{"title":"Uji Kuat Lekat dan Penjangkaran Beton Memadat Mandiri dengan Bahan Tambah Aktivator Alkali dan Metakaolin","authors":"Wibowo Wibowo, A. Basuki, Muchsan Maulana Sanjaya","doi":"10.20961/mateksi.v10i2.60772","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Beton mutu tinggi memadat mandiri adalah beton yang mampu mengisi ruang-ruang kosong dengan berat sendiri tanpa memerlukan bantuan alat pemadat serta memiliki nilai kuat tekan lebih besar atau sama dengan 41,4 MPa. Kuat Lekat dan Kapasitas Penjangkaran beton merupakan salah satu parameter untuk menentukan hubungan antara beton dengan baja tulangan. Kuat Lekat merupakan kemampuan beton dalam mengikat baja tulangan untuk menahan geser. Kuat lekat juga akan meningkat seiring dengan kedalam penjangkaran baja tulangan. Penjangkaran akan memberikan hasil maksimal dengan jarak kedalaman tertentu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan metode teoritis. Sampel uji yang digunakan berbentuksilinder dengan dimensi diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan baja ulir tulangan yang tertanam sepanjang 70 cm dan diameter 10 mm dengan total sampel uji 12 buah. Bahan tambah metakaolin yang digunakan sebanyak 17,5% dari berat semen dan variasi perbandingan aktivator alkali (Na2SiO3 dan NaOH) berturut-turut sebesar 0; 0,5; 1; dan 1,5. Hasil dari pengujian yang dilakukan menunjukan bahwa pada penambahan aktivator alkali dengan perbandingan 2/2 dan 2/3 tidak memenuhi syarat uji v-funnel test dan pada perbandingan aktivator alkali 3/2 tidak memenuhi syarat l-box test. Hasil uji kuat tekan menunjukan bahwa semua sampel uji termasuk dalam beton mutu tinggi dikarenakan nilai kuat tekan yang dihasilkan telah melebihi 41,4 Mpa dan nilai tertinggi terdapat pada perbandingan aktivator alkali sebesar 2/2 yang memiliki nilai kuat tekan sebesar 46,90 MPa. Uji kuat lekat dan penjangkaran dilakukan pada sampel yang telah berumur 28 hari, pengujian ini menggunakan Universal Testing Machine (UTM) dengan tambahan dial untuk mengetahui besar slip yang terjadi pada baja tulangan sampel uji. Uji kuat lekat saat terjadi slip 2,5 mm pada variasi perbandingan aktivator alkali 0; 0,5; 1; dan 1,5 menghasilkan besar nilai berturutturut 0,9585 MPa; 1,1318 MPa; 1,1671 MPa; dan 0,9372 MPa. Uji kuat lekat pada saat Pmaks pada variasi perbandingan aktivator alkali 0; 0,5; 1; dan 1,5 menghasilkan besar nilai berturut-turut 3,2751 MPa; 3,5721 MPa, 3,7419 MPa; dan 3,0133 MPa. Berdasarkan hasil pengujian tersebut nilai kuat lekat tertinggi terjadi pada variasi perbandingan aktivator alkali (Na2SiO3:NaOH) sebesar 1.","PeriodicalId":122901,"journal":{"name":"Matriks Teknik Sipil","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Matriks Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20961/mateksi.v10i2.60772","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Uji Kuat Lekat dan Penjangkaran Beton Memadat Mandiri dengan Bahan Tambah Aktivator Alkali dan Metakaolin
Beton mutu tinggi memadat mandiri adalah beton yang mampu mengisi ruang-ruang kosong dengan berat sendiri tanpa memerlukan bantuan alat pemadat serta memiliki nilai kuat tekan lebih besar atau sama dengan 41,4 MPa. Kuat Lekat dan Kapasitas Penjangkaran beton merupakan salah satu parameter untuk menentukan hubungan antara beton dengan baja tulangan. Kuat Lekat merupakan kemampuan beton dalam mengikat baja tulangan untuk menahan geser. Kuat lekat juga akan meningkat seiring dengan kedalam penjangkaran baja tulangan. Penjangkaran akan memberikan hasil maksimal dengan jarak kedalaman tertentu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan metode teoritis. Sampel uji yang digunakan berbentuksilinder dengan dimensi diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan baja ulir tulangan yang tertanam sepanjang 70 cm dan diameter 10 mm dengan total sampel uji 12 buah. Bahan tambah metakaolin yang digunakan sebanyak 17,5% dari berat semen dan variasi perbandingan aktivator alkali (Na2SiO3 dan NaOH) berturut-turut sebesar 0; 0,5; 1; dan 1,5. Hasil dari pengujian yang dilakukan menunjukan bahwa pada penambahan aktivator alkali dengan perbandingan 2/2 dan 2/3 tidak memenuhi syarat uji v-funnel test dan pada perbandingan aktivator alkali 3/2 tidak memenuhi syarat l-box test. Hasil uji kuat tekan menunjukan bahwa semua sampel uji termasuk dalam beton mutu tinggi dikarenakan nilai kuat tekan yang dihasilkan telah melebihi 41,4 Mpa dan nilai tertinggi terdapat pada perbandingan aktivator alkali sebesar 2/2 yang memiliki nilai kuat tekan sebesar 46,90 MPa. Uji kuat lekat dan penjangkaran dilakukan pada sampel yang telah berumur 28 hari, pengujian ini menggunakan Universal Testing Machine (UTM) dengan tambahan dial untuk mengetahui besar slip yang terjadi pada baja tulangan sampel uji. Uji kuat lekat saat terjadi slip 2,5 mm pada variasi perbandingan aktivator alkali 0; 0,5; 1; dan 1,5 menghasilkan besar nilai berturutturut 0,9585 MPa; 1,1318 MPa; 1,1671 MPa; dan 0,9372 MPa. Uji kuat lekat pada saat Pmaks pada variasi perbandingan aktivator alkali 0; 0,5; 1; dan 1,5 menghasilkan besar nilai berturut-turut 3,2751 MPa; 3,5721 MPa, 3,7419 MPa; dan 3,0133 MPa. Berdasarkan hasil pengujian tersebut nilai kuat lekat tertinggi terjadi pada variasi perbandingan aktivator alkali (Na2SiO3:NaOH) sebesar 1.