabmas ini adalah untuk membentuk Desa Tangguh Covid 19 di Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabmas dilakukan dengan 3 tahap. Tahap 1 adalah tahap persiapan dengan mengidentifikasi sasaran, kekuatan tim baik dari Jurusan Keperawaan maupun tim Mitra dan komitmen untuk melakukan program pengabmas; Tahap 2 adalah tahap pelaksanaan, yaitu sosialisasi program, melakukan edukasi tentang covid 19 termasuk PBHS dalam mencegah penularan di masyarakat serta mengembangkan sarana pendukung dalam mencapai PHBS di masyarakat seperti fasilitas cuci tangan di beberapa tempat umum, pembagian masker, pemasangan banner dan pembagian leaflet kepada seluruh masyarakat. Program ini efektif dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Oktober – Desember 2020 dengan jumlah tim 24 orang Dosen Jurusan keperawatan dan 15 mahasiswa keperawatan perwakilan dari masing masing program studi. Sasaran kegiatan pengabmas berjumah 346 orang. Hasil akhir pengabmas didapatkan bahwa adanya peningkatan tata nilai dalam masyarakat terutama bidang kesehatan yaitu peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Covid 19 dan PHBS di Era New Normal , peningkatan keterampilan dalam menggunakan masker dan cuci tangan dengan 6 langkah benar, ketersediaanya masker dan hand sanitizer di masyarakat, peningkatan partisipan yang menggunakan masker setiap keluar rumah,peningkatan partisipan yang menggunakan sarana cuci tangan di tempat umum, tersedianya 7 sarana cuci tangan di berbagai tempat umum seperti mesjid dan TPA serta adanya satgas Covid 19 Desa yang bersepakat untuk meningkatkan peran, fungsi dan tugasnya. Selain itu program pengabmas ini juga menghasilkan satu artikel pengabmas yang siap dipublikasikan dalam Jurnal Pengabmas baik terakreditasi atau tidak. Disarankan untuk kegiatan pengabmas yang akan datang, waktu kegiatan di tambah dan evaluasi pengetahuan dengan menggunakan format manual saja agar bisa di evaluasi secara kuantitatif peningkatan pengetahuan masyarakat.