Dimas Adi Patria, Rery Budiarti, Dian Ayu Ruspita, Kanti Yunika, Tania Tedjo Minuljo, Farokah Farokah
{"title":"糖尿病患者睡眠呼吸暂停的风险因素","authors":"Dimas Adi Patria, Rery Budiarti, Dian Ayu Ruspita, Kanti Yunika, Tania Tedjo Minuljo, Farokah Farokah","doi":"10.36408/mhjcm.v9i3.824","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang : Obstructive Sleep Apnea (OSA) memiliki hubungan dua arah dengan sindrom metabolik seperti Diabetes Mellitus (DM) dan hipertensi, komponen sindrom metabolik meningkatkan risiko terjadinya OSA. IMT >30 kg/m2, aktivitas fisik, lingkar leher >40 cm dan hipertensi berisiko tinggi terhadap kejadian OSA. OSA telah terbukti meningkatkan risiko dan keparahan DM, sehingga penanganan OSA dibutuhkan untuk tindakan preventif DM.Tujuan : Mengetahui bahwa obesitas, lingkar leher besar, hipertrofi konka inferior, deviasi septum hidung, hipertrofi tonsila palatina, makroglosia, obstruksi saluran nafas atas dan hipertensi merupakan faktor resiko yang mempengaruhi kejadian OSA pada penderita DM. Metode : Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional melibatkan subyek sebanyak 57 penderita DM rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUP Kariadi Semarang yang memenuhi kriteria inklusi pada bulan Januari 2022 - Maret 2022. Data diperoleh dari rekam medik, kuesioner ESS, pemeriksaan fisik THT dan pemeriksaan Laryngoscopy Flexible. Analisis menggunakan uji chi-square dan uji regresi multivariat. Hasil : Rerata usia 51.87 tahun, dengan SD 9.094, termuda usia 27 tahun, tertua usia 63 tahun. Laki-laki sebanyak 28(49.1%) dan perempuan 29 (50.9%). Obesitas (p= 0,036), lingkar leher besar(p=0.017), hipertrofi konka inferior(p=0,020), makroglossia(p=0,012), hipertrofi tonsila palatina(p=0,017), hipertensi (p=0,001), dan obstruksi saluran nafas atas(p=0,020) merupakan faktor risiko OSA pada penderita DM. Analisis regresi multivariat didapatkan obesitas (p=0,043 RP=13,387.CI 95%:1,083-165,475)dan hipertropi tonsil palatina(p=0,019 RP=9,703.CI 95%=1,446-65,121) merupakan faktor risiko yang paling dominan. Simpulan : Obesitas, lingkar leher besar, hipertrofi konka inferior, makroglossia, hipertrofi tonsila palatina, hipertensi, dan obstruksi saluran nafas atas merupakan faktor resiko OSA pada penderita DM. Obesitas dan hipertropi tonsil palatina merupakan faktor risiko yang paling dominan \nKata Kunci: OSA, DM, faktor risiko","PeriodicalId":117574,"journal":{"name":"Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine","volume":"662 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"FAKTOR RISIKO OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS\",\"authors\":\"Dimas Adi Patria, Rery Budiarti, Dian Ayu Ruspita, Kanti Yunika, Tania Tedjo Minuljo, Farokah Farokah\",\"doi\":\"10.36408/mhjcm.v9i3.824\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar Belakang : Obstructive Sleep Apnea (OSA) memiliki hubungan dua arah dengan sindrom metabolik seperti Diabetes Mellitus (DM) dan hipertensi, komponen sindrom metabolik meningkatkan risiko terjadinya OSA. IMT >30 kg/m2, aktivitas fisik, lingkar leher >40 cm dan hipertensi berisiko tinggi terhadap kejadian OSA. OSA telah terbukti meningkatkan risiko dan keparahan DM, sehingga penanganan OSA dibutuhkan untuk tindakan preventif DM.Tujuan : Mengetahui bahwa obesitas, lingkar leher besar, hipertrofi konka inferior, deviasi septum hidung, hipertrofi tonsila palatina, makroglosia, obstruksi saluran nafas atas dan hipertensi merupakan faktor resiko yang mempengaruhi kejadian OSA pada penderita DM. Metode : Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional melibatkan subyek sebanyak 57 penderita DM rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUP Kariadi Semarang yang memenuhi kriteria inklusi pada bulan Januari 2022 - Maret 2022. Data diperoleh dari rekam medik, kuesioner ESS, pemeriksaan fisik THT dan pemeriksaan Laryngoscopy Flexible. Analisis menggunakan uji chi-square dan uji regresi multivariat. Hasil : Rerata usia 51.87 tahun, dengan SD 9.094, termuda usia 27 tahun, tertua usia 63 tahun. Laki-laki sebanyak 28(49.1%) dan perempuan 29 (50.9%). Obesitas (p= 0,036), lingkar leher besar(p=0.017), hipertrofi konka inferior(p=0,020), makroglossia(p=0,012), hipertrofi tonsila palatina(p=0,017), hipertensi (p=0,001), dan obstruksi saluran nafas atas(p=0,020) merupakan faktor risiko OSA pada penderita DM. Analisis regresi multivariat didapatkan obesitas (p=0,043 RP=13,387.CI 95%:1,083-165,475)dan hipertropi tonsil palatina(p=0,019 RP=9,703.CI 95%=1,446-65,121) merupakan faktor risiko yang paling dominan. Simpulan : Obesitas, lingkar leher besar, hipertrofi konka inferior, makroglossia, hipertrofi tonsila palatina, hipertensi, dan obstruksi saluran nafas atas merupakan faktor resiko OSA pada penderita DM. Obesitas dan hipertropi tonsil palatina merupakan faktor risiko yang paling dominan \\nKata Kunci: OSA, DM, faktor risiko\",\"PeriodicalId\":117574,\"journal\":{\"name\":\"Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine\",\"volume\":\"662 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36408/mhjcm.v9i3.824\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36408/mhjcm.v9i3.824","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
FAKTOR RISIKO OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
Latar Belakang : Obstructive Sleep Apnea (OSA) memiliki hubungan dua arah dengan sindrom metabolik seperti Diabetes Mellitus (DM) dan hipertensi, komponen sindrom metabolik meningkatkan risiko terjadinya OSA. IMT >30 kg/m2, aktivitas fisik, lingkar leher >40 cm dan hipertensi berisiko tinggi terhadap kejadian OSA. OSA telah terbukti meningkatkan risiko dan keparahan DM, sehingga penanganan OSA dibutuhkan untuk tindakan preventif DM.Tujuan : Mengetahui bahwa obesitas, lingkar leher besar, hipertrofi konka inferior, deviasi septum hidung, hipertrofi tonsila palatina, makroglosia, obstruksi saluran nafas atas dan hipertensi merupakan faktor resiko yang mempengaruhi kejadian OSA pada penderita DM. Metode : Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional melibatkan subyek sebanyak 57 penderita DM rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUP Kariadi Semarang yang memenuhi kriteria inklusi pada bulan Januari 2022 - Maret 2022. Data diperoleh dari rekam medik, kuesioner ESS, pemeriksaan fisik THT dan pemeriksaan Laryngoscopy Flexible. Analisis menggunakan uji chi-square dan uji regresi multivariat. Hasil : Rerata usia 51.87 tahun, dengan SD 9.094, termuda usia 27 tahun, tertua usia 63 tahun. Laki-laki sebanyak 28(49.1%) dan perempuan 29 (50.9%). Obesitas (p= 0,036), lingkar leher besar(p=0.017), hipertrofi konka inferior(p=0,020), makroglossia(p=0,012), hipertrofi tonsila palatina(p=0,017), hipertensi (p=0,001), dan obstruksi saluran nafas atas(p=0,020) merupakan faktor risiko OSA pada penderita DM. Analisis regresi multivariat didapatkan obesitas (p=0,043 RP=13,387.CI 95%:1,083-165,475)dan hipertropi tonsil palatina(p=0,019 RP=9,703.CI 95%=1,446-65,121) merupakan faktor risiko yang paling dominan. Simpulan : Obesitas, lingkar leher besar, hipertrofi konka inferior, makroglossia, hipertrofi tonsila palatina, hipertensi, dan obstruksi saluran nafas atas merupakan faktor resiko OSA pada penderita DM. Obesitas dan hipertropi tonsil palatina merupakan faktor risiko yang paling dominan
Kata Kunci: OSA, DM, faktor risiko