Widya Ayu kurnia Putri, Ibnu Zaki, Katri Andini Surijadti
{"title":"MINIMUM DIETARY DIVERSITY WOMEN (MDDW) PADA WANITA USIA SUBUR KURANG ENERGI KRONIK","authors":"Widya Ayu kurnia Putri, Ibnu Zaki, Katri Andini Surijadti","doi":"10.47539/gk.v15i1.324","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rendahnya kualitas dan kuantitas makanan merupakan penyebab utama terjadinya kurang energi kronik (KEK) pada wanita usaia subur (WUS). Prevalensi KEK pada WUS cukup tinggi. Kajian Kualitas pangan pada WUS masih terbatas. Oleh karena itu studi ini bertujuan untuk mengkaji kualitas pangan pada WUS yang beresiko KEK. Desain studi yang digunakan obeservasional. Responden merupakan wanita usia subur derusia 19-23 tahun yang memiliki LILA < 23,5 cm. Data MDDW diambil menggunakan recall 24-hour. Semua makanan yang dilaporkan dikonsumsi selama recall 24-hour diklasifikasikan ke dalam sepuluh kelompok pangan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan program SPSS 20.0, data MDDW di sajikan dalam data frekuensi dan persentase. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa skor mddw 6 merupakan skor yang paling tinggi dengan presentase 31,4%. dari 35 wanita usia subur sebesar 100% wanita usia subur mengkonsumsi kelompok makanan pokok yaitu serealia dan umbi umbian, sebesar 88,6% mengkonsumsi kelompok sayuran lainnya dan 85,7 % mengkonsumsi daging. Sedangkan konsumsi terendah berada pada kelompok kacang kacangan dan kacang polong yaitu sebesar 15,3%. Skor Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) pada Wanita Usia Subur 30% berada pada kategori Tinggi. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) pada wanita usia subur yang beresiko KEK menunjukkan kelompok pangan makanan pokok merupakan kelompok pangan yang dikonsumsi paling banyak oleh wus dan kemudian kelompok pangan sayur lainnya. Berdasarkan MDDW pada wanita usai subur skor 6 merupakan skor dengan persentase terbanyak. Sebagian besar subjek memiliki keragaman pangan yang tinggi.\nKata Kunci: Keragaman pangan, MDDW, Wanita Usia Subur\n \nThe prevalence of chronic energy deficiency among women of reproductive age in Indonesia is high. Low dietary diversity is one of the main risk factors for chronic energy deficiency in women of childbearing age. Several different tools are used to assess the variety of food consumption. One is the Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) score. The MDDW score is an indicator recommended by FAO to provide comprehensive data on community dietary diversity as reflected in dietary diversity. The limited number of reports on dietary diversity in specific groups, particularly women of childbearing age at risk of chronic energy deficiency, and the inconsistent results of studies on dietary diversity prompted this study as an effort to provide evidence-based information. It will evaluate dietary diversity in women of reproductive age at risk of chronic energy intake. Type of study used: observational, cross-sectional. Respondents were women of childbearing age aged 19-23 years with upper arm circumference < 23.5 cm. MDDW scores were collected using 24-hour recall and analyzed. Descriptive analysis was used in this study, with MDDW score data presented as frequencies and percentages. SPSS 20.0 was used for data analysis. The results showed that the MDDW score of women of childbearing age was highest at a score of 6, with a rate of 31.4%. All respondents (100%) consumed staple food groups such as cereals and tubers, 88.6% consumed other vegetable groups, and 85.7% consumed meat. The beans and peas group had the lowest consumption, at 15.3%. In total, 30% of the respondents had a high MDDW score. The conclusion of this study shows that MDDW in women of childbearing age at risk of chronic energy deficiency consume staple foods and other vegetable food groups. Most of the subjects have a high dietary diversity.\nKeywords: Dietary diversity, MDDW, Women of reproductive age","PeriodicalId":269988,"journal":{"name":"GEMA KESEHATAN","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GEMA KESEHATAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47539/gk.v15i1.324","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

食物质量和数量的低劣是福利较低的主要原因。WUS爷爷的流行程度很高。WUS的粮食质量研究仍然是有限的。因此,这项研究的目的是评估气候变化风险评估的食品质量。组织使用的服从设计研究。受访者是19-23岁的多产女性,她的LILA < 3.3厘米。MDDW数据是在24小时召回中检索的。据报道,在24小时召回过程中所食用的所有食物都分为10组。收集到的数据是使用SPSS 200程序、MDDW数据在频率和百分比数据中进行分析的。这项研究表明,mddw 6的分数是有史以来最高的,比例是1.4%。35名育龄妇女占100%育龄妇女的主要饮食群体包括谷类和块茎,共88.6%食用其他蔬菜,共85.7%食用肉类。而豆类和豌豆的最低摄入量为153%。妇女生育年龄的最低水平属于高水平。这项研究的结论表明,根据育龄妇女的最低水平性别差距,主食群体是世界上消费最多的粮食群体,然后是其他蔬菜饮食群体。根据MDDW关于育龄妇女的分数6是一个很大比例的数字。大多数受试者的食物种类繁多。关键字:粮食多样性,MDDW,育龄妇女,在印度尼西亚的生殖年龄妇女的存在。最主要的危险因素之一是儿童时代妇女缺乏精力。不同的工具都用来评估各种食物的消费。一个是最低的性别多样性分数。MDDW分数是一个相互支持的指标,以补充社区计算的多样性。关于各种各样的多样性报告数量的限制,特别是有危险的时间缺乏能源的妇女,以及支持这项研究的不一致的结果,以提供基于证据的信息。它将评估时间能源接入风险中生殖年龄妇女的多样性。实地考察类型:观察力,交叉部分。回应人士是年龄19至23岁的少女,中等手腕< 23.5厘米。MDDW分数使用24小时召回和分析来收集。解说分析是用MDDW分数数据作为频率和percentages进行的。SPSS 20.0用于数据分析。结果表明,儿童学龄妇女的得分最高的是6分,以33.4%的利率。所有回复(100%)豆子和豌豆组有一个中等的消费,时间是15.3%。总而言之,30%的责任受到了严厉的批评。这项研究的结论是大多数话题都有高中代表性。初级多样性,MDDW,生殖年龄妇女
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
MINIMUM DIETARY DIVERSITY WOMEN (MDDW) PADA WANITA USIA SUBUR KURANG ENERGI KRONIK
Rendahnya kualitas dan kuantitas makanan merupakan penyebab utama terjadinya kurang energi kronik (KEK) pada wanita usaia subur (WUS). Prevalensi KEK pada WUS cukup tinggi. Kajian Kualitas pangan pada WUS masih terbatas. Oleh karena itu studi ini bertujuan untuk mengkaji kualitas pangan pada WUS yang beresiko KEK. Desain studi yang digunakan obeservasional. Responden merupakan wanita usia subur derusia 19-23 tahun yang memiliki LILA < 23,5 cm. Data MDDW diambil menggunakan recall 24-hour. Semua makanan yang dilaporkan dikonsumsi selama recall 24-hour diklasifikasikan ke dalam sepuluh kelompok pangan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan program SPSS 20.0, data MDDW di sajikan dalam data frekuensi dan persentase. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa skor mddw 6 merupakan skor yang paling tinggi dengan presentase 31,4%. dari 35 wanita usia subur sebesar 100% wanita usia subur mengkonsumsi kelompok makanan pokok yaitu serealia dan umbi umbian, sebesar 88,6% mengkonsumsi kelompok sayuran lainnya dan 85,7 % mengkonsumsi daging. Sedangkan konsumsi terendah berada pada kelompok kacang kacangan dan kacang polong yaitu sebesar 15,3%. Skor Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) pada Wanita Usia Subur 30% berada pada kategori Tinggi. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) pada wanita usia subur yang beresiko KEK menunjukkan kelompok pangan makanan pokok merupakan kelompok pangan yang dikonsumsi paling banyak oleh wus dan kemudian kelompok pangan sayur lainnya. Berdasarkan MDDW pada wanita usai subur skor 6 merupakan skor dengan persentase terbanyak. Sebagian besar subjek memiliki keragaman pangan yang tinggi. Kata Kunci: Keragaman pangan, MDDW, Wanita Usia Subur   The prevalence of chronic energy deficiency among women of reproductive age in Indonesia is high. Low dietary diversity is one of the main risk factors for chronic energy deficiency in women of childbearing age. Several different tools are used to assess the variety of food consumption. One is the Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) score. The MDDW score is an indicator recommended by FAO to provide comprehensive data on community dietary diversity as reflected in dietary diversity. The limited number of reports on dietary diversity in specific groups, particularly women of childbearing age at risk of chronic energy deficiency, and the inconsistent results of studies on dietary diversity prompted this study as an effort to provide evidence-based information. It will evaluate dietary diversity in women of reproductive age at risk of chronic energy intake. Type of study used: observational, cross-sectional. Respondents were women of childbearing age aged 19-23 years with upper arm circumference < 23.5 cm. MDDW scores were collected using 24-hour recall and analyzed. Descriptive analysis was used in this study, with MDDW score data presented as frequencies and percentages. SPSS 20.0 was used for data analysis. The results showed that the MDDW score of women of childbearing age was highest at a score of 6, with a rate of 31.4%. All respondents (100%) consumed staple food groups such as cereals and tubers, 88.6% consumed other vegetable groups, and 85.7% consumed meat. The beans and peas group had the lowest consumption, at 15.3%. In total, 30% of the respondents had a high MDDW score. The conclusion of this study shows that MDDW in women of childbearing age at risk of chronic energy deficiency consume staple foods and other vegetable food groups. Most of the subjects have a high dietary diversity. Keywords: Dietary diversity, MDDW, Women of reproductive age
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信