{"title":"MUHAMMAD ABDUH DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRANNYA","authors":"Rasam Rasam","doi":"10.30821/ANSIRU.V5I1.9802.G4591","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam bidang teologi, pemikiran-pemikirannya cenderung sama dengan kaum Mu’tazilah. Corak teologinya adalah teologi rasional yang tidak sepi dari kekuatan akal. Ia menekankan bahwa iman yang sesungguhnya adalah iman yang dilandasi oleh kekuatan dan berperannya akal dan bukan sekedar iman yang diterima apa adanya berdasarkan wahyu. Iman yang dibangun dengan pengetahuan yang mendalam akan melahikan perbuatan-perbuatan baik. Konsep iman yang dipegang Muhammad Abduh ini sejalan dengan konsep iman Mu’tazilah yang erat kaitannya dengan amal. Bagi kaum Mu’tazilah orang yang berbuat dosa besar tidak bisa disebut mu’min, tetapi hanya disebut muslim. Perbuatannya tidak menggambarkan iman, demikian pula halnya dengan pandangan Abduh terhadap masalah ini.","PeriodicalId":126913,"journal":{"name":"ANSIRU PAI : Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ANSIRU PAI : Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30821/ANSIRU.V5I1.9802.G4591","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Dalam bidang teologi, pemikiran-pemikirannya cenderung sama dengan kaum Mu’tazilah. Corak teologinya adalah teologi rasional yang tidak sepi dari kekuatan akal. Ia menekankan bahwa iman yang sesungguhnya adalah iman yang dilandasi oleh kekuatan dan berperannya akal dan bukan sekedar iman yang diterima apa adanya berdasarkan wahyu. Iman yang dibangun dengan pengetahuan yang mendalam akan melahikan perbuatan-perbuatan baik. Konsep iman yang dipegang Muhammad Abduh ini sejalan dengan konsep iman Mu’tazilah yang erat kaitannya dengan amal. Bagi kaum Mu’tazilah orang yang berbuat dosa besar tidak bisa disebut mu’min, tetapi hanya disebut muslim. Perbuatannya tidak menggambarkan iman, demikian pula halnya dengan pandangan Abduh terhadap masalah ini.