Abdul Azis Bagis, Surati Surati, Mahyudin Nasir, Iwan Kusmayadi
{"title":"项目在教育环境中的实施:ABU DARDA龙目岛中学生寄宿学校的案例","authors":"Abdul Azis Bagis, Surati Surati, Mahyudin Nasir, Iwan Kusmayadi","doi":"10.29303/independen.v2i1.39","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tantangan bagi para pengelola lembaga pendidikan di daerah pedesaan di Indonesia masih sangat berat, terutama dari faktor pembiayaan maupun faktor sosial-budaya. Demikian halnya dengan tantangan yang dialami oleh lembaga pendidikan pondok pesantren Abu Darda di desa Sangkerang, dusun Balen Gagak, Praya timur, Lombok Tengah. Dengan keterbatasan sumber pembiayaan saat ini, Ponpes Abu Darda mampu menampung sebanyak 312 santri, dengan 34 ruang kelas untuk pendidikan taman kanak-kanak, Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah. \nPeningkatan jumlah siswa dan guru, mengundang para penyumbang (pewakif) dari sejumlah masyarakat peduli pendidikan, untuk ikut berinvestasi lahan wakaf guna perluasan pondok pesantren Abu Darda. Kini muncul tantangan baru, yaitu bagaimana pemanfataan lahan wakaf tersebut secara produktif, sehingga mampu berkontribusi positif bagi kemajuan pondok pesantren Abu Darda. Sementara para pengelola Ponpes memiliki keterbatasan pengalaman maupun biaya produksi. Untuk itu dilaksanakan program dukungan yang nyata, dalam bentuk implementasi pelatihan dan pendampingan kewirausahaan Mandiri, dengan sasaran pemanfaatan lahan wakaf sesuai potensi dan luas lahan tersebut, dengan berbasis teknologi tepat guna. Hasil pelatihan intensif dan pendampingan berkelanjutan, mampu mendorong kemandirian pembiayaan operasional pondok pesantren Abu Darda, untuk saat ini dan masa masa yang akan datang, sekaligus mengurangi ketergantungan dengan pihak donator.","PeriodicalId":432759,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas Independen","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"IMPLEMENTASI ENTREPRENEURSHIP DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN: KASUS DI PONDOK PESANTREN ABU DARDA LOMBOK TENGAH NTB\",\"authors\":\"Abdul Azis Bagis, Surati Surati, Mahyudin Nasir, Iwan Kusmayadi\",\"doi\":\"10.29303/independen.v2i1.39\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tantangan bagi para pengelola lembaga pendidikan di daerah pedesaan di Indonesia masih sangat berat, terutama dari faktor pembiayaan maupun faktor sosial-budaya. Demikian halnya dengan tantangan yang dialami oleh lembaga pendidikan pondok pesantren Abu Darda di desa Sangkerang, dusun Balen Gagak, Praya timur, Lombok Tengah. Dengan keterbatasan sumber pembiayaan saat ini, Ponpes Abu Darda mampu menampung sebanyak 312 santri, dengan 34 ruang kelas untuk pendidikan taman kanak-kanak, Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah. \\nPeningkatan jumlah siswa dan guru, mengundang para penyumbang (pewakif) dari sejumlah masyarakat peduli pendidikan, untuk ikut berinvestasi lahan wakaf guna perluasan pondok pesantren Abu Darda. Kini muncul tantangan baru, yaitu bagaimana pemanfataan lahan wakaf tersebut secara produktif, sehingga mampu berkontribusi positif bagi kemajuan pondok pesantren Abu Darda. Sementara para pengelola Ponpes memiliki keterbatasan pengalaman maupun biaya produksi. Untuk itu dilaksanakan program dukungan yang nyata, dalam bentuk implementasi pelatihan dan pendampingan kewirausahaan Mandiri, dengan sasaran pemanfaatan lahan wakaf sesuai potensi dan luas lahan tersebut, dengan berbasis teknologi tepat guna. Hasil pelatihan intensif dan pendampingan berkelanjutan, mampu mendorong kemandirian pembiayaan operasional pondok pesantren Abu Darda, untuk saat ini dan masa masa yang akan datang, sekaligus mengurangi ketergantungan dengan pihak donator.\",\"PeriodicalId\":432759,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Abdimas Independen\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Abdimas Independen\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29303/independen.v2i1.39\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Abdimas Independen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/independen.v2i1.39","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
印尼农村教育机构的管理人员面临的挑战仍然非常困难,尤其是融资因素和社会文化因素。学校教育机构阿布达达(Abu Darda)面临的挑战也是如此。由于目前资金有限,Ponpes Abu Darda能够容纳312个santri,其中34个教室用于幼儿园教育、Ibtidaiyah、Tsanawiyah和Aliyah。越来越多的学生和教师,邀请许多关心教育的社区的捐款人,投资wakf的土地,以扩大Abu Darda pesantren的发展。现在出现了一个新的挑战,那就是如何有效地将土地拨出,从而为阿布达尔达寄宿学校的发展做出积极贡献。尽管Ponpes的管理人员缺乏经验和生产成本。为此,以培训和精益的方式实施了一个真正的支持计划,以符合其潜力和广泛的土地利用目标,以合适的技术为基础。持续加强训练和裁员的结果,可以鼓励自力更生,为阿布达尔达寄宿学校的业务融资提供资金,目前和未来,同时减少与捐助者的依赖。
IMPLEMENTASI ENTREPRENEURSHIP DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN: KASUS DI PONDOK PESANTREN ABU DARDA LOMBOK TENGAH NTB
Tantangan bagi para pengelola lembaga pendidikan di daerah pedesaan di Indonesia masih sangat berat, terutama dari faktor pembiayaan maupun faktor sosial-budaya. Demikian halnya dengan tantangan yang dialami oleh lembaga pendidikan pondok pesantren Abu Darda di desa Sangkerang, dusun Balen Gagak, Praya timur, Lombok Tengah. Dengan keterbatasan sumber pembiayaan saat ini, Ponpes Abu Darda mampu menampung sebanyak 312 santri, dengan 34 ruang kelas untuk pendidikan taman kanak-kanak, Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah.
Peningkatan jumlah siswa dan guru, mengundang para penyumbang (pewakif) dari sejumlah masyarakat peduli pendidikan, untuk ikut berinvestasi lahan wakaf guna perluasan pondok pesantren Abu Darda. Kini muncul tantangan baru, yaitu bagaimana pemanfataan lahan wakaf tersebut secara produktif, sehingga mampu berkontribusi positif bagi kemajuan pondok pesantren Abu Darda. Sementara para pengelola Ponpes memiliki keterbatasan pengalaman maupun biaya produksi. Untuk itu dilaksanakan program dukungan yang nyata, dalam bentuk implementasi pelatihan dan pendampingan kewirausahaan Mandiri, dengan sasaran pemanfaatan lahan wakaf sesuai potensi dan luas lahan tersebut, dengan berbasis teknologi tepat guna. Hasil pelatihan intensif dan pendampingan berkelanjutan, mampu mendorong kemandirian pembiayaan operasional pondok pesantren Abu Darda, untuk saat ini dan masa masa yang akan datang, sekaligus mengurangi ketergantungan dengan pihak donator.