{"title":"Pengaruh固化时间Terhadap Sifat Mekanis复合树脂/碳纤维/环氧树脂/玻璃纤维登干方法制造膀胱压缩成型","authors":"Muhammad Idris Putra, Gesang Nugroho","doi":"10.22146/JMDT.V3I1.57205","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Material komposit banyak diminati karena memiliki keunggulan yang dibutuhkan dalam bidang engineering. Metode manufaktur komposit secara umum terbagi dua yaitu metode cetakan terbuka (open mould) dan metode cetakan tertutup (close mould). Bladder compression moulding merupakan metode manufaktur komposit cetakan tertutup yang mengaplikasikan tekanan dan pemanasan dalam kerjanya. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh waktu optimum pada manufaktur komposit dengan metode bladder compression moulding serta mempelajari pengaruh variasi curing time terhadap sifat mekanis produk komposit yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan dua jenis material serat yaitu serat karbon dan serat gelas. Sebanyak 6 lapis Serat karbon dan 6 lapis serat gelas dibentuk dalam sebuah cetakan (mould) dengan resin epoksi sebagai matriksnya pada tekanan 7 Bar dan temperatur 120°C dengan variasi curing time 10 menit sampai dengan 70 menit dengan kenaikan tiap 10 menit. Hasil uji tarik menunjukkan bahwa kekuatan tertinggi komposit epoksi/serat karbon yaitu pada curing time 40 menit (351MPa) dan komposit epoksi/serat gelas diperoleh pada curing time 30 menit (279 MPa). Kesimpulan penelitian yaitu produktifitas komposit dapat dimaksimalkan dengan diperolehnya waktu optimum pada pembentukan komposit dengan metode bladder compression moulding. ","PeriodicalId":201653,"journal":{"name":"Journal of Mechanical Design and Testing","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Curing Time Terhadap Sifat Mekanis Komposit Epoxy/Carbon Fiber dan Epoxy/ Glass Fiber dengan Metode Manufaktur Bladder Compression Moulding\",\"authors\":\"Muhammad Idris Putra, Gesang Nugroho\",\"doi\":\"10.22146/JMDT.V3I1.57205\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Material komposit banyak diminati karena memiliki keunggulan yang dibutuhkan dalam bidang engineering. Metode manufaktur komposit secara umum terbagi dua yaitu metode cetakan terbuka (open mould) dan metode cetakan tertutup (close mould). Bladder compression moulding merupakan metode manufaktur komposit cetakan tertutup yang mengaplikasikan tekanan dan pemanasan dalam kerjanya. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh waktu optimum pada manufaktur komposit dengan metode bladder compression moulding serta mempelajari pengaruh variasi curing time terhadap sifat mekanis produk komposit yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan dua jenis material serat yaitu serat karbon dan serat gelas. Sebanyak 6 lapis Serat karbon dan 6 lapis serat gelas dibentuk dalam sebuah cetakan (mould) dengan resin epoksi sebagai matriksnya pada tekanan 7 Bar dan temperatur 120°C dengan variasi curing time 10 menit sampai dengan 70 menit dengan kenaikan tiap 10 menit. Hasil uji tarik menunjukkan bahwa kekuatan tertinggi komposit epoksi/serat karbon yaitu pada curing time 40 menit (351MPa) dan komposit epoksi/serat gelas diperoleh pada curing time 30 menit (279 MPa). Kesimpulan penelitian yaitu produktifitas komposit dapat dimaksimalkan dengan diperolehnya waktu optimum pada pembentukan komposit dengan metode bladder compression moulding. \",\"PeriodicalId\":201653,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Mechanical Design and Testing\",\"volume\":\"67 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Mechanical Design and Testing\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/JMDT.V3I1.57205\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Mechanical Design and Testing","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/JMDT.V3I1.57205","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh Curing Time Terhadap Sifat Mekanis Komposit Epoxy/Carbon Fiber dan Epoxy/ Glass Fiber dengan Metode Manufaktur Bladder Compression Moulding
Material komposit banyak diminati karena memiliki keunggulan yang dibutuhkan dalam bidang engineering. Metode manufaktur komposit secara umum terbagi dua yaitu metode cetakan terbuka (open mould) dan metode cetakan tertutup (close mould). Bladder compression moulding merupakan metode manufaktur komposit cetakan tertutup yang mengaplikasikan tekanan dan pemanasan dalam kerjanya. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh waktu optimum pada manufaktur komposit dengan metode bladder compression moulding serta mempelajari pengaruh variasi curing time terhadap sifat mekanis produk komposit yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan dua jenis material serat yaitu serat karbon dan serat gelas. Sebanyak 6 lapis Serat karbon dan 6 lapis serat gelas dibentuk dalam sebuah cetakan (mould) dengan resin epoksi sebagai matriksnya pada tekanan 7 Bar dan temperatur 120°C dengan variasi curing time 10 menit sampai dengan 70 menit dengan kenaikan tiap 10 menit. Hasil uji tarik menunjukkan bahwa kekuatan tertinggi komposit epoksi/serat karbon yaitu pada curing time 40 menit (351MPa) dan komposit epoksi/serat gelas diperoleh pada curing time 30 menit (279 MPa). Kesimpulan penelitian yaitu produktifitas komposit dapat dimaksimalkan dengan diperolehnya waktu optimum pada pembentukan komposit dengan metode bladder compression moulding.