{"title":"IMPLEMENTASI ALGORITMA KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK ANALISA SENTIMEN PENGGUNA TWITTER TERHADAP KEBIJAKAN PSBB","authors":"Heart Parasian PR Zuriel, Achmad Fahrurozi","doi":"10.35760/ik.2021.v26i2.4289","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada saat ini penggunaan Twitter semakin luas. Pengguna twitter dapat dengan bebas untuk berpendapat dan membagikan sudut pandang mereka mengenai isu tren dunia. Hal ini membuat konten twitter menjadi beragam dan menarik untuk dianalisa, termasuk dengan tren kebijakan pemerintah yang ramai diperbincangkan di Indonesia. Munculnya pandemi Covid-19 ini membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan yang bertujuan untuk menekan laju pertambahan orang yang terinfeksi virus. Kebijakan ini diberi nama Pembatasan Sosial Berskala Besar atau yang dikenal PSBB. Kebijakan ini pun hangat diperbincangkan di berbagai sosial media, tak terkecuali Twitter. Analisa sentimen dilakukan dengan menggunakan Support Vector Machine (SVM) sebagai algoritma klasifikasi pada data tweet yang berjumlah 22.335 data. Pelabelan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan metode Lexicon Based. Pada penelitian ini terdapat 4 model SVM yang dibangun menggunakan 4 fungsi kernel yaitu kernel Linear, RBF, Polynomial dan Sigmoid. Hasil klasifikasi dari masing-masing model diukur performanya menggunakan k-fold cross validation. Berdasarkan perhitungan, diperoleh bahwa performa model klasifikasi SVM dengan kernel RBF merupakan yang terbaik dibanding kernel lainnya dalam kasus penelitian analisa sentimen ini. Nilai accuracy, precision, recall, dan f1-score-nya yang diperoleh model klasifikasi dengan kernel RBF secara berturut-turut adalah 95.94%, 94.41 %, 97.8%, dan 96.08%. Model klasifikasi dengan kernel RBF ini memberikan mengklasifikasikan 11.764 (52.7%) data tweet ke dalam kelas positif dan 10.571 (47.3%) data tweet ke dalam kelas negative. Hasil tersebut memberikan kesimpulan bahwa pengguna twitter cenderung bersentimen positif terhadap kebijakan PSBB.","PeriodicalId":428168,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Informatika Komputer","volume":"216 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Informatika Komputer","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35760/ik.2021.v26i2.4289","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
IMPLEMENTASI ALGORITMA KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK ANALISA SENTIMEN PENGGUNA TWITTER TERHADAP KEBIJAKAN PSBB
Pada saat ini penggunaan Twitter semakin luas. Pengguna twitter dapat dengan bebas untuk berpendapat dan membagikan sudut pandang mereka mengenai isu tren dunia. Hal ini membuat konten twitter menjadi beragam dan menarik untuk dianalisa, termasuk dengan tren kebijakan pemerintah yang ramai diperbincangkan di Indonesia. Munculnya pandemi Covid-19 ini membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan yang bertujuan untuk menekan laju pertambahan orang yang terinfeksi virus. Kebijakan ini diberi nama Pembatasan Sosial Berskala Besar atau yang dikenal PSBB. Kebijakan ini pun hangat diperbincangkan di berbagai sosial media, tak terkecuali Twitter. Analisa sentimen dilakukan dengan menggunakan Support Vector Machine (SVM) sebagai algoritma klasifikasi pada data tweet yang berjumlah 22.335 data. Pelabelan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan metode Lexicon Based. Pada penelitian ini terdapat 4 model SVM yang dibangun menggunakan 4 fungsi kernel yaitu kernel Linear, RBF, Polynomial dan Sigmoid. Hasil klasifikasi dari masing-masing model diukur performanya menggunakan k-fold cross validation. Berdasarkan perhitungan, diperoleh bahwa performa model klasifikasi SVM dengan kernel RBF merupakan yang terbaik dibanding kernel lainnya dalam kasus penelitian analisa sentimen ini. Nilai accuracy, precision, recall, dan f1-score-nya yang diperoleh model klasifikasi dengan kernel RBF secara berturut-turut adalah 95.94%, 94.41 %, 97.8%, dan 96.08%. Model klasifikasi dengan kernel RBF ini memberikan mengklasifikasikan 11.764 (52.7%) data tweet ke dalam kelas positif dan 10.571 (47.3%) data tweet ke dalam kelas negative. Hasil tersebut memberikan kesimpulan bahwa pengguna twitter cenderung bersentimen positif terhadap kebijakan PSBB.