经过一种非直接的、多功能的有机生长,在True-to-Types的生产中进行再生

Natasha Florenika, Agnes Natalia Wijaya, Didik Puji Restanto, Poppy Hartatie Hardjo
{"title":"经过一种非直接的、多功能的有机生长,在True-to-Types的生产中进行再生","authors":"Natasha Florenika, Agnes Natalia Wijaya, Didik Puji Restanto, Poppy Hartatie Hardjo","doi":"10.25047/agriprima.v6i1.447","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Nilam Aceh ‘Sidikalang’ (Acehnese Patchouli) merupakan salah satu anggota kelompok dari Lamiaceae, famili mint. Minyak aromatik yang biasa disebut juga dengan minyak patchouli dapat diproduksi dari daunnya, yang mana bernilai tinggi dalam industri parfum dan aromaterapi, karena wangi aromatik yang segar. Minyak patchouli juga memiliki variasi senyawa fitokimia yang memiliki efek terapeutik, seperti antimikroba, antidepresan, anti-inflamasi, dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan protocol yang efisien dan reprodusibel untuk refenerasi tak langsung dari eksplan daun dan banyak tunas dari eksplan nodus. Organogenesis tak langsung telah dilakukan menggunakan medium MS (Murashige-Skoog) dengan beberapa perlakuan, seperti NAA 0,5 mg/L + BAP 0,1 mg/L, NAA 1 mg/L + BAP 0,1 mg/L, dan NAA 1,5 mg/L + BAP 0,1 mg/L, sedangkan tunas majemuk yang dihasilkan dari eksplan nodus dikulturkan pada media MS dengan berbagai variasi konsentrasi BAP, yakni 0,5 mg/L, 1,0 mg/L, dan 1,5 mg/L kemudian, untuk tahap perakaran dari tunas, tunas akan dikulturkan pada media ½ MS tanpa Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dan media MS dengan beberapa perlakuan, yakni tanpa Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), IBA (Indole-3-Butyric Acid) 0,5 mg/L, dan NAA (Naphthalene Acetic Acid) 0,5 mg/L. Selanjutnya, planlet yang dihasilkan dari tahap perakaran secara in vitro akan diaklimatisasi pada kombinasi tanah : kompos (1:1). Sebagai tambahan, tunas in vitro juga akan ditanam secara langsung sebagai stek tunas mikro pada kombinasi tanah : kompos (1:1). Perlakuan optimal untuk organogenesis tak langsung menggunakan media MS dengan NAA 1 mg/L + BAP 0,1 mg/L. Dalam perbanyakan tunas majemuk dari eksplan nodus, media MS dengan BAP 0,5 mg/L merupakan media optimum. Tunas yang dikulturkan pada media ½ MS untuk tahap perakaran, tumbuh membentuk planlet dengan morfologi akar normal. Secara keseluruhan, planlet nilam lebih cepat  terbentuk melalui penanaman langsung stek tunas mikro pada kondisi ex vitro dibandingkan melalui tahap perakaran in vitro.","PeriodicalId":235652,"journal":{"name":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Regenerasi Nilam Aceh ‘Sidikalang’ melalui Organogenesis tak Langsung dan Multiplikasi Tunas dalam Produksi Tanaman True-to-Types\",\"authors\":\"Natasha Florenika, Agnes Natalia Wijaya, Didik Puji Restanto, Poppy Hartatie Hardjo\",\"doi\":\"10.25047/agriprima.v6i1.447\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Nilam Aceh ‘Sidikalang’ (Acehnese Patchouli) merupakan salah satu anggota kelompok dari Lamiaceae, famili mint. Minyak aromatik yang biasa disebut juga dengan minyak patchouli dapat diproduksi dari daunnya, yang mana bernilai tinggi dalam industri parfum dan aromaterapi, karena wangi aromatik yang segar. Minyak patchouli juga memiliki variasi senyawa fitokimia yang memiliki efek terapeutik, seperti antimikroba, antidepresan, anti-inflamasi, dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan protocol yang efisien dan reprodusibel untuk refenerasi tak langsung dari eksplan daun dan banyak tunas dari eksplan nodus. Organogenesis tak langsung telah dilakukan menggunakan medium MS (Murashige-Skoog) dengan beberapa perlakuan, seperti NAA 0,5 mg/L + BAP 0,1 mg/L, NAA 1 mg/L + BAP 0,1 mg/L, dan NAA 1,5 mg/L + BAP 0,1 mg/L, sedangkan tunas majemuk yang dihasilkan dari eksplan nodus dikulturkan pada media MS dengan berbagai variasi konsentrasi BAP, yakni 0,5 mg/L, 1,0 mg/L, dan 1,5 mg/L kemudian, untuk tahap perakaran dari tunas, tunas akan dikulturkan pada media ½ MS tanpa Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dan media MS dengan beberapa perlakuan, yakni tanpa Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), IBA (Indole-3-Butyric Acid) 0,5 mg/L, dan NAA (Naphthalene Acetic Acid) 0,5 mg/L. Selanjutnya, planlet yang dihasilkan dari tahap perakaran secara in vitro akan diaklimatisasi pada kombinasi tanah : kompos (1:1). Sebagai tambahan, tunas in vitro juga akan ditanam secara langsung sebagai stek tunas mikro pada kombinasi tanah : kompos (1:1). Perlakuan optimal untuk organogenesis tak langsung menggunakan media MS dengan NAA 1 mg/L + BAP 0,1 mg/L. Dalam perbanyakan tunas majemuk dari eksplan nodus, media MS dengan BAP 0,5 mg/L merupakan media optimum. Tunas yang dikulturkan pada media ½ MS untuk tahap perakaran, tumbuh membentuk planlet dengan morfologi akar normal. Secara keseluruhan, planlet nilam lebih cepat  terbentuk melalui penanaman langsung stek tunas mikro pada kondisi ex vitro dibandingkan melalui tahap perakaran in vitro.\",\"PeriodicalId\":235652,\"journal\":{\"name\":\"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences\",\"volume\":\"51 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-03-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25047/agriprima.v6i1.447\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25047/agriprima.v6i1.447","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

Nilam ' sikelang (acenese Patchouli)是薄荷科Lamiaceae的一群成员之一。一种通常被称为广藿香油的芳香油也可以从它的叶子中提取,在香水和芳香疗法行业中很有价值,因为它是一种新鲜的芳香油。广藿香油还含有多种具有治疗效果的化合物,如抗菌素、抗抑郁药、抗炎症剂和抗氧化剂。本研究旨在确定一种有效和可再生的协议,以间接地从胭脂虫出口的叶子和许多芽再生。Organogenesis不直接用MS培养基(Murashige-Skoog)做了一些治疗,像”0.5 mg / L + fir 0.1 mg / L, fir”1 mg / L + 0.1 mg / L,和NAA 1.5 mg / L + fir 0.1 mg / L,而产生的复合芽eksplan节点dikulturkan fir女士对媒体和各种浓度的变化,即0.5 mg / L, 1.0 mg / L,然后1.5 mg / L,为生根萌芽的阶段,苗女士将在媒体½dikulturkan女士没有生长调节物质(ZPT)和媒体和一些治疗,没有生长调节物质(ZPT, IBA (Indole-3-Butyric酸)0.5 mg / L,”(Naphthalene Acetic Acid) 0.5 mg / L。反过来,由体外种植阶段生产的planlet将在土壤组合堆肥(1:1)上变平。此外,体外芽也将作为土壤组合中的微芽的插头直接植入:堆肥(1:1)。间接有机发生的最佳治疗方法是使用MS - 1 mg/L + fir 0.1 mg/L。在nodus expution的复合芽增殖中,fir 0.5 mg/L的MS是最佳介质。dikulturkan对媒体½MS的萌芽生根成长,形成planlet阶段的形态正常的根源。总而言之,广藿香植物通过直接植入体外疾病的微芽根茎比通过体外移植更快地形成。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Regenerasi Nilam Aceh ‘Sidikalang’ melalui Organogenesis tak Langsung dan Multiplikasi Tunas dalam Produksi Tanaman True-to-Types
Nilam Aceh ‘Sidikalang’ (Acehnese Patchouli) merupakan salah satu anggota kelompok dari Lamiaceae, famili mint. Minyak aromatik yang biasa disebut juga dengan minyak patchouli dapat diproduksi dari daunnya, yang mana bernilai tinggi dalam industri parfum dan aromaterapi, karena wangi aromatik yang segar. Minyak patchouli juga memiliki variasi senyawa fitokimia yang memiliki efek terapeutik, seperti antimikroba, antidepresan, anti-inflamasi, dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan protocol yang efisien dan reprodusibel untuk refenerasi tak langsung dari eksplan daun dan banyak tunas dari eksplan nodus. Organogenesis tak langsung telah dilakukan menggunakan medium MS (Murashige-Skoog) dengan beberapa perlakuan, seperti NAA 0,5 mg/L + BAP 0,1 mg/L, NAA 1 mg/L + BAP 0,1 mg/L, dan NAA 1,5 mg/L + BAP 0,1 mg/L, sedangkan tunas majemuk yang dihasilkan dari eksplan nodus dikulturkan pada media MS dengan berbagai variasi konsentrasi BAP, yakni 0,5 mg/L, 1,0 mg/L, dan 1,5 mg/L kemudian, untuk tahap perakaran dari tunas, tunas akan dikulturkan pada media ½ MS tanpa Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dan media MS dengan beberapa perlakuan, yakni tanpa Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), IBA (Indole-3-Butyric Acid) 0,5 mg/L, dan NAA (Naphthalene Acetic Acid) 0,5 mg/L. Selanjutnya, planlet yang dihasilkan dari tahap perakaran secara in vitro akan diaklimatisasi pada kombinasi tanah : kompos (1:1). Sebagai tambahan, tunas in vitro juga akan ditanam secara langsung sebagai stek tunas mikro pada kombinasi tanah : kompos (1:1). Perlakuan optimal untuk organogenesis tak langsung menggunakan media MS dengan NAA 1 mg/L + BAP 0,1 mg/L. Dalam perbanyakan tunas majemuk dari eksplan nodus, media MS dengan BAP 0,5 mg/L merupakan media optimum. Tunas yang dikulturkan pada media ½ MS untuk tahap perakaran, tumbuh membentuk planlet dengan morfologi akar normal. Secara keseluruhan, planlet nilam lebih cepat  terbentuk melalui penanaman langsung stek tunas mikro pada kondisi ex vitro dibandingkan melalui tahap perakaran in vitro.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信