{"title":"AAT的技术部门部门使用了KPL坑1东方PTBA,TBK上的航空设备推荐","authors":"Tesia Maretha","doi":"10.25105/jek.v1i2.10792","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengelolaan AAT yang dilakukan di KPL Pit 1 Timur ini yakni Active Treatment dan Passive Treatment. Metode Active Treatment yang digunakan di KPL ini yakni kapur tohor dan pH Adjuster. Debit air masuk ke KPL yang tinggi kurang lebih 0,32 m3/s dan metode pemberian kapur tohor yang dilakukan belum memenuhi kebutuhan kapur tohor untuk menaikkan pH sesuai BML sehingga pH air yang keluar dari outlet KPL terkadang masih dibawah Baku Mutu Lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penentuan dosis kapur tohor ulang menggunakan metode uji jartest. Selain itu logam yang terlarut dalam air di KPL ini juga sangat tinggi dan pengelolaan air asam dengan kapur tohor dalam menurunkan logam Fe dan Mn belum bisa menurunkan logam sesuai dengan Baku Mutu Lingkungan, sehingga perlu dilakukan proses oksidasi terhadap logam-logam terlarut dengan cara penambahan aerator untuk proses aerasi. Hasil uji Jartest didapatkan dosis kapur yang diperlukan untuk menaikkan pH 3,35 menjadi pH 7,69 dengan volume air 1 liter yakni 0,461 gr. Dengan debit total yang masuk ke inlet kpl pada bulan januari 2019 sebanyak 31.716,6 m3/hari, maka diperlukan kapur tohor sebanyak 14.621 kg CaO/hari. Hasil dari perhitungan nilai Chemical Oxygen Demand dengan Theoritical Oxygen Demand (ThOD) didapatkan kebutuhan oksigen untuk menurunkan logam agar sesuai dengan BML yakni sebanyak 18,6 kg O2/hari. Rekomendasi Aerator untuk digunakan yakni Turbo Jet Aerator dengan kapasitas distribusi oksigen yakni 9.5-11.5 kg O2/hari (dari spesifikasi Aerator) sehingga memerlukan 2 aerator untuk KPL Pit 1 Timur. Kata-kata kunci: Kapur Tohor(CaO), Aerator, Air Asam Tambang, Baku Mutu Lingkungan","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KAJIAN TEKNIS PENGELOLAAN AAT MENGGUNAKAN KAPUR TOHOR DAN REKOMENDASI AERATOR PADA KPL PIT 1 TIMUR,PTBA,TBK\",\"authors\":\"Tesia Maretha\",\"doi\":\"10.25105/jek.v1i2.10792\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pengelolaan AAT yang dilakukan di KPL Pit 1 Timur ini yakni Active Treatment dan Passive Treatment. Metode Active Treatment yang digunakan di KPL ini yakni kapur tohor dan pH Adjuster. Debit air masuk ke KPL yang tinggi kurang lebih 0,32 m3/s dan metode pemberian kapur tohor yang dilakukan belum memenuhi kebutuhan kapur tohor untuk menaikkan pH sesuai BML sehingga pH air yang keluar dari outlet KPL terkadang masih dibawah Baku Mutu Lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penentuan dosis kapur tohor ulang menggunakan metode uji jartest. Selain itu logam yang terlarut dalam air di KPL ini juga sangat tinggi dan pengelolaan air asam dengan kapur tohor dalam menurunkan logam Fe dan Mn belum bisa menurunkan logam sesuai dengan Baku Mutu Lingkungan, sehingga perlu dilakukan proses oksidasi terhadap logam-logam terlarut dengan cara penambahan aerator untuk proses aerasi. Hasil uji Jartest didapatkan dosis kapur yang diperlukan untuk menaikkan pH 3,35 menjadi pH 7,69 dengan volume air 1 liter yakni 0,461 gr. Dengan debit total yang masuk ke inlet kpl pada bulan januari 2019 sebanyak 31.716,6 m3/hari, maka diperlukan kapur tohor sebanyak 14.621 kg CaO/hari. Hasil dari perhitungan nilai Chemical Oxygen Demand dengan Theoritical Oxygen Demand (ThOD) didapatkan kebutuhan oksigen untuk menurunkan logam agar sesuai dengan BML yakni sebanyak 18,6 kg O2/hari. Rekomendasi Aerator untuk digunakan yakni Turbo Jet Aerator dengan kapasitas distribusi oksigen yakni 9.5-11.5 kg O2/hari (dari spesifikasi Aerator) sehingga memerlukan 2 aerator untuk KPL Pit 1 Timur. Kata-kata kunci: Kapur Tohor(CaO), Aerator, Air Asam Tambang, Baku Mutu Lingkungan\",\"PeriodicalId\":414487,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Eksakta Kebumian\",\"volume\":\"17 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-11-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Eksakta Kebumian\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10792\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Eksakta Kebumian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i2.10792","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KAJIAN TEKNIS PENGELOLAAN AAT MENGGUNAKAN KAPUR TOHOR DAN REKOMENDASI AERATOR PADA KPL PIT 1 TIMUR,PTBA,TBK
Pengelolaan AAT yang dilakukan di KPL Pit 1 Timur ini yakni Active Treatment dan Passive Treatment. Metode Active Treatment yang digunakan di KPL ini yakni kapur tohor dan pH Adjuster. Debit air masuk ke KPL yang tinggi kurang lebih 0,32 m3/s dan metode pemberian kapur tohor yang dilakukan belum memenuhi kebutuhan kapur tohor untuk menaikkan pH sesuai BML sehingga pH air yang keluar dari outlet KPL terkadang masih dibawah Baku Mutu Lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penentuan dosis kapur tohor ulang menggunakan metode uji jartest. Selain itu logam yang terlarut dalam air di KPL ini juga sangat tinggi dan pengelolaan air asam dengan kapur tohor dalam menurunkan logam Fe dan Mn belum bisa menurunkan logam sesuai dengan Baku Mutu Lingkungan, sehingga perlu dilakukan proses oksidasi terhadap logam-logam terlarut dengan cara penambahan aerator untuk proses aerasi. Hasil uji Jartest didapatkan dosis kapur yang diperlukan untuk menaikkan pH 3,35 menjadi pH 7,69 dengan volume air 1 liter yakni 0,461 gr. Dengan debit total yang masuk ke inlet kpl pada bulan januari 2019 sebanyak 31.716,6 m3/hari, maka diperlukan kapur tohor sebanyak 14.621 kg CaO/hari. Hasil dari perhitungan nilai Chemical Oxygen Demand dengan Theoritical Oxygen Demand (ThOD) didapatkan kebutuhan oksigen untuk menurunkan logam agar sesuai dengan BML yakni sebanyak 18,6 kg O2/hari. Rekomendasi Aerator untuk digunakan yakni Turbo Jet Aerator dengan kapasitas distribusi oksigen yakni 9.5-11.5 kg O2/hari (dari spesifikasi Aerator) sehingga memerlukan 2 aerator untuk KPL Pit 1 Timur. Kata-kata kunci: Kapur Tohor(CaO), Aerator, Air Asam Tambang, Baku Mutu Lingkungan