{"title":"Faktor-Faktor Penyumbang Neet di Provinsi Jawa Barat","authors":"Hella Citra","doi":"10.47441/jkp.v17i1.240","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"NEET (Not in Education, Employment, or Training) is one of the SustainableDevelopment Goals (SDGs) indicators to determine the level of vulnerability of youngpeople aged 15-24 years in dropping out of school, unemployment and feeling hopelessabout the world of work. BPS data shows that in 2020 West Java is the province with thehighest number of NEETs in Indonesia. The influence of West Java's NEET is very largeon the national NEET figure, as evidenced in the last 5 years the pattern is always thesame as West Java's NEET. For this reason, this study aims to determine the cause of aperson's chance to become a NEET in West Java Province using data from the 2020National Labor Force Survey (Sakernas). The analytical method used is descriptivestatistics and inferential statistics with binary logistic regression models. The resultsshowed that with a 95 percent confidence level, the variables that significantly affect aperson's status as a NEET are age, gender, disability, marital status, education, skills,work experience, education of the head of the household, number of children, presenceof toddlers or the elderly, presence of household members who work, location ofresidence, and the perceived impact of COVID-19. In addition, it was found that personswith disabilities were 4 times more likely to become NEETs than non-disabled persons. \nAbstrak \nNEET (Not in Education, Employment, or Training) ialah salah satu indikator Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mengetahui tingkat kerawanan penduduk muda usia 15-24 tahun dalam putus sekolah, pengangguran serta merasa putus asa terhadap dunia kerja. Data BPS menunjukkan bahwa pada tahun 2020 Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah NEET tertinggi di Indonesia. Pengaruh NEET Jawa Barat sangat besar terhadap angka NEET nasional, terbukti dalam 5 tahun terakhir polanya selalu sama dengan NEET Jawa Barat. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab seseorang berpeluang menjadi NEET di Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tahun 2020. Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensia dengan model regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95 persen, variabel yang signifikan mempengaruhi status seseorang menjadi NEET ialah umur, jenis kelamin, disabilitas, status perkawinan, pendidikan, keterampilan, pengalaman kerja, pendidikan kepala rumah tangga, jumlah anak, keberadaan balita atau lansia, keberadaan anggota rumah tangga yang bekerja, lokasi tempat tinggal, dan dampak covid-19 yang dirasakan. Selain itu ditemukan penyandang disabilitas 4 kali lebih berisiko menjadi NEET dibandingkan dengan yang bukan penyandang disabilitas.","PeriodicalId":443153,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Pembangunan","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kebijakan Pembangunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47441/jkp.v17i1.240","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
NEET(不在教育、就业或培训中)是可持续发展目标(sdg)指标之一,用于确定15-24岁年轻人在辍学、失业和对工作世界感到绝望方面的脆弱性程度。BPS的数据显示,到2020年,西爪哇省是印尼啃老族人数最多的省份。西爪哇的NEET对全国NEET的影响非常大,在过去的5年里,西爪哇的NEET模式总是与西爪哇的NEET模式相同。因此,本研究旨在利用2020年全国劳动力调查(Sakernas)的数据,确定西爪哇省个人成为啃老族的机会的原因。分析方法采用描述统计和推理统计与二元逻辑回归模型。结果显示,在95%的置信水平下,显著影响一个人作为啃老族地位的变量是年龄、性别、残疾、婚姻状况、教育程度、技能、工作经验、户主受教育程度、子女数量、是否有幼儿或老人、是否有工作的家庭成员、居住地以及对COVID-19的感知影响。此外,研究还发现,残疾人成为啃老族的可能性是非残疾人的4倍。【摘要】NEET (Not in Education, Employment, or Training)指不受教育、不就业或不受培训的情况,即不受教育、不就业或不受培训的情况。可持续发展目标(SDGs): untuk mengetahui tingkat kerawanan penduduk muda usia 15-24 . tahun dalam putus sekolah, pengangguran serta merasa putus asterhadap dunia kerja。数据BPS menunjukkan bahwa pada tahun 2020爪哇巴拉特merupakan省dengan jumlah NEET tertinggi di印度尼西亚。尼泊尔的尼泊尔人,尼泊尔的尼泊尔人,尼泊尔的尼泊尔人,尼泊尔的尼泊尔人,尼泊尔的尼泊尔人。Untuk itu, penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui penyebab sesseorang berpeluang menjadi NEET, Jawa Barat dengan数据调查,Angkatan Kerja national (Sakernas), 2020。方法分析:杨迪纳肯,统计分析,邓根模型,回归logistic回归。Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan tingkat keperakaan 95人,variabel yang signfikan mempengaruhi status senefikan, jenis kelamin, disabilitas, status perkawinan, pendidikan, keterampilan, pengalaman kerja, pendidikan kepala rumah tangga, jumlah anak, keberadaan balita atau lansia, keberadaan anggota rumah tangga yang bekerja, lokasi tempat tinggal, dan dampak covid-19 yang diasakan。4 kali lebih berisiko menjadi NEET dibandingkan dengan yang bukan penyandang disability。
Faktor-Faktor Penyumbang Neet di Provinsi Jawa Barat
NEET (Not in Education, Employment, or Training) is one of the SustainableDevelopment Goals (SDGs) indicators to determine the level of vulnerability of youngpeople aged 15-24 years in dropping out of school, unemployment and feeling hopelessabout the world of work. BPS data shows that in 2020 West Java is the province with thehighest number of NEETs in Indonesia. The influence of West Java's NEET is very largeon the national NEET figure, as evidenced in the last 5 years the pattern is always thesame as West Java's NEET. For this reason, this study aims to determine the cause of aperson's chance to become a NEET in West Java Province using data from the 2020National Labor Force Survey (Sakernas). The analytical method used is descriptivestatistics and inferential statistics with binary logistic regression models. The resultsshowed that with a 95 percent confidence level, the variables that significantly affect aperson's status as a NEET are age, gender, disability, marital status, education, skills,work experience, education of the head of the household, number of children, presenceof toddlers or the elderly, presence of household members who work, location ofresidence, and the perceived impact of COVID-19. In addition, it was found that personswith disabilities were 4 times more likely to become NEETs than non-disabled persons.
Abstrak
NEET (Not in Education, Employment, or Training) ialah salah satu indikator Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mengetahui tingkat kerawanan penduduk muda usia 15-24 tahun dalam putus sekolah, pengangguran serta merasa putus asa terhadap dunia kerja. Data BPS menunjukkan bahwa pada tahun 2020 Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah NEET tertinggi di Indonesia. Pengaruh NEET Jawa Barat sangat besar terhadap angka NEET nasional, terbukti dalam 5 tahun terakhir polanya selalu sama dengan NEET Jawa Barat. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab seseorang berpeluang menjadi NEET di Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tahun 2020. Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensia dengan model regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95 persen, variabel yang signifikan mempengaruhi status seseorang menjadi NEET ialah umur, jenis kelamin, disabilitas, status perkawinan, pendidikan, keterampilan, pengalaman kerja, pendidikan kepala rumah tangga, jumlah anak, keberadaan balita atau lansia, keberadaan anggota rumah tangga yang bekerja, lokasi tempat tinggal, dan dampak covid-19 yang dirasakan. Selain itu ditemukan penyandang disabilitas 4 kali lebih berisiko menjadi NEET dibandingkan dengan yang bukan penyandang disabilitas.