{"title":"RISIKO DAN MITIGASI TRANSPORTASI BENIH SIDAT (GLASS EEL), (STUDI KASUS DI PALABUHANRATU, JAWA BARAT) (Risks and Mitigation of Glass eel Transport (Case Study in Palabuhanratu, West Java))","authors":"A. Maulana, F. Purwangka, B. Iskandar","doi":"10.14710/ijfst.16.4.300-307","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penangkapan benih sidat (glass eel) untuk kegiatan budidaya dilakukan oleh nelayan menggunakan seser dan kemudian dijual ke pengumpul. Pengumpul mengumpulkan glass eel dari beberapa nelayan dan mendistribusikannya ke tempat pembudidayaan. Banyak glass eel yang mati pada saat ditransportasikan oleh nelayan dan pengumpul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses transportasi glass eel, moda transportasinya, dan parameter kualitas air pada saat ditransportasikan dari nelayan sampai ke kolam pembesaran serta mengidentifikasi risiko dan menentukan mitigasi transportasi glass eel. Metode dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara kepada nelayan dan pengumpul mengenai aktifitasnya dan parameter kualitas air yang digunakan. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif, analisis komparatif, dan analisis risiko dan mitigasi menggunakan metode HIRAC. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses transportasi glass eel berawal dari nelayan ke pengumpul. Pengumpul mengumpulkan hasil tangkapan untuk selanjutnya ditransportasikan ke kolam pembesaran. Pentransportasian glass eel dimasukkan ke wadah kantong plastik dan atau cool box dengan suhu 170C- 290C menggunakan sepeda motor, Salinitas 1ppt- 3ppt, dan kadar DO 6,3mg/L- 7mg/L. Proses transportasi glass eel memiliki risiko yang menyebabkan glass eel stress dan mati. Risiko tersebut dapat dimitigasi menggunakan pengendalian administratif (berupa peringatan kepada nelayan untuk bekerja dengan hati-hati, pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi parameter air, kondisi cool box, kondisi kantong plastik (PE)), substitusi (penggantian cool box dan kantong plastik (PE) yang sudah dalam kondisi rusak, mengganti plastik yang lebih tebal, atau merangkap penggunaan plastik), dan rekayasa engineering (penggunaan aerasi dan chiller untuk menjaga kadar DO dan suhu air). Glass eel fishing for nursery and culture purposes is carried out by fishermen using seser and then sold to collectors. The collectors collected glass eels from several fishermen and distributed them to culturing site. Many glass eels die when transported by fishermen and collectors. This study objectives were describing glass eel transportation process, its transportation modes, and water quality parameters when transported from fishermen to raising pond and identify risks and determine glass eel transportation mitigation. The method used in this study were observation and interviews with fishermen and collectors, regarding their activities along with water quality parameters used. The analysis used are descriptive analysis, comparative analysis, and risk and mitigation analysis using the HIRAC method. The results of research show that process of transporting glass eels started from fishermen to collectors. Collectors collect catches to be transported to raising pond. Glass eel transport carried out using plastic bags and/or cool boxes with temperature of 170C- 290C use the motorcycle, Salinity 1ppt-3ppt, and DO levels 6,3 mg / L-7,0 mg / L. Glass eel transportation process risking glass eel experiencing stress and die. These risks can be mitigated using administrative control (in the form of a warning to fishermen to work carefully, periodic checks on water parameter conditions, cool box conditions, plastic bag conditions (PE)), substitution (replacing cool boxes and plastic bags (PE) that are already in damaged condition, replacing thicker plastics, or using plastic), and engineering modification (use of aeration and chiller to maintain DO levels and water temperature).","PeriodicalId":193095,"journal":{"name":"SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/ijfst.16.4.300-307","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
渔民们用seser捕捉sidat的种子,然后卖给采集者。采集者从一些渔民那里收集鳗鱼,并将其分配到养殖场。许多玻璃鳗鱼在被渔民和采集者运输时死亡。本研究的目的是描述玻璃鳗鱼运输过程、运输模式和从渔民到增大池的水质参数,并确定风险并确定玻璃鳗鱼运输的减排。本研究的方法是对渔民和采集者对其活动和水质参数的观察和采访。用平衡法进行描述性分析、比较分析、风险和减缩分析的分析。研究表明,玻璃鳗鱼的运输过程可以追溯到渔民和采集者。采集者收集收集物,以便随后传送到缩放池。玻璃运输工具被放入塑料袋或凉爽的盒子,使用摩托车,1ppt- 3ppt, 6.3mg /L- 7mg/L。玻璃鳗鱼运输有可能导致玻璃鳗鱼萎缩和死亡。(警告、行政控制这些风险可以dimitigasi使用仔细向渔民工作,定期检查对水参数条件,条件酷盒替代塑料袋的情况(PE),酷置换盒和一个塑料袋(PE)的状况已经坏了,换了更厚的塑料,塑料或一如既往使用),和工程(使用曝气和冷水)。格拉斯·埃尔对护士和文化目的的追求被渔民用seser埋葬,然后卖给收藏家。收集的玻璃是从几个渔夫和分配到文化地点的。渔民和收藏家运送许多玻璃时会死亡。这项研究的目的是描述玻璃运输过程、运输模式和水质平等,当它从费德人那里运送到raismen,标识风险并确定玻璃运送工具的减少。在这次研究中使用的方法是观察和采访渔民和收藏家,考虑他们的活动与水质parameters被利用。使用的分析方法是描述可行性分析、比较分析、风险和缓和分析。研究结果显示,从费雪门到收集物的过程开始了。收集收集收集到运送到raising池塘。格拉斯运输工具使用的是170C- 290C温度的塑形袋,1ppt-3ppt,以及6.3级mg / L- 7.0 mg / L. Glass eel处理过程中经历压力和死亡。这些风险可以用行政控制;(in the form of a mitigated警告fishermen去参加工作carefully, periodic支票要在水参数条件,条件酷箱,塑料袋条件(PE), substitution (replacing酷盒和塑料包(PE)那是已经严重损坏的雾,replacing thicker制品,或用塑料)和工程(modification(用of aeration and冷冻机to maintain DO水平和水的温度)。
RISIKO DAN MITIGASI TRANSPORTASI BENIH SIDAT (GLASS EEL), (STUDI KASUS DI PALABUHANRATU, JAWA BARAT) (Risks and Mitigation of Glass eel Transport (Case Study in Palabuhanratu, West Java))
Penangkapan benih sidat (glass eel) untuk kegiatan budidaya dilakukan oleh nelayan menggunakan seser dan kemudian dijual ke pengumpul. Pengumpul mengumpulkan glass eel dari beberapa nelayan dan mendistribusikannya ke tempat pembudidayaan. Banyak glass eel yang mati pada saat ditransportasikan oleh nelayan dan pengumpul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses transportasi glass eel, moda transportasinya, dan parameter kualitas air pada saat ditransportasikan dari nelayan sampai ke kolam pembesaran serta mengidentifikasi risiko dan menentukan mitigasi transportasi glass eel. Metode dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara kepada nelayan dan pengumpul mengenai aktifitasnya dan parameter kualitas air yang digunakan. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif, analisis komparatif, dan analisis risiko dan mitigasi menggunakan metode HIRAC. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses transportasi glass eel berawal dari nelayan ke pengumpul. Pengumpul mengumpulkan hasil tangkapan untuk selanjutnya ditransportasikan ke kolam pembesaran. Pentransportasian glass eel dimasukkan ke wadah kantong plastik dan atau cool box dengan suhu 170C- 290C menggunakan sepeda motor, Salinitas 1ppt- 3ppt, dan kadar DO 6,3mg/L- 7mg/L. Proses transportasi glass eel memiliki risiko yang menyebabkan glass eel stress dan mati. Risiko tersebut dapat dimitigasi menggunakan pengendalian administratif (berupa peringatan kepada nelayan untuk bekerja dengan hati-hati, pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi parameter air, kondisi cool box, kondisi kantong plastik (PE)), substitusi (penggantian cool box dan kantong plastik (PE) yang sudah dalam kondisi rusak, mengganti plastik yang lebih tebal, atau merangkap penggunaan plastik), dan rekayasa engineering (penggunaan aerasi dan chiller untuk menjaga kadar DO dan suhu air). Glass eel fishing for nursery and culture purposes is carried out by fishermen using seser and then sold to collectors. The collectors collected glass eels from several fishermen and distributed them to culturing site. Many glass eels die when transported by fishermen and collectors. This study objectives were describing glass eel transportation process, its transportation modes, and water quality parameters when transported from fishermen to raising pond and identify risks and determine glass eel transportation mitigation. The method used in this study were observation and interviews with fishermen and collectors, regarding their activities along with water quality parameters used. The analysis used are descriptive analysis, comparative analysis, and risk and mitigation analysis using the HIRAC method. The results of research show that process of transporting glass eels started from fishermen to collectors. Collectors collect catches to be transported to raising pond. Glass eel transport carried out using plastic bags and/or cool boxes with temperature of 170C- 290C use the motorcycle, Salinity 1ppt-3ppt, and DO levels 6,3 mg / L-7,0 mg / L. Glass eel transportation process risking glass eel experiencing stress and die. These risks can be mitigated using administrative control (in the form of a warning to fishermen to work carefully, periodic checks on water parameter conditions, cool box conditions, plastic bag conditions (PE)), substitution (replacing cool boxes and plastic bags (PE) that are already in damaged condition, replacing thicker plastics, or using plastic), and engineering modification (use of aeration and chiller to maintain DO levels and water temperature).