{"title":"HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR PERANCANGAN TEKNIK MESIN KELAS X SMK NEGERI 1 SUMATERA BARAT","authors":"Irshan Sepriza, Nelvi Erizon, D. Sari, Febri Prasetya, Hendri - Nurdin","doi":"10.24036/vomek.v4i4.449","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Motivasi belajar ialah hasrat/upaya internal dan eksternal untuk meningkatkan aktivitas, mengubah perubahan perilaku dalam menggapai tujuan belajar. Penelitian ini diterapkan karena hasil belajar siswa teknik mesin SMK Negeri 1 Sumatera Barat masih rendah. Penelitian dikerjakan untuk melihat apakah adanya koneksi antara motivasi belajar siswa kelas X DPTM SMK Negeri 1 Sumatera Barat dengan hasil belajarnya. Jenis penelitian kuantitatif korelasional dipakai pada penelitian ini. Sebuah penelitian yang dikenal dengan penelitian kuantitatif korelasional berfokus pada pemeriksaan data yang diperoleh dengan menggunakan teknik statistik untuk melihat keberadaan dan signifikansi hubungan dari dua variabel atau lebih. Berlandaskan dari hasil analisis koefisien (r) kedua variabel penelitian dengan rhitung 0,812 dan rtabel 0,254 kategori 0,812 > 0,254, maka Ha diterima. Jadi hipotesis bahwa hubungan antar motivasi dam hasil belajar dan hasil analisis diperoleh koefisien determinasi sebesar 65,93%, sehingga sumbangan motivasi belajar dengan hasil belajar ialah 65,93%, selebihnya disebabkan oleh faktor luar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar kelas X Mata Pelajaran Dasar Perancagan Teknik Mesin (DPTM) SMK Negeri 1 Sumatera Barat berkorelasi positif signifikan pada hasil belajarnya. Dari analisis implikasi dari penelitian ini ialah bahwa siswa yang termotivasi lebih mungkin untuk memenuhi hasil belajar menjadi lebih baik berbanding terbalik dengan siswa yang kurang termotivasi.","PeriodicalId":198739,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Mekanika (VoMek)","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Vokasi Mekanika (VoMek)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24036/vomek.v4i4.449","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR PERANCANGAN TEKNIK MESIN KELAS X SMK NEGERI 1 SUMATERA BARAT
Motivasi belajar ialah hasrat/upaya internal dan eksternal untuk meningkatkan aktivitas, mengubah perubahan perilaku dalam menggapai tujuan belajar. Penelitian ini diterapkan karena hasil belajar siswa teknik mesin SMK Negeri 1 Sumatera Barat masih rendah. Penelitian dikerjakan untuk melihat apakah adanya koneksi antara motivasi belajar siswa kelas X DPTM SMK Negeri 1 Sumatera Barat dengan hasil belajarnya. Jenis penelitian kuantitatif korelasional dipakai pada penelitian ini. Sebuah penelitian yang dikenal dengan penelitian kuantitatif korelasional berfokus pada pemeriksaan data yang diperoleh dengan menggunakan teknik statistik untuk melihat keberadaan dan signifikansi hubungan dari dua variabel atau lebih. Berlandaskan dari hasil analisis koefisien (r) kedua variabel penelitian dengan rhitung 0,812 dan rtabel 0,254 kategori 0,812 > 0,254, maka Ha diterima. Jadi hipotesis bahwa hubungan antar motivasi dam hasil belajar dan hasil analisis diperoleh koefisien determinasi sebesar 65,93%, sehingga sumbangan motivasi belajar dengan hasil belajar ialah 65,93%, selebihnya disebabkan oleh faktor luar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar kelas X Mata Pelajaran Dasar Perancagan Teknik Mesin (DPTM) SMK Negeri 1 Sumatera Barat berkorelasi positif signifikan pada hasil belajarnya. Dari analisis implikasi dari penelitian ini ialah bahwa siswa yang termotivasi lebih mungkin untuk memenuhi hasil belajar menjadi lebih baik berbanding terbalik dengan siswa yang kurang termotivasi.