{"title":"Analisis Ketercapaian Standar Isi Pada Sekolah Dasar (SD.S Plus Syania Kec. Cimanggung Kab. Sumedang Jawa Barat)","authors":"Ani Jailani, Chaerul Rochman","doi":"10.19109/JIP.V5I1.3183","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Didalam dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pemerintah merumuskan delapan Standar didalam rumusan Standar Pendidikan Nasional untuk meningkatkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan juga sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yakni standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.Untuk itu Setiap lembaga penyelenggara pendidikan formal wajib mengimplementasikan delapan standar tersebut didalam pelaksanaan pendidikan. Seperti halnya pada Sekolah Dasar SD.S Plus Syania yang menjadi objek penelitian, dimana penelitain ini bertujuan untuk mengkaji tentang penerapan Standar Isi yang dilaksanakan pada sekolah tersebut. Dari data yang diperolah Implementasi Standar Isi di Sekolah ini memenuhi standar nasional, sehingga pada setandar ini bisa dikatan baik dan sangan menunjang untuk proses pembelajaran yang lebih baik. Itu bisa dilihat dari kesimpulan pengamatan sebagai berikut; Profil pencaipaian pada indikator Standar Isi memperoleh hasil sebanyak 90% dengan rincian sebagai berikut : 1) Indikator yang medapatkan penilain A sebanyak 80% dengan perolehan scor 80, 2) indikator yang memperoleh Nilai B sebanyak 5% dengan perolehan scor 10 dan 3) indikator yang mendapatkan penilain E sebanyak 5% dengan perolehan scor 5. Dari data diatas indikator yang belum mencapai scor maksimal dan paling rendah adalah pada indikator 6, dimana sekolah belum mampu mengimplementasikan pembelajaran berbasis tematik terpadu dan sebagian besar masih menggunakan Kurikulum KTSP.","PeriodicalId":441918,"journal":{"name":"JIP: Jurnal Ilmiah PGMI","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIP: Jurnal Ilmiah PGMI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19109/JIP.V5I1.3183","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Ketercapaian Standar Isi Pada Sekolah Dasar (SD.S Plus Syania Kec. Cimanggung Kab. Sumedang Jawa Barat)
Didalam dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pemerintah merumuskan delapan Standar didalam rumusan Standar Pendidikan Nasional untuk meningkatkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan juga sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yakni standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.Untuk itu Setiap lembaga penyelenggara pendidikan formal wajib mengimplementasikan delapan standar tersebut didalam pelaksanaan pendidikan. Seperti halnya pada Sekolah Dasar SD.S Plus Syania yang menjadi objek penelitian, dimana penelitain ini bertujuan untuk mengkaji tentang penerapan Standar Isi yang dilaksanakan pada sekolah tersebut. Dari data yang diperolah Implementasi Standar Isi di Sekolah ini memenuhi standar nasional, sehingga pada setandar ini bisa dikatan baik dan sangan menunjang untuk proses pembelajaran yang lebih baik. Itu bisa dilihat dari kesimpulan pengamatan sebagai berikut; Profil pencaipaian pada indikator Standar Isi memperoleh hasil sebanyak 90% dengan rincian sebagai berikut : 1) Indikator yang medapatkan penilain A sebanyak 80% dengan perolehan scor 80, 2) indikator yang memperoleh Nilai B sebanyak 5% dengan perolehan scor 10 dan 3) indikator yang mendapatkan penilain E sebanyak 5% dengan perolehan scor 5. Dari data diatas indikator yang belum mencapai scor maksimal dan paling rendah adalah pada indikator 6, dimana sekolah belum mampu mengimplementasikan pembelajaran berbasis tematik terpadu dan sebagian besar masih menggunakan Kurikulum KTSP.