{"title":"科洛蜂蜜糖厂的历史回顾","authors":"H. Prasetyo","doi":"10.32585/keraton.v4i1.2663","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam upacara pembukaan pabrik gula di wilayah Malangjiwan, Mangkunegara IV memberikan nama pabrik pertamanya tersebut Colomadu, suatu nama Jawa yang artinya gunung madu. Tidak ada penjelasan resmi mengapa menggunakan istilah itu, tetapi jika dilihat dalam tradisi penguasa Jawa maka nama itu mengandung suatu harapan agar kehadiran industri gula ini menjadi simpanan kekayaan Praja Mangkunegaran dalam bentuk butiran gula pasir berjumlah besar hingga menyerupai gunung.","PeriodicalId":350334,"journal":{"name":"Keraton: Journal of History Education and Culture","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Tinjauan Sejarah Pabrik Gula Colomadu\",\"authors\":\"H. Prasetyo\",\"doi\":\"10.32585/keraton.v4i1.2663\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dalam upacara pembukaan pabrik gula di wilayah Malangjiwan, Mangkunegara IV memberikan nama pabrik pertamanya tersebut Colomadu, suatu nama Jawa yang artinya gunung madu. Tidak ada penjelasan resmi mengapa menggunakan istilah itu, tetapi jika dilihat dalam tradisi penguasa Jawa maka nama itu mengandung suatu harapan agar kehadiran industri gula ini menjadi simpanan kekayaan Praja Mangkunegaran dalam bentuk butiran gula pasir berjumlah besar hingga menyerupai gunung.\",\"PeriodicalId\":350334,\"journal\":{\"name\":\"Keraton: Journal of History Education and Culture\",\"volume\":\"89 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Keraton: Journal of History Education and Culture\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32585/keraton.v4i1.2663\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Keraton: Journal of History Education and Culture","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32585/keraton.v4i1.2663","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Dalam upacara pembukaan pabrik gula di wilayah Malangjiwan, Mangkunegara IV memberikan nama pabrik pertamanya tersebut Colomadu, suatu nama Jawa yang artinya gunung madu. Tidak ada penjelasan resmi mengapa menggunakan istilah itu, tetapi jika dilihat dalam tradisi penguasa Jawa maka nama itu mengandung suatu harapan agar kehadiran industri gula ini menjadi simpanan kekayaan Praja Mangkunegaran dalam bentuk butiran gula pasir berjumlah besar hingga menyerupai gunung.