在雅加达市中心的新Johar定居点减轻社会灾难的空间减轻

Made Suryanatha Prabawa, W. Indriani, Heni Dewiyanti
{"title":"在雅加达市中心的新Johar定居点减轻社会灾难的空间减轻","authors":"Made Suryanatha Prabawa, W. Indriani, Heni Dewiyanti","doi":"10.17509/jaz.v2i1.15062","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Sosial disasters is a disaster caused by event involving humans such as sosial conflicts between groups or between communities, and terror. Johar Baru Sub-District is famous as a sub-district with an average population density of 60.433person/km2. These conditions make it included as the most densely populated residential area in Southeast Asia. The population density in it’s settlements was exacerbated by riot action through brawls between youngsters/teenagers gank in Johar Baru Sub-District. This research try to explore and find the actual cause of the brawls that can occur with related studies to it’s surrounding densely urban residential environment. Several literatures were used such as (1) personal space and crowdings; (2)environmental stress, stress, and coping strategy; (3)sosial exclusion; and (4) Causes of Conflicts Theory. The Research is descriptive-qualitative with primary and secondary data analysis. Research shows that the conditions of spatial density in the Johar Baru Settlement is quite dense especially in the Kampung Rawa and Galur Village (Kelurahan). Examples of homes in slums area also indicate the cause of brawl can occur. Identification of hangouts and brawls also shows brawls as sosial disasters that need to be followed up. Spatial mitigation as a solution is carried out with the principle of mobile and flexible. The principle was formulated in the form of a mobile architecture and vertical garden as a solution of spatial utilization in the homes of residents who can reduce the intensity of brawls by presenting useful new activities.  Keywords: Population Density; Brawl; Spatial Mitigation Abstrak: Bencana tidak hanya sebatas bencana alam, namun juga terdapat bencana yang disebabkan oleh manusia. Salah satu bencana yang disebabkan oleh manusia adalah bencana sosial. Bencana sosial adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa yang melibatkan manusia seperti konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan terror. Kecamatan Johar Baru terkenal sebagai kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 60.433Jiwa/Km2. Kondisi tersebut membuatnya termasuk sebagai wilayah permukiman terpadat se-Asia Tenggara. Kepadatan penduduk dalam permukimannya tersebut diperparah dengan terkenalnya Johar Baru sebagai wilayah Tawuran antar geng Remaja. Penelitian ini mencoba menggali penyebab tawuran tersebut dapat terjadi terkait dengan kondisi densitas spasial yang tinggi, disusul dengan memberi solusi mitigasi dalam bentuk mitigasi spasial berbasis ilmu arsitektur. Didalam menggali isu penelitian ini, terdapat beberapa literatur yang dipergunakan seperti (1) personal space & crowding; (2) tekanan lingkungan, stress dan coping strategy; (3)eksklusi sosial,; dan (4)teori penyebab konflik. Penelitian bersifat deskriptif-kualitatif dengan metode analisa data primer dan sekunder. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi densitas spasial di Permukiman Johar Baru cukup padat khususnya pada Kelurahan Kampung Rawa dan Galur. Contoh rumah tinggal pada kawasan kumuh juga mengindikasikan sebab dari tawuran dapat terjadi. Identifikasi titik-titik nongkrong serta tawuran juga memperlihatkan tawuran sebagai bencana sosial yang perlu untuk ditindaklanjuti. Mitigasi spasial sebagai solusi dilakukan dengan prinsip mobile dan fleksibel. Prinsip tersebut digubah dalam bentuk mobile architecture dan vertical garden sebagai solusi pemanfaatan spasial didalam lingkungan rumah warga yang dapat mengurangi itensitas tawuran dengan menghadirkan kegiatan baru bermanfaatKata Kunci: Kepadatan Penduduk; Tawuran; Mitigasi Spasial","PeriodicalId":430786,"journal":{"name":"Jurnal Arsitektur ZONASI","volume":"183 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Mitigasi Spasial terhadap Bencana Sosial di Permukiman Johar Baru, Jakarta Pusat\",\"authors\":\"Made Suryanatha Prabawa, W. Indriani, Heni Dewiyanti\",\"doi\":\"10.17509/jaz.v2i1.15062\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: Sosial disasters is a disaster caused by event involving humans such as sosial conflicts between groups or between communities, and terror. Johar Baru Sub-District is famous as a sub-district with an average population density of 60.433person/km2. These conditions make it included as the most densely populated residential area in Southeast Asia. The population density in it’s settlements was exacerbated by riot action through brawls between youngsters/teenagers gank in Johar Baru Sub-District. This research try to explore and find the actual cause of the brawls that can occur with related studies to it’s surrounding densely urban residential environment. Several literatures were used such as (1) personal space and crowdings; (2)environmental stress, stress, and coping strategy; (3)sosial exclusion; and (4) Causes of Conflicts Theory. The Research is descriptive-qualitative with primary and secondary data analysis. Research shows that the conditions of spatial density in the Johar Baru Settlement is quite dense especially in the Kampung Rawa and Galur Village (Kelurahan). Examples of homes in slums area also indicate the cause of brawl can occur. Identification of hangouts and brawls also shows brawls as sosial disasters that need to be followed up. Spatial mitigation as a solution is carried out with the principle of mobile and flexible. The principle was formulated in the form of a mobile architecture and vertical garden as a solution of spatial utilization in the homes of residents who can reduce the intensity of brawls by presenting useful new activities.  Keywords: Population Density; Brawl; Spatial Mitigation Abstrak: Bencana tidak hanya sebatas bencana alam, namun juga terdapat bencana yang disebabkan oleh manusia. Salah satu bencana yang disebabkan oleh manusia adalah bencana sosial. Bencana sosial adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa yang melibatkan manusia seperti konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan terror. Kecamatan Johar Baru terkenal sebagai kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 60.433Jiwa/Km2. Kondisi tersebut membuatnya termasuk sebagai wilayah permukiman terpadat se-Asia Tenggara. Kepadatan penduduk dalam permukimannya tersebut diperparah dengan terkenalnya Johar Baru sebagai wilayah Tawuran antar geng Remaja. Penelitian ini mencoba menggali penyebab tawuran tersebut dapat terjadi terkait dengan kondisi densitas spasial yang tinggi, disusul dengan memberi solusi mitigasi dalam bentuk mitigasi spasial berbasis ilmu arsitektur. Didalam menggali isu penelitian ini, terdapat beberapa literatur yang dipergunakan seperti (1) personal space & crowding; (2) tekanan lingkungan, stress dan coping strategy; (3)eksklusi sosial,; dan (4)teori penyebab konflik. Penelitian bersifat deskriptif-kualitatif dengan metode analisa data primer dan sekunder. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi densitas spasial di Permukiman Johar Baru cukup padat khususnya pada Kelurahan Kampung Rawa dan Galur. Contoh rumah tinggal pada kawasan kumuh juga mengindikasikan sebab dari tawuran dapat terjadi. Identifikasi titik-titik nongkrong serta tawuran juga memperlihatkan tawuran sebagai bencana sosial yang perlu untuk ditindaklanjuti. Mitigasi spasial sebagai solusi dilakukan dengan prinsip mobile dan fleksibel. Prinsip tersebut digubah dalam bentuk mobile architecture dan vertical garden sebagai solusi pemanfaatan spasial didalam lingkungan rumah warga yang dapat mengurangi itensitas tawuran dengan menghadirkan kegiatan baru bermanfaatKata Kunci: Kepadatan Penduduk; Tawuran; Mitigasi Spasial\",\"PeriodicalId\":430786,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Arsitektur ZONASI\",\"volume\":\"183 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-02-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Arsitektur ZONASI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17509/jaz.v2i1.15062\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Arsitektur ZONASI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17509/jaz.v2i1.15062","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

摘要:社会灾难是指群体之间或社区之间的社会冲突、恐怖活动等涉及人类的事件所造成的灾难。Johar Baru街道是著名的街道,平均人口密度为60.433人/平方公里。这些条件使它成为东南亚人口最稠密的住宅区。在Johar Baru街道,青少年之间的斗殴加剧了定居点的人口密度。本研究试图通过对其周围密集的城市居住环境的相关研究,探索并找出可能发生斗殴的实际原因。使用的文献有:(1)个人空间和人群;(2)环境压力、压力及应对策略;(3) sosial排斥;(4)冲突成因理论。本研究采用描述性定性方法,对一手数据和二手数据进行分析。研究表明,Johar Baru聚落的空间密度条件相当密集,特别是在Kampung Rawa和Galur村(Kelurahan)。贫民窟地区的家庭的例子也表明斗殴的原因可能发生。对聚会和打架的识别也表明打架是需要跟进的社会灾难。空间缓解作为一种解决方案,是在移动和灵活的原则下进行的。该原则以移动建筑和垂直花园的形式制定,作为居民家中空间利用的解决方案,他们可以通过提供有用的新活动来减少争吵的强度。关键词:人口密度;争吵;空间缓解[j]:生态系统空间缓解,生态系统空间缓解,生态系统空间缓解。Salah satu benana yang disebabkan oleh manusia adalah benana social。Bencana social adalah Bencana yang disebabkan oleh peristiwa yang melibatkan manusia perperti konflik social antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan terror。Kecamatan Johar Baru terkenal sebagai Kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 60.433Jiwa/Km2。Kondisi tersebut membuatnya termasuk sebagai wilayah permukiman terpadat东南亚登加拉。Kepadatan penduduk dalam permukimannya terseya,但diperparah dengan terkenalya Johar Baru sebagai wilayah Tawuran antar geng Remaja。Penelitian ini mencoba menggali penyebab tawuran tersebut dapat terjadi terkait dengan kondisi densitas special yang tinggi, disusi dengan memberi solusi mitigasi dalam bentuk mitigasi special berbasis ilmu arsitektur。(1)个人空间与拥挤;(2)个人空间与拥挤;(2)压力山大的应对策略;(3) eksklusi sosial,;丹(4)teori penyebab konflik。Penelitian bersifat desktif - quality dengan方法分析数据引物。Penelitian menunjukkan bahwa kondisi densitas special di Permukiman Johar Baru cuup padat khususnya pada Kelurahan Kampung Rawa dan Galur。康托·鲁玛·丁格尔·帕达·卡瓦桑·库姆·朱格·蒙迪克斯坎·巴布达里·塔乌兰·帕特·特加迪。Identifikasi titik-titik nongkong serta tawuran juga memperlihatkan tawuran sebagai bencana social yang perlu untuk ditindaklanjuti。米蒂加斯特特制的sebagai solusi dilakukan dengan原则移动和灵活的。Prinsip tersebut digubah dalam bentuk移动建筑和垂直花园sebagai solusi pemanfaatan特别didalam lingkungan rumah warga yang dapat mengurangi itensitas tawuran dengan menghadirkan kegiatan baru bermanfaatKata Kunci: Kepadatan Penduduk;Tawuran;Mitigasi Spasial
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Mitigasi Spasial terhadap Bencana Sosial di Permukiman Johar Baru, Jakarta Pusat
Abstract: Sosial disasters is a disaster caused by event involving humans such as sosial conflicts between groups or between communities, and terror. Johar Baru Sub-District is famous as a sub-district with an average population density of 60.433person/km2. These conditions make it included as the most densely populated residential area in Southeast Asia. The population density in it’s settlements was exacerbated by riot action through brawls between youngsters/teenagers gank in Johar Baru Sub-District. This research try to explore and find the actual cause of the brawls that can occur with related studies to it’s surrounding densely urban residential environment. Several literatures were used such as (1) personal space and crowdings; (2)environmental stress, stress, and coping strategy; (3)sosial exclusion; and (4) Causes of Conflicts Theory. The Research is descriptive-qualitative with primary and secondary data analysis. Research shows that the conditions of spatial density in the Johar Baru Settlement is quite dense especially in the Kampung Rawa and Galur Village (Kelurahan). Examples of homes in slums area also indicate the cause of brawl can occur. Identification of hangouts and brawls also shows brawls as sosial disasters that need to be followed up. Spatial mitigation as a solution is carried out with the principle of mobile and flexible. The principle was formulated in the form of a mobile architecture and vertical garden as a solution of spatial utilization in the homes of residents who can reduce the intensity of brawls by presenting useful new activities.  Keywords: Population Density; Brawl; Spatial Mitigation Abstrak: Bencana tidak hanya sebatas bencana alam, namun juga terdapat bencana yang disebabkan oleh manusia. Salah satu bencana yang disebabkan oleh manusia adalah bencana sosial. Bencana sosial adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa yang melibatkan manusia seperti konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan terror. Kecamatan Johar Baru terkenal sebagai kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 60.433Jiwa/Km2. Kondisi tersebut membuatnya termasuk sebagai wilayah permukiman terpadat se-Asia Tenggara. Kepadatan penduduk dalam permukimannya tersebut diperparah dengan terkenalnya Johar Baru sebagai wilayah Tawuran antar geng Remaja. Penelitian ini mencoba menggali penyebab tawuran tersebut dapat terjadi terkait dengan kondisi densitas spasial yang tinggi, disusul dengan memberi solusi mitigasi dalam bentuk mitigasi spasial berbasis ilmu arsitektur. Didalam menggali isu penelitian ini, terdapat beberapa literatur yang dipergunakan seperti (1) personal space & crowding; (2) tekanan lingkungan, stress dan coping strategy; (3)eksklusi sosial,; dan (4)teori penyebab konflik. Penelitian bersifat deskriptif-kualitatif dengan metode analisa data primer dan sekunder. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi densitas spasial di Permukiman Johar Baru cukup padat khususnya pada Kelurahan Kampung Rawa dan Galur. Contoh rumah tinggal pada kawasan kumuh juga mengindikasikan sebab dari tawuran dapat terjadi. Identifikasi titik-titik nongkrong serta tawuran juga memperlihatkan tawuran sebagai bencana sosial yang perlu untuk ditindaklanjuti. Mitigasi spasial sebagai solusi dilakukan dengan prinsip mobile dan fleksibel. Prinsip tersebut digubah dalam bentuk mobile architecture dan vertical garden sebagai solusi pemanfaatan spasial didalam lingkungan rumah warga yang dapat mengurangi itensitas tawuran dengan menghadirkan kegiatan baru bermanfaatKata Kunci: Kepadatan Penduduk; Tawuran; Mitigasi Spasial
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信