{"title":"高中适龄学校的角色","authors":"Ahist Noviyanti, Dewi Kumalasari","doi":"10.24854/JPS.V8I1.1228","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masa SMA merupakan masa terakhir pendidikan dasar dan gerbang untuk menuju pendidikan yang lebih tinggi. Pada masa masa tersebut, seseorang akan mulai memikirkan hal mengenai masa depan. Namun, hasil survei mengatakan bahwa 40% siswa SMA tidak tetarik berlajar dikelas, tidak memiliki inisiatif, memiliki usaha yang rendah dalam mengerjakan tugas sekolah, dan mudah merasa bosan di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana peran school well-being terhadap motivasi siswa Sekolah Menengah Atas. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 siswa SMA dengan menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur School Well-Being Model dan Inventory of School Motivation. Hasil uji regresi menemukan dimensi being pada school well-being memiliki peran yang positif terhadap motivasi sekolah pada dimensi performance goals dan sebaliknya dimensi loving pada school well-being memiliki peran negatif terhadap motivasi sekolah pada dimensi dimensi performance goals. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi sekolah agar dapat meningkatkan kesejahteraan siswa di sekolah agar mereka dapat memiliki motivasi sekolah yang baik.","PeriodicalId":311850,"journal":{"name":"Journal Psikogenesis","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Peran School Well-Being terhadap Motivasi Sekolah Siswa Sekolah Menengah\",\"authors\":\"Ahist Noviyanti, Dewi Kumalasari\",\"doi\":\"10.24854/JPS.V8I1.1228\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Masa SMA merupakan masa terakhir pendidikan dasar dan gerbang untuk menuju pendidikan yang lebih tinggi. Pada masa masa tersebut, seseorang akan mulai memikirkan hal mengenai masa depan. Namun, hasil survei mengatakan bahwa 40% siswa SMA tidak tetarik berlajar dikelas, tidak memiliki inisiatif, memiliki usaha yang rendah dalam mengerjakan tugas sekolah, dan mudah merasa bosan di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana peran school well-being terhadap motivasi siswa Sekolah Menengah Atas. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 siswa SMA dengan menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur School Well-Being Model dan Inventory of School Motivation. Hasil uji regresi menemukan dimensi being pada school well-being memiliki peran yang positif terhadap motivasi sekolah pada dimensi performance goals dan sebaliknya dimensi loving pada school well-being memiliki peran negatif terhadap motivasi sekolah pada dimensi dimensi performance goals. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi sekolah agar dapat meningkatkan kesejahteraan siswa di sekolah agar mereka dapat memiliki motivasi sekolah yang baik.\",\"PeriodicalId\":311850,\"journal\":{\"name\":\"Journal Psikogenesis\",\"volume\":\"92 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-07-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal Psikogenesis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24854/JPS.V8I1.1228\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Psikogenesis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24854/JPS.V8I1.1228","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Peran School Well-Being terhadap Motivasi Sekolah Siswa Sekolah Menengah
Masa SMA merupakan masa terakhir pendidikan dasar dan gerbang untuk menuju pendidikan yang lebih tinggi. Pada masa masa tersebut, seseorang akan mulai memikirkan hal mengenai masa depan. Namun, hasil survei mengatakan bahwa 40% siswa SMA tidak tetarik berlajar dikelas, tidak memiliki inisiatif, memiliki usaha yang rendah dalam mengerjakan tugas sekolah, dan mudah merasa bosan di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana peran school well-being terhadap motivasi siswa Sekolah Menengah Atas. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 siswa SMA dengan menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur School Well-Being Model dan Inventory of School Motivation. Hasil uji regresi menemukan dimensi being pada school well-being memiliki peran yang positif terhadap motivasi sekolah pada dimensi performance goals dan sebaliknya dimensi loving pada school well-being memiliki peran negatif terhadap motivasi sekolah pada dimensi dimensi performance goals. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi sekolah agar dapat meningkatkan kesejahteraan siswa di sekolah agar mereka dapat memiliki motivasi sekolah yang baik.