{"title":"持续关注的审计意见因素:商业企业经验学研究2017-2020年","authors":"Wahyu Manuhara Putra, Peni Fransiska","doi":"10.18196/rabin.v7i1.19260","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Laporan keuangan merupakan bagian terpenting dalam suatu perusahaan sebab laporan keuangan menyampaikan penjelasan tentang keuangan perusahaan pada pihak investor. Saat investor memutuskan untuk berinvestasi, cara yang paling mudah akan hal itu ialah dengan melihat opini audit atas laporan hasil audit yang diberikan auditor independen. Tujuan: Menganalisis pengaruh audit lag, audit terune, opinion shopping, disclosure, debt default, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017-2020.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian sekunder kepada perusahaan dagang yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2020 dengan jumlah sampel yang memenuhi sebesar 26 perusahaan. Untuk mendapatkan hasil yang komprehensif data diuji menggunakan model regresi logistik.Hasil Penelitian: Hasil yang didapatkan adalah audit lag, opinion shopping dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini audit going concern pada perusahaan dagang tahun 2017-2020. Sedangkan audit tenure, disclosure dan debt default tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.Keterbatasan Penelitian: Terbatasnya jumlah sampel dan periode waktu yang diteliti, maka perlu untuk menambahkan periode data. Keaslian/Novelty Penelitian: Penelitian ini diterapkan pada industri yang berbeda yaitu perusahaan dagang.","PeriodicalId":168412,"journal":{"name":"Reviu Akuntansi dan Bisnis Indonesia","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Faktor-faktor Opini Audit Going Concern: Studi Empiris Perusahaan Dagang Tahun 2017-2020\",\"authors\":\"Wahyu Manuhara Putra, Peni Fransiska\",\"doi\":\"10.18196/rabin.v7i1.19260\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar Belakang: Laporan keuangan merupakan bagian terpenting dalam suatu perusahaan sebab laporan keuangan menyampaikan penjelasan tentang keuangan perusahaan pada pihak investor. Saat investor memutuskan untuk berinvestasi, cara yang paling mudah akan hal itu ialah dengan melihat opini audit atas laporan hasil audit yang diberikan auditor independen. Tujuan: Menganalisis pengaruh audit lag, audit terune, opinion shopping, disclosure, debt default, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017-2020.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian sekunder kepada perusahaan dagang yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2020 dengan jumlah sampel yang memenuhi sebesar 26 perusahaan. Untuk mendapatkan hasil yang komprehensif data diuji menggunakan model regresi logistik.Hasil Penelitian: Hasil yang didapatkan adalah audit lag, opinion shopping dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini audit going concern pada perusahaan dagang tahun 2017-2020. Sedangkan audit tenure, disclosure dan debt default tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.Keterbatasan Penelitian: Terbatasnya jumlah sampel dan periode waktu yang diteliti, maka perlu untuk menambahkan periode data. Keaslian/Novelty Penelitian: Penelitian ini diterapkan pada industri yang berbeda yaitu perusahaan dagang.\",\"PeriodicalId\":168412,\"journal\":{\"name\":\"Reviu Akuntansi dan Bisnis Indonesia\",\"volume\":\"55 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Reviu Akuntansi dan Bisnis Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18196/rabin.v7i1.19260\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Reviu Akuntansi dan Bisnis Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18196/rabin.v7i1.19260","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Faktor-faktor Opini Audit Going Concern: Studi Empiris Perusahaan Dagang Tahun 2017-2020
Latar Belakang: Laporan keuangan merupakan bagian terpenting dalam suatu perusahaan sebab laporan keuangan menyampaikan penjelasan tentang keuangan perusahaan pada pihak investor. Saat investor memutuskan untuk berinvestasi, cara yang paling mudah akan hal itu ialah dengan melihat opini audit atas laporan hasil audit yang diberikan auditor independen. Tujuan: Menganalisis pengaruh audit lag, audit terune, opinion shopping, disclosure, debt default, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017-2020.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian sekunder kepada perusahaan dagang yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2020 dengan jumlah sampel yang memenuhi sebesar 26 perusahaan. Untuk mendapatkan hasil yang komprehensif data diuji menggunakan model regresi logistik.Hasil Penelitian: Hasil yang didapatkan adalah audit lag, opinion shopping dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini audit going concern pada perusahaan dagang tahun 2017-2020. Sedangkan audit tenure, disclosure dan debt default tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.Keterbatasan Penelitian: Terbatasnya jumlah sampel dan periode waktu yang diteliti, maka perlu untuk menambahkan periode data. Keaslian/Novelty Penelitian: Penelitian ini diterapkan pada industri yang berbeda yaitu perusahaan dagang.