{"title":"Strategi Pemasaran Pariwisata Pantai Plengkung Kabupaten Banyuwangi Menggunakan 3P+4A (Price, Place, Promotion, Attraction, Accessibility, Amenity, Ancillary)","authors":"Kristian Buditiawan","doi":"10.47441/jkp.v16i2.201","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Plengkung Beach is one of the beaches in the Diamond Triangle line in Banyuwangi Regency. Plengkung Beach is dubbed “The Seven Giant Waves Wonder” by tourists. However, the potential development of Plengkung Beach has not been optimal because there are several problems such as the lack of media of promotions, limited modes of transportation, and visitor activities that tend to environmental pollutions. This study aims to formulate a marketing strategy for Plengkung Beach tourism based on the marketing aspects of 3P+4A (price, place, promotion, attraction, accessibility, amenity, and ancillary. This research is a descriptive qualitative study. The data were collected by survey and interviews with local government who were in charge of regional planning and tourism development as well as tourists who were selected randomly. The analysis method uses the Boston Consulting Group (BCG) matrix. The results of the BCG matrix analysis place Plengkung Beach in the Question Mark quadrant, that where tourism marketing (on the supply side) is well-executed, but not so with the tourist perceptions. Tourism marketing plans for improving visitors of Plengkung Beach were repairing the road, adding tourist attractions, providing tourism supporting facilities and infrastructure such as hotels and restaurants, and reducing transportation rental costs. \nAbstrak \nPantai Plengkung adalah salah satu destinasi pariwisata di Kabupaten Banyuwangi yang termasuk dalam Triangle Diamond (Segitiga Berlian). Daya tarik utama Pantai Plengkung adalah ombaknya yang termasuk dalam The Seven Giant Wave Wonder karena bagus untuk olahraga selancar. Meski demikian, pengembangan potensi Pantai Plengkung belum maksimal karena terdapat beberapa permasalahan seperti minimnya media dan sarana promosi, keterbatasan moda transportasi, dan aktivitas pengunjung yang cenderung merusak alam. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pemasaran pariwisata Pantai Plengkung berdasarkan aspek-aspek pemasaran jasa pariwisata 3P+4A. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif Data dikumpulkan melalui survei dan wawancara kepada instansi pemerintah terkait perencanaan pembangunan dan sektor pariwisata, dan wisatawan Pantai Plekung yang dipilih secara acak. Metode analisis menggunakan matrik Boston Consulting Group (BCG). Hasil analisis matrik BCG menempatkan Pantai Plengkung pada kuadran Tanda Tanya, artinya pemasaran pariwisata (sisi penawaran) sudah bagus dan menyeluruh tetapi belum sesuai dengan persepsi wisatawan. Upaya meningkatkan kunjungan wisatawan dengan menerapkan strategi pemasaran pariwisata di Pantai Plengkung, yaitu dengan cara memperbaiki aksesibilitas jalan, penambahan daya tarik wisata, dan penyediaan sarana dan prasarana penunjang pariwisata seperti hotel dan restoran serta pengurangan biaya sewa kendaraan melalui sistem subsidi.","PeriodicalId":443153,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Pembangunan","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kebijakan Pembangunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47441/jkp.v16i2.201","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
Plengkung海滩是Banyuwangi摄政区钻石三角线的海滩之一。Plengkung海滩被游客称为“七大巨浪奇迹”。然而,由于缺乏宣传媒介、交通方式有限、游客活动容易污染环境等问题,普公泳滩的发展潜力并不理想。本研究旨在从3P+4A(价格、地点、促销、吸引力、可达性、舒适性、辅助性)的营销角度出发,制定普公海滩旅游的营销策略。本研究为描述性质的研究。数据是通过对负责区域规划和旅游开发的地方政府以及随机抽取的游客的调查和访谈收集的。分析方法采用波士顿咨询集团(BCG)矩阵。BCG矩阵分析的结果将Plengkung Beach置于问号象限,即旅游营销(在供应方面)执行良好,但游客的看法并不如此。改善Plengkung Beach游客的旅游营销计划是修复道路,增加旅游景点,提供旅游配套设施和基础设施,如酒店和餐馆,以及降低交通租赁成本。摘要:Pantai Plengkung adalah salah satu destinasi pariwisata di Kabupaten Banyuwangi yang termasuk dalam Triangle Diamond (Segitiga Berlian)。达亚塔克乌塔玛Pantai Plengkung adalah ombaknya yang termasuk dalam七大巨浪奇观karena bagus untuk olahraga selancar。彭彭江,彭彭江,彭彭江,彭彭江,彭彭江,彭彭江,彭彭江,彭彭江,彭彭江,彭彭江,彭彭江,彭彭江,彭彭江,彭彭江,彭彭江Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pemasaran pariwisata Pantai Plengkung berasarkan peasaran jasa pariwisata 3P+4A。数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据统计数据Metode分析蒙古纳坎矩阵波士顿咨询集团(BCG)。Hasil分析矩阵BCG menempatkan Pantai Plengkung pada kuadran Tanda Tanya, artinya pemasaran pariwisata (sisi penawaran) sudah bagus dan menyeluruh tetapi belum sesuai dengan persepsi wisatawan。Upaya meningkatkan kunjungan wisatawan dengan menerapkan strategi penasaran pariwisata di Pantai Plengkung, yitu dengaran an pariwisata成员perperki aksesibilitas jalan, penambahan daya tarik wisata, dan penyediaan sarana和prasarana penunjang pariwisata seperi酒店和restan serta pengurangan biaya sewa kendaraan melalui系统补贴。
Strategi Pemasaran Pariwisata Pantai Plengkung Kabupaten Banyuwangi Menggunakan 3P+4A (Price, Place, Promotion, Attraction, Accessibility, Amenity, Ancillary)
Plengkung Beach is one of the beaches in the Diamond Triangle line in Banyuwangi Regency. Plengkung Beach is dubbed “The Seven Giant Waves Wonder” by tourists. However, the potential development of Plengkung Beach has not been optimal because there are several problems such as the lack of media of promotions, limited modes of transportation, and visitor activities that tend to environmental pollutions. This study aims to formulate a marketing strategy for Plengkung Beach tourism based on the marketing aspects of 3P+4A (price, place, promotion, attraction, accessibility, amenity, and ancillary. This research is a descriptive qualitative study. The data were collected by survey and interviews with local government who were in charge of regional planning and tourism development as well as tourists who were selected randomly. The analysis method uses the Boston Consulting Group (BCG) matrix. The results of the BCG matrix analysis place Plengkung Beach in the Question Mark quadrant, that where tourism marketing (on the supply side) is well-executed, but not so with the tourist perceptions. Tourism marketing plans for improving visitors of Plengkung Beach were repairing the road, adding tourist attractions, providing tourism supporting facilities and infrastructure such as hotels and restaurants, and reducing transportation rental costs.
Abstrak
Pantai Plengkung adalah salah satu destinasi pariwisata di Kabupaten Banyuwangi yang termasuk dalam Triangle Diamond (Segitiga Berlian). Daya tarik utama Pantai Plengkung adalah ombaknya yang termasuk dalam The Seven Giant Wave Wonder karena bagus untuk olahraga selancar. Meski demikian, pengembangan potensi Pantai Plengkung belum maksimal karena terdapat beberapa permasalahan seperti minimnya media dan sarana promosi, keterbatasan moda transportasi, dan aktivitas pengunjung yang cenderung merusak alam. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pemasaran pariwisata Pantai Plengkung berdasarkan aspek-aspek pemasaran jasa pariwisata 3P+4A. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif Data dikumpulkan melalui survei dan wawancara kepada instansi pemerintah terkait perencanaan pembangunan dan sektor pariwisata, dan wisatawan Pantai Plekung yang dipilih secara acak. Metode analisis menggunakan matrik Boston Consulting Group (BCG). Hasil analisis matrik BCG menempatkan Pantai Plengkung pada kuadran Tanda Tanya, artinya pemasaran pariwisata (sisi penawaran) sudah bagus dan menyeluruh tetapi belum sesuai dengan persepsi wisatawan. Upaya meningkatkan kunjungan wisatawan dengan menerapkan strategi pemasaran pariwisata di Pantai Plengkung, yaitu dengan cara memperbaiki aksesibilitas jalan, penambahan daya tarik wisata, dan penyediaan sarana dan prasarana penunjang pariwisata seperti hotel dan restoran serta pengurangan biaya sewa kendaraan melalui sistem subsidi.