{"title":"ANALISIS ISI BUKU “ISLAM YES, KHALIFAH NO†KARYA NADIRSYAH HOSEN","authors":"Putra Jalu Waluya Alfiadi, Moh.Joko Slamet","doi":"10.33752/.v1i1.2350","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Proses “penyebaran ajaran Islam memiliki sejarah yang pajang. Begitu juga dengan kepimpinan Islam. Nabi Muhammad SAW adalah orang yang pertama kali menerima dan mneyebarkan ajaran Islam. Setelah Nabi wafat, kepimpinan Islam digantikan oleh Khulafaur Rasyidin yakni Abu Bakar as Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Kemudian Khulafaur Rasyidin digantikan dengan kepimpinan khalifah. Karena adanya pemahaman yang tidak komprehensif mengenai khilafah di kalangan umat Islam di Indonesia dan munculnya pemikiran perjuangan menegakkan syariat Islam melalui pendirian negara Islam dengan mengganti sistem negara dengan sistem khilafah, peneliti melakukan penelitian terkait†buku “Islam Yes, Khilafah No†karya Nadirsyah Hosen. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode teknik analisis data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemikiran penegakkan syariat Islam dengan mengganti sistem negara menjadi khilafah berdasarkan resensi Buku “Islam Yes, Khilafah No!†karya Gus Nadir terlihat bahwa pandangan Gus Nadir mengenai khalifah harus menyikapinya secara proporsional. Gus Nadir memberikan kesan bahwa dengan menjadikan “khilafah is the (only) solutionâ€,“maka melupakan bahwa sebenarnya banyak kisah kelam†(sebagaimana juga banyak kisah “keemasanâ€) dalam “masa kekhilafahan itu. Jadi, mendirikan kembali khilafah tidak berarti semua permasalahan akan hilang dan lenyap.","PeriodicalId":238726,"journal":{"name":"SPEKTRA KOMUNIKA","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SPEKTRA KOMUNIKA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33752/.v1i1.2350","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
进程a€œ传播伊斯兰教义有展示的历史。伊斯兰领袖也是如此。先知(愿平安与祝福归与他)是第一个接受和宣扬伊斯兰教义的人。先知死后,伊斯兰教的领导地位被Shiddiq、Umar bin Khattab、Utsman bin Affan和Ali bin Abi Thalib取代。然后Khulafaur Rasyidin被哈里发取代。由于没有全面的了解在印度尼西亚的穆斯林中出现和哈里发伊斯兰思想斗争建立syariat通过国家的伊斯兰国(islamic state)的立场取代哈里发制度,研究人员研究terkaita€书a€œ赛,伊斯兰哈里发Noa€Nadirsyah作品霍森。研究人员使用定性研究方法与数据分析技术方法。根据研究的结果可以得出结论,“伊斯兰syariat”的想法取代成为哈里发国家根据书评a€œ赛,哈里发伊斯兰不!a€表明格斯纳迪尔格斯(Nadir看法的作品哈里发必须应对的比例。格斯(Nadir给人的印象是那个以a€œ是《哈里发(只有)solutiona€,a€œ忘记其实很多故事就kelama€(这也是很多故事a€œkeemasana€)中a€œ这kekhilafahan时期。因此,重新建立哈里发国并不意味着所有的问题都会消失。
ANALISIS ISI BUKU “ISLAM YES, KHALIFAH NO†KARYA NADIRSYAH HOSEN
Proses “penyebaran ajaran Islam memiliki sejarah yang pajang. Begitu juga dengan kepimpinan Islam. Nabi Muhammad SAW adalah orang yang pertama kali menerima dan mneyebarkan ajaran Islam. Setelah Nabi wafat, kepimpinan Islam digantikan oleh Khulafaur Rasyidin yakni Abu Bakar as Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Kemudian Khulafaur Rasyidin digantikan dengan kepimpinan khalifah. Karena adanya pemahaman yang tidak komprehensif mengenai khilafah di kalangan umat Islam di Indonesia dan munculnya pemikiran perjuangan menegakkan syariat Islam melalui pendirian negara Islam dengan mengganti sistem negara dengan sistem khilafah, peneliti melakukan penelitian terkait†buku “Islam Yes, Khilafah No†karya Nadirsyah Hosen. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode teknik analisis data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemikiran penegakkan syariat Islam dengan mengganti sistem negara menjadi khilafah berdasarkan resensi Buku “Islam Yes, Khilafah No!†karya Gus Nadir terlihat bahwa pandangan Gus Nadir mengenai khalifah harus menyikapinya secara proporsional. Gus Nadir memberikan kesan bahwa dengan menjadikan “khilafah is the (only) solutionâ€,“maka melupakan bahwa sebenarnya banyak kisah kelam†(sebagaimana juga banyak kisah “keemasanâ€) dalam “masa kekhilafahan itu. Jadi, mendirikan kembali khilafah tidak berarti semua permasalahan akan hilang dan lenyap.