PERGESERAN NILAI ORANG TUA DI KALANGAN ETNIS SUKU BATAK TOBA

Perkembangan pergeseran nilai pada lansia di buadaya batak tobapenelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. menurut sugiono, penelitian kualitatif adalah penelitian yang menempatkan peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara kombinasi dan analisis data bersifat induktif. menurut poerwandari, penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data deskriptif, seperti transkripsi wawancara dan observasi. kirk dan miller mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai cara untuk melakukan pengamatan langsung terhadap individu dan berhubungan dengan orang-orang tersebut untuk memperoleh data yang telah mereka ekstrak. alasan menggunakan metode ini adalah karena penelitian ini ingin mengetahui fenomena yang ada dan kondisi alam, bukan dalam kondisi terkontrol, laboratorium atau eksperimental. selain itu, karena peneliti perlu terjun langsung ke lapangan dengan objek penelitian, maka penelitian kualitatif deskriptif lebih tepat digunakan. Hasil dalam penelitian ini adalah dalam keluarga batak toba, anak-anak adalah kekayaan yang sangat berharga, hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan yang diajukan bukanlah berapa banyak kekayaan, apa kedudukannya, tetapi pertama-tama jumlah anak. 2 seperti yang digambarkan oleh geerzt, , hubungan antara anak-anak dan orang tua mereka semakin goyah yang disebabkan oleh kaburnya kemampuan keluarga . menurut goleman zaman yang sedang berjalan dipandang telah menyelamatkan masyarakat batak toba seperti zaman dahulu. hal ini muncul karena agak didasarkan pada mentalitas negatif dan cara berperilaku yang mereka tunjukkan secara konsisten yang semakin meninggalkan sisi positif karakter. saat ini sifat-sifat yang semula dianggap terhormat telah kehilangan arti pentingnya, karena tidak mendapat dukungan dan pengakuan dan umumnya tidak dipatuhi sebagaimana mestinya karena perubahan cara berperilaku individu.