{"title":"Sepang湾发生冲突的发电厂工作","authors":"A. Pratama, Sulistya Wardaya, Ika Pasca Himawati","doi":"10.35308/JCPDS.V7I1.3263","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kendati dinilai memberikan pasokan listrik namun keberadan Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang menggunakan sumber energi Batubara di Teluk Sepang memiliki dampak yang justru menghasilkan konflik. Adapun konflik terjadi antara PT Tenaga Listrik sebagai perusahaan yang mengelola PLTU dengan masyarakat setempat yang bergabung dalam Koalisi Langit Biru. Selain dampak keberadaan PLTU, kajian dalam penelitian ini ialah mengkaji mengenai upaya penyelesaian atas konflik yang terjadi antara kedua belah pihak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi non partisipan dan dokumentasi tertulis yang relevan dengan penelitian. Informan ditentukan melalui teknik purposive sampling , yakni penentuan informan yang bertujuan untuk menggali data langsung dari informan kunci. Setelah dilakukan analisis data yang melalui tahapan reduksi data, penyajian data maka diperoleh kesimpulan bahwa selain adanya dampak pencemaran lingkungan, keberadaan PLTU Batu bara disisi lain menambah solidaritas in-group pada kelompok Koalisasi Langit Biru guna memperjuangkan penutupan PLTU batu bara di Teluk Sepang. Meskipun dalam prosesnya ada pertentangan yang menyebabkan goyahnya persatuan di dalam masyarakat pada saat memperjuangkan penutupan PLTU batu bara. Adapun resolusi konflik yang dilakukan meliputi tahapan negosiasi, konsiliasi serta arbitrasi yang bertujuan menyelesaikan konflik antara kedua belah pihak.","PeriodicalId":340053,"journal":{"name":"Community : Pengawas Dinamika Sosial","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Upaya Penyelesaian Konflik Pembangkit Listrik Tenaga Uap Di Teluk Sepang\",\"authors\":\"A. Pratama, Sulistya Wardaya, Ika Pasca Himawati\",\"doi\":\"10.35308/JCPDS.V7I1.3263\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kendati dinilai memberikan pasokan listrik namun keberadan Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang menggunakan sumber energi Batubara di Teluk Sepang memiliki dampak yang justru menghasilkan konflik. Adapun konflik terjadi antara PT Tenaga Listrik sebagai perusahaan yang mengelola PLTU dengan masyarakat setempat yang bergabung dalam Koalisi Langit Biru. Selain dampak keberadaan PLTU, kajian dalam penelitian ini ialah mengkaji mengenai upaya penyelesaian atas konflik yang terjadi antara kedua belah pihak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi non partisipan dan dokumentasi tertulis yang relevan dengan penelitian. Informan ditentukan melalui teknik purposive sampling , yakni penentuan informan yang bertujuan untuk menggali data langsung dari informan kunci. Setelah dilakukan analisis data yang melalui tahapan reduksi data, penyajian data maka diperoleh kesimpulan bahwa selain adanya dampak pencemaran lingkungan, keberadaan PLTU Batu bara disisi lain menambah solidaritas in-group pada kelompok Koalisasi Langit Biru guna memperjuangkan penutupan PLTU batu bara di Teluk Sepang. Meskipun dalam prosesnya ada pertentangan yang menyebabkan goyahnya persatuan di dalam masyarakat pada saat memperjuangkan penutupan PLTU batu bara. Adapun resolusi konflik yang dilakukan meliputi tahapan negosiasi, konsiliasi serta arbitrasi yang bertujuan menyelesaikan konflik antara kedua belah pihak.\",\"PeriodicalId\":340053,\"journal\":{\"name\":\"Community : Pengawas Dinamika Sosial\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Community : Pengawas Dinamika Sosial\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35308/JCPDS.V7I1.3263\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Community : Pengawas Dinamika Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35308/JCPDS.V7I1.3263","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Upaya Penyelesaian Konflik Pembangkit Listrik Tenaga Uap Di Teluk Sepang
Kendati dinilai memberikan pasokan listrik namun keberadan Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang menggunakan sumber energi Batubara di Teluk Sepang memiliki dampak yang justru menghasilkan konflik. Adapun konflik terjadi antara PT Tenaga Listrik sebagai perusahaan yang mengelola PLTU dengan masyarakat setempat yang bergabung dalam Koalisi Langit Biru. Selain dampak keberadaan PLTU, kajian dalam penelitian ini ialah mengkaji mengenai upaya penyelesaian atas konflik yang terjadi antara kedua belah pihak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi non partisipan dan dokumentasi tertulis yang relevan dengan penelitian. Informan ditentukan melalui teknik purposive sampling , yakni penentuan informan yang bertujuan untuk menggali data langsung dari informan kunci. Setelah dilakukan analisis data yang melalui tahapan reduksi data, penyajian data maka diperoleh kesimpulan bahwa selain adanya dampak pencemaran lingkungan, keberadaan PLTU Batu bara disisi lain menambah solidaritas in-group pada kelompok Koalisasi Langit Biru guna memperjuangkan penutupan PLTU batu bara di Teluk Sepang. Meskipun dalam prosesnya ada pertentangan yang menyebabkan goyahnya persatuan di dalam masyarakat pada saat memperjuangkan penutupan PLTU batu bara. Adapun resolusi konflik yang dilakukan meliputi tahapan negosiasi, konsiliasi serta arbitrasi yang bertujuan menyelesaikan konflik antara kedua belah pihak.