{"title":"KEPERCAYAAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN PAJAK MENGGUNAKAN QRIS MELALUI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA SAMARINDA","authors":"Didik Sochiffan","doi":"10.36087/jrp.v5i1.117","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code, QRIS dapat menerima seluruh pembayaran dari manapun baik Bank dan Nonbank (Fintech). Badan Pendapatan Daerah menerapkan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran pajak untuk wajib pajak, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengukur kepercayaan wajib pajak dalam pembayaran pajak menggunakan QRIS. Model yang digunakan pada penelitian ini adalah model Technology Acceptance Model (TAM) dengan penambahan variabel Trust. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 150 responden wajib pajak yang menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran pajak di Kota Samarinda, dimana implementasi hasil penelitian terhadap responden utama berusia 25-45 tahun. Kuesioner dirancang dengan skala Likert 1 sampai 5 yaitu 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju. Data dianalisis dengan regresi linier multivariat menggunakan paket program AMOS. Terdapat lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Perceived Usefullness, Perceived Ease of Use, Attitude Toward Using, Behavioral Intention To Use, dan Trust. Hasil yang diperoleh adalah Perceived Usefullness dan Perceived Ease of Use memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Attitude Toward Using untuk menggunakan QRIS dalam pembayaran pajak. Variabel Attitude Toward Using mempunyai pengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention To Use, dan variabel Trust memiliki pengaruh signifikan terhadap Perceived Usefullness, Perceived Ease of Use, dan Behavior Intention to Use. Artinya Trust mempengaruhi penggunaan pembayaran pajak melalui QRIS setiap hari dan yang akan datang.","PeriodicalId":326504,"journal":{"name":"JURNAL RISET PEMBANGUNAN","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL RISET PEMBANGUNAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36087/jrp.v5i1.117","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KEPERCAYAAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN PAJAK MENGGUNAKAN QRIS MELALUI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA SAMARINDA
Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code, QRIS dapat menerima seluruh pembayaran dari manapun baik Bank dan Nonbank (Fintech). Badan Pendapatan Daerah menerapkan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran pajak untuk wajib pajak, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengukur kepercayaan wajib pajak dalam pembayaran pajak menggunakan QRIS. Model yang digunakan pada penelitian ini adalah model Technology Acceptance Model (TAM) dengan penambahan variabel Trust. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 150 responden wajib pajak yang menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran pajak di Kota Samarinda, dimana implementasi hasil penelitian terhadap responden utama berusia 25-45 tahun. Kuesioner dirancang dengan skala Likert 1 sampai 5 yaitu 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju. Data dianalisis dengan regresi linier multivariat menggunakan paket program AMOS. Terdapat lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Perceived Usefullness, Perceived Ease of Use, Attitude Toward Using, Behavioral Intention To Use, dan Trust. Hasil yang diperoleh adalah Perceived Usefullness dan Perceived Ease of Use memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Attitude Toward Using untuk menggunakan QRIS dalam pembayaran pajak. Variabel Attitude Toward Using mempunyai pengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention To Use, dan variabel Trust memiliki pengaruh signifikan terhadap Perceived Usefullness, Perceived Ease of Use, dan Behavior Intention to Use. Artinya Trust mempengaruhi penggunaan pembayaran pajak melalui QRIS setiap hari dan yang akan datang.