{"title":"在COVID-19大流行时期,情绪智能与早期成年女性身体不满的关系","authors":"A. Paulina, Ika Yuniar Cahyanti","doi":"10.47353/bj.v2i1.78","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidakpuasan tubuh pada wanita usia dewasa awal di era pandemi COVID-19. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa kecemasan dan stres yang terkait langsung dengan COVID-19 dapat menyebabkan sejumlah masalah citra tubuh, salah satunya adalah ketidakpuasan tubuh dan keinginan untuk kurus pada wanita. Penelitian menyatakan adanya hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidakpuasan tubuh. Namun, penelitian lain menyatakan sebaliknya, tidak terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidakpuasan tubuh. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan alat ukur Emotional Intelligence Scale dan Body Shape Questionnaire-34. Pengambilan data dilakukan secara daring yang melibatkan 125 partisipan. Analisis data menggunakan analisis Product Moment, hasil korelasi data r = 0,078 dan p = 0,386 (p > 0,005). Disimpulkan tidak terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidapuasan tubuh pada wanita usia dewasa awal di era pandemi COVID-19. Wanita pada usia dewasa awal memiliki keinginan tampil menarik dihadapan orang lain, hal ini bertolak belakang dengan dampak pandemi yang menyebabkan berkurangnya intensitas interaksi antar manusia. Interaksi antar manusia banyak dilakukan secara daring, dimana sudah banyak aplikasi yang menyediakan fitur edit wajah. Hal ini menyebabkan berkurangnya perasaan tidak puas akan tubuhnya, terutama pada wanita usia dewasa awal.","PeriodicalId":184541,"journal":{"name":"Berajah Journal","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KETIDAKPUASAN TUBUH WANITA DEWASA AWAL DI ERA PANDEMI COVID-19\",\"authors\":\"A. Paulina, Ika Yuniar Cahyanti\",\"doi\":\"10.47353/bj.v2i1.78\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidakpuasan tubuh pada wanita usia dewasa awal di era pandemi COVID-19. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa kecemasan dan stres yang terkait langsung dengan COVID-19 dapat menyebabkan sejumlah masalah citra tubuh, salah satunya adalah ketidakpuasan tubuh dan keinginan untuk kurus pada wanita. Penelitian menyatakan adanya hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidakpuasan tubuh. Namun, penelitian lain menyatakan sebaliknya, tidak terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidakpuasan tubuh. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan alat ukur Emotional Intelligence Scale dan Body Shape Questionnaire-34. Pengambilan data dilakukan secara daring yang melibatkan 125 partisipan. Analisis data menggunakan analisis Product Moment, hasil korelasi data r = 0,078 dan p = 0,386 (p > 0,005). Disimpulkan tidak terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidapuasan tubuh pada wanita usia dewasa awal di era pandemi COVID-19. Wanita pada usia dewasa awal memiliki keinginan tampil menarik dihadapan orang lain, hal ini bertolak belakang dengan dampak pandemi yang menyebabkan berkurangnya intensitas interaksi antar manusia. Interaksi antar manusia banyak dilakukan secara daring, dimana sudah banyak aplikasi yang menyediakan fitur edit wajah. Hal ini menyebabkan berkurangnya perasaan tidak puas akan tubuhnya, terutama pada wanita usia dewasa awal.\",\"PeriodicalId\":184541,\"journal\":{\"name\":\"Berajah Journal\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-01-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Berajah Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47353/bj.v2i1.78\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Berajah Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47353/bj.v2i1.78","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KETIDAKPUASAN TUBUH WANITA DEWASA AWAL DI ERA PANDEMI COVID-19
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidakpuasan tubuh pada wanita usia dewasa awal di era pandemi COVID-19. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa kecemasan dan stres yang terkait langsung dengan COVID-19 dapat menyebabkan sejumlah masalah citra tubuh, salah satunya adalah ketidakpuasan tubuh dan keinginan untuk kurus pada wanita. Penelitian menyatakan adanya hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidakpuasan tubuh. Namun, penelitian lain menyatakan sebaliknya, tidak terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidakpuasan tubuh. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan alat ukur Emotional Intelligence Scale dan Body Shape Questionnaire-34. Pengambilan data dilakukan secara daring yang melibatkan 125 partisipan. Analisis data menggunakan analisis Product Moment, hasil korelasi data r = 0,078 dan p = 0,386 (p > 0,005). Disimpulkan tidak terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan ketidapuasan tubuh pada wanita usia dewasa awal di era pandemi COVID-19. Wanita pada usia dewasa awal memiliki keinginan tampil menarik dihadapan orang lain, hal ini bertolak belakang dengan dampak pandemi yang menyebabkan berkurangnya intensitas interaksi antar manusia. Interaksi antar manusia banyak dilakukan secara daring, dimana sudah banyak aplikasi yang menyediakan fitur edit wajah. Hal ini menyebabkan berkurangnya perasaan tidak puas akan tubuhnya, terutama pada wanita usia dewasa awal.