{"title":"Analisa Tegangan Pipa Pada Sistem Ballast Kapal Tugboat 24 Meter Menggunakan AutoPIPE","authors":"Hendra Saputra, Nur Jannah","doi":"10.30871/jatra.v3i1.3107","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sistem ballast pada kapal, khususnya kapal tugboat berfungsi untuk membantu stabilitas kapal sehingga kapal dapat berlayar dalam keadaan yang aman. Pada perencanaan sistem ballast, perlu dilakukan analisa tegangan pipa untuk mengetahui apakah pipa yang digunakan aman dan dapat mendukung fungsi sistem sebagaimana mestinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besaran nilai tegangan sustained dan tegangan hoop yang terjadi pada sistem pipa ballast kapal tugboat 24 meter. Pemodelan sistem pipa dan analisa tegangan pipa menggunakan software AutoPIPE dan mengacu pada standar ASME B31.3 (process piping) sebagai code standard. Pada proses pemodelan, keseluruhan jalur pipa ballast dibagi menjadi 2 (dua) jalur yaitu Jalur 1 (jalur dari seachest hingga ke water ballast tank) dan Jalur 2 (jalur dari water ballast tank hingga ke overboard). Temperature yang digunakan dalam analisa adalah sebesar 30°C atau pada suhu air laut normal, sedangkan tekanan kerja sitem ballast yang digunakan adalah sebesar 72,52 Psi pada masing-masing jalur pipa. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, diketahui besar nilai sustained stress dan hoop strees yang terjadi pada Jalur 1 masing sebesar 8.466 Psi dan 3.732 Psi dan pada Jalur 2 masing-masing sebesar 7.020 Psi dan 1.328 Psi. Berdasarkan analisa tegangan pipa pada kedua jalur tersebut, diketahui bahwa hasil tegangan yang terjadi pada pipa masih berada di bawah tegangan izin material, di mana nilai tegangan izin material yang digunakan adalah sebesar 20.000 Psi. Secara keseluruhan, baik pada Jalur 1 maupun Jalur 2 memperlihatkan rancangan sistem perpipaan yang digunakan masih aman karena berada nilai tegangan berada di bawah tegangan izin material.","PeriodicalId":146905,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA)","volume":"224 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30871/jatra.v3i1.3107","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisa Tegangan Pipa Pada Sistem Ballast Kapal Tugboat 24 Meter Menggunakan AutoPIPE
Sistem ballast pada kapal, khususnya kapal tugboat berfungsi untuk membantu stabilitas kapal sehingga kapal dapat berlayar dalam keadaan yang aman. Pada perencanaan sistem ballast, perlu dilakukan analisa tegangan pipa untuk mengetahui apakah pipa yang digunakan aman dan dapat mendukung fungsi sistem sebagaimana mestinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besaran nilai tegangan sustained dan tegangan hoop yang terjadi pada sistem pipa ballast kapal tugboat 24 meter. Pemodelan sistem pipa dan analisa tegangan pipa menggunakan software AutoPIPE dan mengacu pada standar ASME B31.3 (process piping) sebagai code standard. Pada proses pemodelan, keseluruhan jalur pipa ballast dibagi menjadi 2 (dua) jalur yaitu Jalur 1 (jalur dari seachest hingga ke water ballast tank) dan Jalur 2 (jalur dari water ballast tank hingga ke overboard). Temperature yang digunakan dalam analisa adalah sebesar 30°C atau pada suhu air laut normal, sedangkan tekanan kerja sitem ballast yang digunakan adalah sebesar 72,52 Psi pada masing-masing jalur pipa. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, diketahui besar nilai sustained stress dan hoop strees yang terjadi pada Jalur 1 masing sebesar 8.466 Psi dan 3.732 Psi dan pada Jalur 2 masing-masing sebesar 7.020 Psi dan 1.328 Psi. Berdasarkan analisa tegangan pipa pada kedua jalur tersebut, diketahui bahwa hasil tegangan yang terjadi pada pipa masih berada di bawah tegangan izin material, di mana nilai tegangan izin material yang digunakan adalah sebesar 20.000 Psi. Secara keseluruhan, baik pada Jalur 1 maupun Jalur 2 memperlihatkan rancangan sistem perpipaan yang digunakan masih aman karena berada nilai tegangan berada di bawah tegangan izin material.