{"title":"Bahasa dan Gender dalam Sinetron Malaysia “Melur Untuk Firdaus”","authors":"Norma Sarah Pujasari, W. Widayati","doi":"10.35194/alinea.v12i1.2722","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Soap operas are serial plays with conflicts between characters in them. In the past, soap operas could only be enjoyed on television. However, now soap operas can be accessed via mobile phones according to the wishes of the owner. The Malaysian soap opera entitled \"Melur untuk Firdaus\" which is the object of research tells the story of the matchmaking of a pair of lovers with different language features between the languages used by women and men. Therefore, the characteristics of the language in this soap opera are studied and related to gender. This research is qualitative descriptive research. Data collection was carried out using the see method. The technique used is tapping and free listening techniques. The data analysis used is textual analysis. The results of the study show that the female characters in the soap opera \"Melur for Firdaus\" have the linguistic characteristics proposed by Lakoff, namely hedge, tag question, intensifier, empty adjectives, avoidance of strong swear words and high-pitched intonation. Not only do women use these features, the men in the soap opera also use language features or characteristics that should only be used by women. For example, tag questions, avoidance of strong swear words and high-pitched intonation. Along with the development of the times, men and women have equality, so that the features or characteristics of language also follow its development and are no longer the same as before. Even so, not all of the characteristic features of women's language are also used by men.Keywords: language; gender; soap operaAbstrakSinetron adalah tayangan sandiwara bersambung dengan konflik antartokoh di dalamnya. Dulu sinetron hanya dapat dinikmati melalui televisi. Akan tetapi, sekarang sinetron dapat diakses melalui telepon genggam sesuai kemauan pemiliknya. Sinetron Malaysia berjudul “Melur untuk Firdaus”yang menjadi objek penelitian berkisah tentang perjodohan sepasang kekasih dengan fitur bahasa yang berbeda antara bahasa digunakan oleh perempuan dan laki-laki. Oleh karena itu, karakteristik bahasa dalam sinetron ini dikaji dan dikaitkan dengan gender. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. Teknik yang digunakan yaitu teknik sadap dan simak bebas cakap. Analisis data yang digunakan adalah analisis tekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh perempuan dalam sinetron “Melur untuk Firdaus” memiliki karakteristik kebahasaan yang dikemukakan oleh Lakoff yakni hedge, tag question, intensifier, empty adjectives, avoidance of strong swear words, dan intonasi berbicara dengan nada tinggi. Tidak hanya perempuan yang menggunakan fitur tersebut, laki-laki dalam sinetron tersebut juga menggunakan fitur atau karakteristik bahasa yang seharusnya hanya dipakai perempuan. Misalnya tag question, avoidance of strong swear words, dan intonasi berbicara dengan nada tinggi. Seiring berkembangnya zaman, laki-laki dan perempuan memiliki kesetaraan, sehingga fitur atau karakteristik bahasa pun mengikuti perkembangannya dan tidak lagi sama dengan masa sebelumnya. Meskipun demikian, tidak seluruh fitur karakteristik kebahasaan perempuan juga digunakan laki-laki. Kata kunci: bahasa; gender; sinetron","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35194/alinea.v12i1.2722","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
肥皂剧是有人物冲突的连续剧。过去,肥皂剧只能在电视上观看。然而,现在肥皂剧可以根据主人的意愿通过手机观看。作为研究对象的马来西亚肥皂剧《Melur untuk Firdaus》讲述了一对男女使用不同语言特征的恋人相亲的故事。因此,本文研究了这部肥皂剧的语言特征,并将其与性别联系起来。本研究为定性描述性研究。数据采集采用see法。使用的技巧是敲击和自由聆听技巧。使用的数据分析是文本分析。研究结果表明,肥皂剧《为菲道斯而唱》中的女性角色具有Lakoff提出的模糊回避、附加疑问句、加强语气、空形容词、避免使用强烈的脏话和高音调等语言特征。不仅女性使用这些特征,肥皂剧中的男性也使用了只应该由女性使用的语言特征或特征。例如,反义疑问句,避免使用强烈的脏话和高音语调。随着时代的发展,男女平等,语言的特征或特征也跟着发展,不再是以前的样子。即便如此,并非女性语言的所有特征都能被男性使用。关键词:语言;性别;[中文]:肥皂剧[中文]:[中文]:中文]:Dulu sininetron hanya dapat dinikmati melalui televisi。Akan tetapi, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekemauan, piliknya。马来西亚中电控股有限公司(sintron Malaysia)被称为“Melur untuk Firdaus”,意思是“马来人”,意思是“马来人”,意思是“马来人”。karakteristik bahasa dalam sininetron i dikaji dan dikaitkan dengan gender。Penelitian ini adalah Penelitian的用法和样例:彭普兰的数据,是一种双数据、双数据、双数据的方法。技术人员yang diunakan yitu技术人员sadap dan simak bebas capap。分析数据杨迪纳坎adalah分析tekstual。“Melur untuk Firdaus”的翻译是:记忆,karakteristik kebahasaan yang dikemukakan oleh Lakoff yakni回避,反义疑问句,加强语气,空形容词,避免强烈的脏话,dan intonasi berbicara dengan nada tinggi。这句话的意思是:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。”委婉的反问句,避免强烈的骂人的话,但语调要谨慎。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Meskipun demikian, tidak seluruh fitur karakteristik kebahasaan perempuan juga digunakan laki-laki。Kata kunci:马来文;性别;sinetron
Bahasa dan Gender dalam Sinetron Malaysia “Melur Untuk Firdaus”
Soap operas are serial plays with conflicts between characters in them. In the past, soap operas could only be enjoyed on television. However, now soap operas can be accessed via mobile phones according to the wishes of the owner. The Malaysian soap opera entitled "Melur untuk Firdaus" which is the object of research tells the story of the matchmaking of a pair of lovers with different language features between the languages used by women and men. Therefore, the characteristics of the language in this soap opera are studied and related to gender. This research is qualitative descriptive research. Data collection was carried out using the see method. The technique used is tapping and free listening techniques. The data analysis used is textual analysis. The results of the study show that the female characters in the soap opera "Melur for Firdaus" have the linguistic characteristics proposed by Lakoff, namely hedge, tag question, intensifier, empty adjectives, avoidance of strong swear words and high-pitched intonation. Not only do women use these features, the men in the soap opera also use language features or characteristics that should only be used by women. For example, tag questions, avoidance of strong swear words and high-pitched intonation. Along with the development of the times, men and women have equality, so that the features or characteristics of language also follow its development and are no longer the same as before. Even so, not all of the characteristic features of women's language are also used by men.Keywords: language; gender; soap operaAbstrakSinetron adalah tayangan sandiwara bersambung dengan konflik antartokoh di dalamnya. Dulu sinetron hanya dapat dinikmati melalui televisi. Akan tetapi, sekarang sinetron dapat diakses melalui telepon genggam sesuai kemauan pemiliknya. Sinetron Malaysia berjudul “Melur untuk Firdaus”yang menjadi objek penelitian berkisah tentang perjodohan sepasang kekasih dengan fitur bahasa yang berbeda antara bahasa digunakan oleh perempuan dan laki-laki. Oleh karena itu, karakteristik bahasa dalam sinetron ini dikaji dan dikaitkan dengan gender. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. Teknik yang digunakan yaitu teknik sadap dan simak bebas cakap. Analisis data yang digunakan adalah analisis tekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh perempuan dalam sinetron “Melur untuk Firdaus” memiliki karakteristik kebahasaan yang dikemukakan oleh Lakoff yakni hedge, tag question, intensifier, empty adjectives, avoidance of strong swear words, dan intonasi berbicara dengan nada tinggi. Tidak hanya perempuan yang menggunakan fitur tersebut, laki-laki dalam sinetron tersebut juga menggunakan fitur atau karakteristik bahasa yang seharusnya hanya dipakai perempuan. Misalnya tag question, avoidance of strong swear words, dan intonasi berbicara dengan nada tinggi. Seiring berkembangnya zaman, laki-laki dan perempuan memiliki kesetaraan, sehingga fitur atau karakteristik bahasa pun mengikuti perkembangannya dan tidak lagi sama dengan masa sebelumnya. Meskipun demikian, tidak seluruh fitur karakteristik kebahasaan perempuan juga digunakan laki-laki. Kata kunci: bahasa; gender; sinetron