为戴的精神能量管理:向先知易卜拉欣学习

Ahmad Hidayat, Dedy Pradesa
{"title":"为戴的精神能量管理:向先知易卜拉欣学习","authors":"Ahmad Hidayat, Dedy Pradesa","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v3i1.142","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Energi spiritual adalah penggerak di balik semua kegiatan seseorang untuk menjalankan nilai yang dipegang teguh dan dengan tujuan di luar kepentingan pribadi, termasuk kegiatan menjalankan kewajiban berdakwah. Penting bagi dai, yaitu subjek atau pelaku dakwah, untuk memiliki metode manajemen energi spiritual yang baik, yaitu: (1)memiliki teknik meningkatkan energi spiritual, sehingga memiliki kapasitas yang tinggi; (2) kemampuan menggunakanya secara efisien, serta; (3) memiliki sistem pemulihannya. Lewat teladan Nabi Ibrahim sebagai dai, kita dapat menggali tiga teknik manajemen energi spiritual di atas. Pijakan teori yang digunakan adalah manajemen energi spiritual Jim Loehr dan Tony Schawartz. Metodologi studinya adalah studi pustaka. Hasil telah pustaka ini adalah: (1) Nabi Ibrahim secara terus menerus dan bertahap meningkatkan kapasitas energi spiritualnya, melalui menjalankan perintah berdakwah yang menantang rasa amannya; (2) Nabi Ibrahim tidak membenci dan sakit hati dengan penolakan misi dakwahnya, sebaliknya Ia terus menggunakan pendekatan ilmiah, tidak memaksa dan mendoakan keselamatan pada mereka yang menolak, sehingga energi spiritualnya tidak boros dikeluarkan untuk rasa kecewa atau frustasi karena ditolak umat; (3) Nabi Ibrahim melakukan jeda dan memanfaatkan energi spiritualnya dengan mengingat kebesaran, kasih sayang, keadilan Allah Swt. serta kewajiban dakwah yang bersifat mutlak, melakukan dakwah secara etis, ilmiah, dan tidak memaksa.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Mengelola Energi Spiritual Bagi Dai': Belajar dari nabi Ibrahim\",\"authors\":\"Ahmad Hidayat, Dedy Pradesa\",\"doi\":\"10.55372/inteleksiajpid.v3i1.142\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Energi spiritual adalah penggerak di balik semua kegiatan seseorang untuk menjalankan nilai yang dipegang teguh dan dengan tujuan di luar kepentingan pribadi, termasuk kegiatan menjalankan kewajiban berdakwah. Penting bagi dai, yaitu subjek atau pelaku dakwah, untuk memiliki metode manajemen energi spiritual yang baik, yaitu: (1)memiliki teknik meningkatkan energi spiritual, sehingga memiliki kapasitas yang tinggi; (2) kemampuan menggunakanya secara efisien, serta; (3) memiliki sistem pemulihannya. Lewat teladan Nabi Ibrahim sebagai dai, kita dapat menggali tiga teknik manajemen energi spiritual di atas. Pijakan teori yang digunakan adalah manajemen energi spiritual Jim Loehr dan Tony Schawartz. Metodologi studinya adalah studi pustaka. Hasil telah pustaka ini adalah: (1) Nabi Ibrahim secara terus menerus dan bertahap meningkatkan kapasitas energi spiritualnya, melalui menjalankan perintah berdakwah yang menantang rasa amannya; (2) Nabi Ibrahim tidak membenci dan sakit hati dengan penolakan misi dakwahnya, sebaliknya Ia terus menggunakan pendekatan ilmiah, tidak memaksa dan mendoakan keselamatan pada mereka yang menolak, sehingga energi spiritualnya tidak boros dikeluarkan untuk rasa kecewa atau frustasi karena ditolak umat; (3) Nabi Ibrahim melakukan jeda dan memanfaatkan energi spiritualnya dengan mengingat kebesaran, kasih sayang, keadilan Allah Swt. serta kewajiban dakwah yang bersifat mutlak, melakukan dakwah secara etis, ilmiah, dan tidak memaksa.\",\"PeriodicalId\":246613,\"journal\":{\"name\":\"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i1.142\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i1.142","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

精神能量是一个人所有活动的背后的动力,其目的是超越个人利益的持有价值,包括履行传教义务的活动。对大华(dakwah)的臣民来说,重要的是要有一种良好的精神能量管理方法,即:(1)有一种增加精神能量的技术,从而产生巨大的能力;(2)有效使用的能力,以及;(3)其复苏系统。通过先知亚伯拉罕作为戴的例子,我们可以探索三种精神能量管理技术。理论的基础是精神能量管理吉姆·洛尔(Jim Loehr)和托尼·沙华兹(Tony Schawartz)。他的研究方法是对库的研究。这篇文章的结果是:(1)先知亚伯拉罕通过执行挑战他的安全意识的戒律,不断地增加他的精神能量能力;(2)先知亚伯拉罕没有因为放弃他的伟大使命而心怀怨恨和怨恨,而是继续采用一种科学的方法,而不是强迫和祈祷那些拒绝的人得救,这样他的精神能量就不会浪费在失望或挫折上。(3)先知亚伯拉罕停下来,利用他的精神能量来记住全能、慈悲和正义的上帝。以及绝对的义务,道德的,科学的,非强迫的说教。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Mengelola Energi Spiritual Bagi Dai': Belajar dari nabi Ibrahim
Energi spiritual adalah penggerak di balik semua kegiatan seseorang untuk menjalankan nilai yang dipegang teguh dan dengan tujuan di luar kepentingan pribadi, termasuk kegiatan menjalankan kewajiban berdakwah. Penting bagi dai, yaitu subjek atau pelaku dakwah, untuk memiliki metode manajemen energi spiritual yang baik, yaitu: (1)memiliki teknik meningkatkan energi spiritual, sehingga memiliki kapasitas yang tinggi; (2) kemampuan menggunakanya secara efisien, serta; (3) memiliki sistem pemulihannya. Lewat teladan Nabi Ibrahim sebagai dai, kita dapat menggali tiga teknik manajemen energi spiritual di atas. Pijakan teori yang digunakan adalah manajemen energi spiritual Jim Loehr dan Tony Schawartz. Metodologi studinya adalah studi pustaka. Hasil telah pustaka ini adalah: (1) Nabi Ibrahim secara terus menerus dan bertahap meningkatkan kapasitas energi spiritualnya, melalui menjalankan perintah berdakwah yang menantang rasa amannya; (2) Nabi Ibrahim tidak membenci dan sakit hati dengan penolakan misi dakwahnya, sebaliknya Ia terus menggunakan pendekatan ilmiah, tidak memaksa dan mendoakan keselamatan pada mereka yang menolak, sehingga energi spiritualnya tidak boros dikeluarkan untuk rasa kecewa atau frustasi karena ditolak umat; (3) Nabi Ibrahim melakukan jeda dan memanfaatkan energi spiritualnya dengan mengingat kebesaran, kasih sayang, keadilan Allah Swt. serta kewajiban dakwah yang bersifat mutlak, melakukan dakwah secara etis, ilmiah, dan tidak memaksa.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信