{"title":"EMA(自身经济灌溉)的任务是利用灌溉管道作为独立的能源,在“母亲”KALIURANG的菊花种植中","authors":"Dewi Triantini","doi":"10.21831/jee.v2i2.22462","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThe cultivation of chrysanthemum flower has increased along with the increasing of domestic and international market’s demand. This flowers need the lighting more than 13 hours/day to grow vegetatively, while in tropic area like Indonesia, it can’t fulfilled because the sun only shine for 12 hours (average) so that it require the additional lighting which is sourced from high powered TL lamp. That additional lighting is required to ‘create’ long day in equator area around 3-4 hours with ligh intensity 32-108 lux. The most effective time to give the additional lighting is 10 pm ‘till 02 am. Watering with water pump has to be done routinely as of the cost of electricity increase. The cost of electricity in ASTHA BUNDA for a greenhouse is Rp.100.000/month. The goal of MISI EMA (Irrigation Microhydro for Independent Economy) is knowing MISI EMA design and work principle to help chrysanthemum farmer for supplying independent electricity source. The application of this technology is carried out at the association of chrysanthemum farmers ASTHA BUNDA in Jalan Kaliurang Km. 21 Pakembinangun, Pakem, Sleman The methods in this technology application program are analysis of field condition calculation, to design the device, to implement the device, and to monitor and evaluate the device performance to increase the productivity of chrysanthemum flowers. With this MISI EMA, electricity source for chrysanthemum flower can be covered. The cost of chrysanthemum flower production will be reduced because of the electricity source is not from PLN (State Electricity Enterprise) but it has been independent electricity source from MISI EMA Keywords : Mikrohydro, Electricity source, Irigation AbstrakBudidaya tanaman krisan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar domestik maupun internasional terhadap bunga potong ini. Tanaman ini membutuhkan cahaya lebih dari 13 jam sehari untuk tetap tumbuh secara vegetatif, sedangkan didaerah tropis seperti Indonesia kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh cahaya matahari yang lamanya rata-rata 12 jam sehari sehingga perlu penambahan pencahayaan buatan yang bersumber dari lampu TL berdaya tinggi. Penambahan cahaya buatan untuk menciptakan kondisi hari panjang di daerah katulistiwa sekitar 3-4 jam dengan intensitas cahaya dengan kisaran 32-108 lux. Pemberian cahaya buatan paling baik antara pukul 22.00 sampai dengan 02.00 dini hari. Penyiraman dengan pompa air juga harus rutin dilakukan sehingga biaya pengeluaran listrik bertambah. Biaya pengeluaran listrik yang dikeluarkan oleh kelompok tani ASTHA BUNDA untuk setiap greenhouse rata-rata sebesar Rp.100.000 per bulan. Tujuan penerapan MISI EMA (Mikrohidro Irigasi untuk Ekonomi Mandiri), adalah untuk mengetahui desain alat MISI EMA, mengetahui unjuk kerja MISI EMA agar dapat membantu petani krisan dalam menyediakan sumber energi listrik mandiri. Penerapan teknologi ini dilaksanakan di asosiasi petani bunga krisan ASTHA BUNDA Jalan Kaliurang Km. 21 Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Sleman. Metode dalam program penerapan teknologi ini yaitu melakukan analisis perhitungan kondisi lapangan, melakukan perancangan, implementasi alat, monitoring dan evaluasi. Melalui alat MISI EMA ini, sumber tenaga listrik untuk kebutuhan bunga krisan di ASTHA BUNDA bisa dicover. Nantinya biaya produksi bunga krisan akan tereduksi karena sumber tenaga listrik tidak lagi membeli dari PLN melainkan sumber daya listrik yang mandiri dengan MISI EMA. Kata kunci : Mikrohidro, Sumber Listrik, Irigasi","PeriodicalId":294346,"journal":{"name":"Jurnal Edukasi Elektro","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"MISI EMA (MIKROHIDRO IRIGASI UNTUK EKONOMI MANDIRI) PEMANFAATAN SALURAN IRIGASI SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK MANDIRI PADA BUDIDAYA BUNGA KRISAN DI “ASTHA BUNDA” KALIURANG\",\"authors\":\"Dewi Triantini\",\"doi\":\"10.21831/jee.v2i2.22462\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractThe cultivation of chrysanthemum flower has increased along with the increasing of domestic and international market’s demand. This flowers need the lighting more than 13 hours/day to grow vegetatively, while in tropic area like Indonesia, it can’t fulfilled because the sun only shine for 12 hours (average) so that it require the additional lighting which is sourced from high powered TL lamp. That additional lighting is required to ‘create’ long day in equator area around 3-4 hours with ligh intensity 32-108 lux. The most effective time to give the additional lighting is 10 pm ‘till 02 am. Watering with water pump has to be done routinely as of the cost of electricity increase. The cost of electricity in ASTHA BUNDA for a greenhouse is Rp.100.000/month. The goal of MISI EMA (Irrigation Microhydro for Independent Economy) is knowing MISI EMA design and work principle to help chrysanthemum farmer for supplying independent electricity source. The application of this technology is carried out at the association of chrysanthemum farmers ASTHA BUNDA in Jalan Kaliurang Km. 21 Pakembinangun, Pakem, Sleman The methods in this technology application program are analysis of field condition calculation, to design the device, to implement the device, and to monitor and evaluate the device performance to increase the productivity of chrysanthemum flowers. With this MISI EMA, electricity source for chrysanthemum flower can be covered. The cost of chrysanthemum flower production will be reduced because of the electricity source is not from PLN (State Electricity Enterprise) but it has been independent electricity source from MISI EMA Keywords : Mikrohydro, Electricity source, Irigation AbstrakBudidaya tanaman krisan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar domestik maupun internasional terhadap bunga potong ini. Tanaman ini membutuhkan cahaya lebih dari 13 jam sehari untuk tetap tumbuh secara vegetatif, sedangkan didaerah tropis seperti Indonesia kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh cahaya matahari yang lamanya rata-rata 12 jam sehari sehingga perlu penambahan pencahayaan buatan yang bersumber dari lampu TL berdaya tinggi. Penambahan cahaya buatan untuk menciptakan kondisi hari panjang di daerah katulistiwa sekitar 3-4 jam dengan intensitas cahaya dengan kisaran 32-108 lux. Pemberian cahaya buatan paling baik antara pukul 22.00 sampai dengan 02.00 dini hari. Penyiraman dengan pompa air juga harus rutin dilakukan sehingga biaya pengeluaran listrik bertambah. Biaya pengeluaran listrik yang dikeluarkan oleh kelompok tani ASTHA BUNDA untuk setiap greenhouse rata-rata sebesar Rp.100.000 per bulan. Tujuan penerapan MISI EMA (Mikrohidro Irigasi untuk Ekonomi Mandiri), adalah untuk mengetahui desain alat MISI EMA, mengetahui unjuk kerja MISI EMA agar dapat membantu petani krisan dalam menyediakan sumber energi listrik mandiri. Penerapan teknologi ini dilaksanakan di asosiasi petani bunga krisan ASTHA BUNDA Jalan Kaliurang Km. 21 Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Sleman. Metode dalam program penerapan teknologi ini yaitu melakukan analisis perhitungan kondisi lapangan, melakukan perancangan, implementasi alat, monitoring dan evaluasi. Melalui alat MISI EMA ini, sumber tenaga listrik untuk kebutuhan bunga krisan di ASTHA BUNDA bisa dicover. Nantinya biaya produksi bunga krisan akan tereduksi karena sumber tenaga listrik tidak lagi membeli dari PLN melainkan sumber daya listrik yang mandiri dengan MISI EMA. Kata kunci : Mikrohidro, Sumber Listrik, Irigasi\",\"PeriodicalId\":294346,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Edukasi Elektro\",\"volume\":\"22 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-18\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Edukasi Elektro\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21831/jee.v2i2.22462\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Edukasi Elektro","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/jee.v2i2.22462","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要随着国内外市场需求的增加,菊花的种植也越来越多。这种花每天需要超过13个小时的光照才能生长,而在像印度尼西亚这样的热带地区,它无法满足,因为太阳平均只照射12个小时,所以它需要来自大功率TL灯的额外照明。额外的照明需要在赤道地区“创造”大约3-4小时的长白天,光强度为32-108勒克斯。提供额外照明的最有效时间是晚上10点到凌晨2点。由于电费的增加,水泵的浇水必须是例行公事。在阿萨邦达,一个温室的电费为每月10万卢比。MISI EMA(灌溉微型水电为独立经济)的目标是了解MISI EMA的设计和工作原理,帮助菊花农民提供独立的电力来源。该技术在Jalan Kaliurang Km. 21 Pakembinangun, Pakem, Sleman的菊花农民协会ASTHA BUNDA进行了应用,该技术应用方案的方法是田间条件分析计算,装置设计,装置实施,装置性能监测和评估,以提高菊花的生产力。有了这个MISI EMA,菊花的电源可以覆盖。菊花生产的成本将会降低,因为它的电力来源不是来自PLN(国家电力企业),而是来自MISI EMA的独立电力来源。关键词:微型水电,电力来源,灌溉,budidaya tanaman krisan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar国内的maupun国际terhadap bunga potong ini。Tanaman ini membutuhkan cahaya lebih dari 13 jam sehari untuk tetap tumbuh secara vegeatif, sedangkan didaerah tropis seperti Indonesia kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh cahaya matahari yang lamanya rata-rata 12 jam sehari sehinga perlu penambahan pencahayaan buatan yang bersumer dari lampu TL berdaya tinggi。Penambahan cahaya buatan untuk menciptakan kondisi hari panjang di daerah katulistiwa sekitar 3-4 jam dengan intensitas cahaya dengan kisaran 32-108 lux。Pemberian cahaya buatan paling baik antara pukul 22.00 sampai dengan 02.00 dini hari。Penyiraman dengan pompa air juga harus rutin dilakukan seingga biaya peneluaran listrik bertamba。Biaya peneluaran listrik yang dikeluarkan oleh kelompok tani ASTHA BUNDA untuk设置温室,按比例为每bulan 10万卢比。图juan penerapan MISI EMA (Mikrohidro Irigasi untuk Ekonomi Mandiri), adalah untuk mengetahui desain alat MISI EMA, mengetahui unjuk kerja MISI EMA agar dapat membantu petani krisan dalam menyediakan sumergi listrik Mandiri。penerapapteologi ini dilaksanakan di asosiasi petani bunga krisan ASTHA BUNDA Jalan Kaliurang Km. 21 Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Sleman。Metode dalam程序是日本技术的一个重要组成部分,它分析了melakakan、melakakan、perakakan、perakakan、实施预警、监测和评估。Melalui alat MISI EMA ini, number tenaga list untuk kebutuhan bunga krisan di ASTHA BUNDA bisa发现。南提亚biaya产品duksi bunga krisan akan tereduksi karena sumber tenaga liststrike tiak lagi membeli dari PLN melainkan sumber daya liststrike yang mandiri dengan MISI EMA。Kata kunci: Mikrohidro, Sumber Listrik, Irigasi
MISI EMA (MIKROHIDRO IRIGASI UNTUK EKONOMI MANDIRI) PEMANFAATAN SALURAN IRIGASI SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK MANDIRI PADA BUDIDAYA BUNGA KRISAN DI “ASTHA BUNDA” KALIURANG
AbstractThe cultivation of chrysanthemum flower has increased along with the increasing of domestic and international market’s demand. This flowers need the lighting more than 13 hours/day to grow vegetatively, while in tropic area like Indonesia, it can’t fulfilled because the sun only shine for 12 hours (average) so that it require the additional lighting which is sourced from high powered TL lamp. That additional lighting is required to ‘create’ long day in equator area around 3-4 hours with ligh intensity 32-108 lux. The most effective time to give the additional lighting is 10 pm ‘till 02 am. Watering with water pump has to be done routinely as of the cost of electricity increase. The cost of electricity in ASTHA BUNDA for a greenhouse is Rp.100.000/month. The goal of MISI EMA (Irrigation Microhydro for Independent Economy) is knowing MISI EMA design and work principle to help chrysanthemum farmer for supplying independent electricity source. The application of this technology is carried out at the association of chrysanthemum farmers ASTHA BUNDA in Jalan Kaliurang Km. 21 Pakembinangun, Pakem, Sleman The methods in this technology application program are analysis of field condition calculation, to design the device, to implement the device, and to monitor and evaluate the device performance to increase the productivity of chrysanthemum flowers. With this MISI EMA, electricity source for chrysanthemum flower can be covered. The cost of chrysanthemum flower production will be reduced because of the electricity source is not from PLN (State Electricity Enterprise) but it has been independent electricity source from MISI EMA Keywords : Mikrohydro, Electricity source, Irigation AbstrakBudidaya tanaman krisan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar domestik maupun internasional terhadap bunga potong ini. Tanaman ini membutuhkan cahaya lebih dari 13 jam sehari untuk tetap tumbuh secara vegetatif, sedangkan didaerah tropis seperti Indonesia kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh cahaya matahari yang lamanya rata-rata 12 jam sehari sehingga perlu penambahan pencahayaan buatan yang bersumber dari lampu TL berdaya tinggi. Penambahan cahaya buatan untuk menciptakan kondisi hari panjang di daerah katulistiwa sekitar 3-4 jam dengan intensitas cahaya dengan kisaran 32-108 lux. Pemberian cahaya buatan paling baik antara pukul 22.00 sampai dengan 02.00 dini hari. Penyiraman dengan pompa air juga harus rutin dilakukan sehingga biaya pengeluaran listrik bertambah. Biaya pengeluaran listrik yang dikeluarkan oleh kelompok tani ASTHA BUNDA untuk setiap greenhouse rata-rata sebesar Rp.100.000 per bulan. Tujuan penerapan MISI EMA (Mikrohidro Irigasi untuk Ekonomi Mandiri), adalah untuk mengetahui desain alat MISI EMA, mengetahui unjuk kerja MISI EMA agar dapat membantu petani krisan dalam menyediakan sumber energi listrik mandiri. Penerapan teknologi ini dilaksanakan di asosiasi petani bunga krisan ASTHA BUNDA Jalan Kaliurang Km. 21 Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Sleman. Metode dalam program penerapan teknologi ini yaitu melakukan analisis perhitungan kondisi lapangan, melakukan perancangan, implementasi alat, monitoring dan evaluasi. Melalui alat MISI EMA ini, sumber tenaga listrik untuk kebutuhan bunga krisan di ASTHA BUNDA bisa dicover. Nantinya biaya produksi bunga krisan akan tereduksi karena sumber tenaga listrik tidak lagi membeli dari PLN melainkan sumber daya listrik yang mandiri dengan MISI EMA. Kata kunci : Mikrohidro, Sumber Listrik, Irigasi