{"title":"PENGHAWAAN DAN PENCAHAYAAN ALAMI","authors":"Andhika Danu Dwi Prasetya","doi":"10.32699/jiars.v11i1.1876","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" \n \nPENGHAWAAN DAN PENCAHAYAAN KOST MAHASISWA MUNGGANG KALIBEBER, WONOSOBO \n \nAndhika Danu Dwi Prasetya*1 \n1Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Sains Al-Qur’an, email : andhikadanuu@gmail.com \n \n \n*Corresponding author \n \nTo cite this article: Andhika Danu Dwi Prasetya (2020): Penghawaan dan Pencahayaan Kost Mahasiswa Munggang Kalibeber, Wonosobo, Jurnal Ilmiah Arsitektur, 12(4), 24-35, DOI: 10.1080/00038628.2019.1709788 \n \nAuthor information \nAndhika Danu Dwi Prasetya, fokus riset bidang arsitektur \n \nHomepage Information \nJournal homepage : https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars \nVolume homepage : (alamat jurnal dalam 1 terbitan) \nArticle homepage : (alamat artikel) \n \n \n \nPENGHAWAAN DAN PENCAHAYAAN KOST MAHASISWA MUNGGANG KALIBEBER, WONOSOBO \n \nAndhika Danu Dwi Prasetya*1 \n1Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Sains Al-Qur’an, email : andhika_danu@gmail.com \n \n \n \n \n \nINFO ARTIKEL \n \n \n \n \n \nABSTRAK \n \n \n \n \nRiwayat Artikel : \nDiterima : tanggal artikel diterima \nDirevisi : tanggal artikel direvisi \nDisetujui : tanggal artikel disetujui \nDiterbitkan : tanggal artikel terbit \n \n \n \n \n \n \nPencahayaan dan Penghawaan alami merupakan salah satu cara untuk penghematan energi. Faktor yang mempengaruhi pencahayaan dan penghawaan alami adalah ketersediaan angin dan matahari yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pencahayaan dan penghawaan alami pada kost mahasiswa di Munggang Kalibeber, Wonosobo. Penelitian dilakukan dengan cara mengobservasi dan mendeskripsikan obyek penelitian untuk mengetahui penghawaan dan pencahayaan masing-masing ruang di dalam bangunan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa beberapa ruang mendapatkan pencahayaan dan penghawaan alami yang baik. Namun ada ruang yang masih belum mendapatkan pencahayaan dan penghawaan alami yang memadai \n \n \n \n \n \n \nKata Kunci : \nPencahayaan, penghawaan, kost \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \nARTICLE INFO \n \n \n \n \n \nABSTRACT \n \n \n \n \nArticle History : \nReceived : date of received article \nRevised : date of revised article \nAccepted : date of accepted article \nPublsihed: date of published article \n \n \n \n \n \n \nNatural lighting and ventilation is one way to save energy. Factors that affect natural lighting and ventilation are the availability of adequate wind and sun. This study aims to reveal natural lighting and ventilation in student boarding houses in Munggang Kalibeber, Wonosobo. The research was conducted by observing and describing the object of research to determine the ventilation and lighting of each room in the building. The results showed that some rooms get good natural lighting and ventilation. But there are spaces that still don't get adequate natural lighting and ventilation \n \n \n \n \nKeywords: \nLighting, airing, boarding \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \nPENDAHULUAN \nDalam bidang arsitektur pencahayaan, penghawaan dan kelembapan merupakan tiga elemen dasar dan perlu diperhatikan dalam merancang suatu ruang, karena arsitektur merupakan ilmu hasil dari, dan untuk manusia, dimana manusia tidak dapat melihat tanpa ada faktor eksternal yaitu cahaya. Tanpa cahaya semuanya akan menjadi gelap dan tidak akan terlihat apapun. Sayangnya selama ini perancangan pencahayaan lebih banyak dilihat dari segi fungsi semata, padahal ada segi lain yang dapat dimanfaatkan dari cahaya yaitu segi kualitas. Dengan kualitas yang baik pencahayaan dapat memberi efek-efek psikologis yang dapat mempengaruhi emosi dan rasa manusia. Begitupun penghawaan sebuah bangunan dengan sistem penghawaan yang baik dapat memberikan kenyamanan pada pengguna atau pemakai bangunan tersebut. Karena setiap bangunan atau ruang tentu memiliki perbedaan kualitas ruang yang ingin dicapai, bergantung pada fungsi dan peruntukkan ruang tersebut. Maka pengaturan cahaya, penghawaan pada setiap bangunan pun berbeda – beda. \nPenghawaan bangunan perlu diperhatikan agar tercipta kenyamanan termal penghuni. Kenyamanan termal penghuni perlu dibuat model untuk memprediksi agar perancangan bangunan menjadi optimal (Hermawan, Prianto, and Setyowati 2020). Kenyamanan termal tergantung pada wilayah obyek penelitian. Ketinggian suatu daerah akan mempengaruhi iklim mikro bangunan. Dataran tinggi dan dataran rendah merupakan dua wilayah di Indonesia yang berbeda iklim mikronya sehingga perlakuan terhadap bangunan pun berbeda (Hermawan 2018). Bangunan modern dianggap lemah kinerjanya dibandingkan bangunan vernakular. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bangunan vernakular mampu menciptakan kenyamanan termal bagi bangunan (Hermawan, Prianto, et al. 2019). Dataran tinggi memerlukan penghangatan sedangkan dataran rendah memerlukan pendinginan. Masyarakat dataran tinggi melakukan penghangatan dengan melakukan budaya geni. Kearifan lokal tersebut mampu menciptakan kenyamanan termal bangunan (Hermawan, Prijotomo and Dwisusanto 2020). Kearifan lokal juga ditampilkan pada material bangunan. Pada dataran tinggi bangunan vernakular seringkali menggunakan batu ekspos dan kayu (Hermawan, Hadiyanto, et al. 2019) \nTujuan observasi ini adalah untuk mengetahui tingkat kenyamanan sebuah bangunan dari segi lokasi dan bagaimana keadaan ventilasi bangunan tersebut sehingga dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan penghuninya, tidak hanya itu sebuah bangunan di katakana nyaman apabila penghawaan di dalamnya cocok dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Selain penghawaan faktor pencahayaan juga dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan penghuniya. \nMETODE \nDengan dasar – dasar teori yang telah di dapat dari mata kuliah ini mengenai penghawaan dan penchayaan alami. Lokasi adalah Kost, yang berada di Munggang Atas 12/5, Kalibeber, Mojotengah. Waktu pelaksanaan penelitian mulai dari pukul 04.00 – 20.00 WIB. \nGb 1. Lokasi Kost Munggang (Sumber : google map) \nLokasi bangunan berada di tengah sawah, sehingga bangunan ini selalu menerima pencahayaan alami yang cukup, namun negatifnya karena bangunan ini berada di area lapang maka saat ada angin dari berbagai arah langsung mengenai bangunan sehingga membuat penghuni kost merasa kurang nyaman. Angin dari Selatan Pukul 06.00 - 08.00 pagi, Angin dari Barat Pukul 09.00 – 13.30 siang, Angin dari Timur Pukul 18.00 – 22.00 malam. \n \nHASIL DAN PEMBAHASAN \nBentuk bangunan kost lebih berbentuk kotak dengan bahan material banguanan menggunankan pasangan Semen dan Hebel dan Atap menggunakan Gavalum, Sedangkan bahan Koosen Pintu dan Jendela Menggunakan almunium dan kayu. \nGb 2. Tampilan Bangunan \n \nUntuk ruangan parkir berada di lantai satu bangunan, untuk pencahayaan di siang hari ruangan ini cukup menerima cahaya, namun pada sore hari pada pukul 16.00 cahaya matahari sore hari sangat kurang di rasakan di ruangan ini, sehingga terasa lebih gelap sehingga harus menyalakan lampu meski cahaya matahari di luar masih cerah. Sedangkan untuk penghawaan, di ruangan ini ckup sejuk karena udara yang masuk dari arah jendela dan pintu langsung menuju kearah ruangan ini. \n \nGb 3. Ruang Dalam \n \nDapur berada di lantai satu di sebelah ruang parkir motor. Untuk pencahayaan dapur sangat cukup, karena ada dua ventilasi di bagian dapur dan mendapat pencahayaan lagi dari bagian ruang parkir motor. Sedangkan untuk penghawaan dapur terasa panas apalagi saat sedang memasak karena ada dua ventilasi yang hanya dapat memasukkan udara namun tidak dapat mengeluarkan udara panas dari dalam. \n \nGb 4. Dapur \n \nUntuk ruang berkumpul ini berada di lantai 2, kondisi pencahayaan ini sangat cukup pada siang hari dari pukul 07.00 – 15.00 karena mendapat sinar matahari dari timur, namun terkadang kondisi tertentu seperti saat mendung dan sore hari, ruangan ini terasa gelap, karena kurangnya cahaya yang masuk dari luar akibat ruangan ini tepat berada di tengah bangunan yang kanan dan kirinya terdapat dua kamar tidur di sebelah kanan dan satu kamar tidur dan satu wc., karena pada sore hari cahaya masuk dari sebelah barat bangunan atau dari arah belakang bangunan karena di sebelah sisi tangga tidak terdapat jendela maupun ventilasi maka ruangan ini akan terasa lebih gelap. \n \nGb 3. Ruang Berkumpul Lt 2 \n \nDi bagian kamar terasa cukup cahaya saat pagi hari sampi sore hari pada pukul 07.00 – 15.30 karena mendapat cahaya matahari dari depan bangunan dengan dua jendela di bagian depan, sehingga cahaya yang masuk sangat cukup, namun pada sore hari pukul 16.00 kamar terasa gelap dan kurang cahaya karena tertutup ruang tengah. \nSedangkan untuk penghawaan, kamar terasa pengap dan panas meski memiliki dua jendela sebagai ventilasi, karena angin tidak bisa masuk dengan lancar karena terhalang tiang yang berada di depan teras bagian tengah dan samping kanan lantai dua, apalagi saat cuaca terik pada siang hari kamar terasa tidak nyaman, namun pada malam hari pada pukul 22.00 – 04.00 kamar terasa dingin karena jendela langsung terkena angin dari arah depan bangunan sehingga masuk melaluli celah celah jendela yang berada di luar bangunan. \n \nGb 5. Kamar Tidur 1 \n \nUntuk pencahayaan kamar kedua pada pagi hati terasa terasa kurang, namun pencahayaan pada sore hari terasa sangat cukup karena cahaya yang masuk pada sore hari dari arah belakang bangunan yang langsung masuk melalui jendela kamar kedua yang berada di bagian belakang bangunan, sehingga cahaya langsung menghadap ke arah senja bahkan saat cuaca cerah pada pukul 18.00 kamar kedua masih mendapatkan cahaya alami dari matahari. \nUntuk penghawaan, di dalam kamar kedua saat siang hari terasa sngat nyaman, karena angin yang masuk dari arah belakang bangunan langsung mengenai ruang kamar karena di belakang bangunan belum ada bangunan sehingga tidak ada penghalang, apalagi saat cuaca terik angin yang masuk langsung ke dalam kamar dapat membuat rasa panas langsung keluar melalui pintu kamar ke arah ruang tengah. Namun pada saat malam hari lebih terasa pengap namun tidak panas, karena tidak ada udara yang masuk dar jendela, hanya ada saat ada angin yang masuk melalui belakang bangunan. ","PeriodicalId":285295,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Arsitektur","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Arsitektur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32699/jiars.v11i1.1876","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
PENGHAWAAN和照明寄宿学生MUNGGANG KALIBEBER达努你Dwi Prasetya * 1,沃诺索博1Program建筑、工程和计算机科学学院,这所大学研究伊斯兰教科学'an,电子邮件:andhikadanuu@gmail。com * Corresponding作家到引用这个文章你Danu Dwi Prasetya(2020年):PENGHAWAAN和照明寄宿学生MUNGGANG KALIBEBER沃诺索博建筑科学杂志,12 (4)24-35,DOI:主页信息杂志主页研究中心:https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars主页页面:(文章)PENGHAWAAN地址和照明寄宿学生MUNGGANG KALIBEBER达努你Dwi Prasetya * 1,沃诺索博1Program建筑、工程和计算机科学学院,这所大学研究伊斯兰教科学'an,电子邮件:andhika_danu@gmail。com信息接受抽象的历史文章:文章:文章接受修订日期:文章修改批准日期:文章批准出版日期:照明文章发布的日期和自然原因是节约能源的一种方式。影响自然光和其结果的因素是充足的风能和太阳能。这项研究的目的是揭示蒙岗卡利贝伯(Wonosobo)的学生宿舍的灯光和天然设计。研究是通过观察和描述研究对象来进行的,以了解建筑物内每个房间的布局和灯光。研究表明,一些空间获得了良好的自然照明。然而有一个的空间还没有获得充足的自然光线和penghawaan关键词:房东penghawaan,照明 文章抽象信息文章的历史:收到枣》收到文章修订修订文章公认的日期:date of公认文章Publsihed: date of published文章自然照明和ventilation是one way to save energy)。自然照明和通风的因素是逆风和阳光的可见性。这个研究可以揭示学生们在金冈卡利贝(Wonosobo)的房子里的自然照明和通风。这项研究是由观察和描述研究对象,以确定这栋大楼的通风和照明。results表示,有些房间在自然光和通风方面都很好。但有些空间那还是不把adequate自然照明和ventilation安装:照明、airing登机 建筑照明领域,初步penghawaan湿度是三个基本元素和设计中需要注意的一个建筑空间,因为是科学的结果,为人类,人类不可以在上面看到没有外部性,即光。没有光,一切都会变暗,什么也看不见。不幸的是,到目前为止,光的设计在纯粹的功能上得到了更多的重视,而光的另一个方面是质量方面。只要光线质量好,就能产生影响人类情感和情感的心理影响。因此,使用良好的遏制系统的结构也可以为用户或使用者提供便利。由于每个建筑或空间的质量肯定不同,这取决于空间的功能和分散性。所以光的设置是不同的,每个建筑的承重度都是不同的。建筑物的内部结构需要对居民产生热舒适感。居民的热舒适需要建立模型来预测建筑的最佳设计(Hermawan, Prianto,和Setyowati 2020)。热舒适依赖于研究对象的区域。面积的高度会影响到建筑物的微气候。高地和低地是印度尼西亚不同气候微气候的两个地区,因此建筑待遇不同(2018年雌雄同体)。现代建筑被认为比郊区差。一些研究表明,vernalar建筑可以为建筑提供热舒适(Hermawan, Prianto, et al. 2019)。高地需要变暖,而低地需要降温。高地人在geni文化中变暖。这种当地的智慧可以创造温暖的建筑舒适(Hermawan, Prijotomo和Dwisusanto 2020)。当地的建筑材料也提供了智慧。在vernalar建筑的高地上,经常使用暴露石和木材(Hermawan, Hadiyanto, et al)。 PENGHAWAAN和照明寄宿学生MUNGGANG KALIBEBER达努你Dwi Prasetya * 1,沃诺索博1Program建筑、工程和计算机科学学院,这所大学研究伊斯兰教科学'an,电子邮件:andhikadanuu@gmail。com * Corresponding作家到引用这个文章你Danu Dwi Prasetya(2020年):PENGHAWAAN和照明寄宿学生MUNGGANG KALIBEBER沃诺索博建筑科学杂志,12 (4)24-35,DOI:主页信息杂志主页研究中心:https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars主页页面:(文章)PENGHAWAAN地址和照明寄宿学生MUNGGANG KALIBEBER达努你Dwi Prasetya * 1,沃诺索博1Program建筑、工程和计算机科学学院,这所大学研究伊斯兰教科学'an,电子邮件:andhika_danu@gmail。com信息接受抽象的历史文章:文章:文章接受修订日期:文章修改批准日期:文章批准出版日期:照明文章发布的日期和自然原因是节约能源的一种方式。影响自然光和其结果的因素是充足的风能和太阳能。这项研究的目的是揭示蒙岗卡利贝伯(Wonosobo)的学生宿舍的灯光和天然设计。研究是通过观察和描述研究对象来进行的,以了解建筑物内每个房间的布局和灯光。研究表明,一些空间获得了良好的自然照明。然而有一个的空间还没有获得充足的自然光线和penghawaan关键词:房东penghawaan,照明 文章抽象信息文章的历史:收到枣》收到文章修订修订文章公认的日期:date of公认文章Publsihed: date of published文章自然照明和ventilation是one way to save energy)。自然照明和通风的因素是逆风和阳光的可见性。这个研究可以揭示学生们在金冈卡利贝(Wonosobo)的房子里的自然照明和通风。这项研究是由观察和描述研究对象,以确定这栋大楼的通风和照明。results表示,有些房间在自然光和通风方面都很好。但有些空间那还是不把adequate自然照明和ventilation安装:照明、airing登机 建筑照明领域,初步penghawaan湿度是三个基本元素和设计中需要注意的一个建筑空间,因为是科学的结果,为人类,人类不可以在上面看到没有外部性,即光。没有光,一切都会变黑了,不会出现任何东西。不幸的是,到目前为止,光的设计在纯粹的功能上得到了更多的重视,而光的另一个方面是质量方面。只要光线质量好,就能产生影响人类情感和情感的心理影响。因此,使用良好的遏制系统的结构也可以为用户或使用者提供便利。由于每个建筑或空间的质量肯定不同,这取决于空间的功能和分散性。所以光的设置是不同的,每个建筑的承重度都是不同的。建筑物的内部结构需要对居民产生热舒适感。居民的热舒适需要建立模型来预测建筑的最佳设计(Hermawan, Prianto,和Setyowati 2020)。热舒适依赖于研究对象的区域。面积的高度会影响到建筑物的微气候。高地和低地是印度尼西亚不同气候微气候的两个地区,因此建筑待遇不同(2018年雌雄同体)。现代建筑被认为比郊区差。一些研究表明,vernalar建筑可以为建筑提供热舒适(Hermawan, Prianto, et al. 2019)。高地需要变暖,而低地需要降温。高地人在geni文化中变暖。这种当地的智慧可以创造温暖的建筑舒适(Hermawan, Prijotomo和Dwisusanto 2020)。当地的建筑材料也提供了智慧。在vernalar建筑的高地上,经常使用暴露石和木材(Hermawan, Hadiyanto, et al)。 2019)这一观察的目的是确定一幢建筑的舒适程度,以及其通风条件如何影响其居民的舒适程度,而不仅仅是为了适应周围环境的方便。除此之外,灯光因素还会影响人们的舒适程度。方法已经在可以的基础——理论基础课程是关于penghawaan和penchayaan自然。在Munggang的位置是寄宿,12/5 Kalibeber, Mojotengah。研究实施时间从下午4点—20点。1 Gb。Munggang寄宿的位置(来源:谷歌地图)建筑工地在稻田中,这座建筑一直得到足够的自然光,但负面,因为这栋楼在区宽敞,那么当有风从四面八方直接房东关于建筑,使居民感到不舒服。风从南方早上6点- 8点,风从西边下午9点—13。30点,风从东18点——晚上22点。结果和讨论的结果更像是一个盒子,里面有建筑材料,使用水泥、黑贝尔和屋顶,使用伽勒姆,而门和窗的库森材料使用almunium和木材。2 Gb。把车停在大楼一楼房间的建筑外观,这个房间在白天光线足够的接受,但光当天下午在下午16点阳光不足在黑暗的感觉在这个房间里,更不得不虽然外面的阳光还亮灯。至于penghawaan,这个房间里的空气凉爽,因为重方向从门窗方向直接进入这个房间。3 Gb。厨房的空间在一楼,停车场旁边。厨房照明很足够,因为有两个厨房的通风和照明的自行车停车位部位了。至于penghawaan发热,尤其是当在厨房做饭,因为有两个通风只能输入的空气,但不能把热空气中。4 Gb。这个厨房的空间聚集在二楼,白天照明的情况很从7点—15点,因为有阳光从东边,但有时某些条件,比如多云,下午的时候,这个房间变黑,因为缺乏造成的光从外面进来的这个房间正处在左边和右边的建筑物中间右边有两间卧室和一间卧室和一个厕所。下午,因为光从西面进入建筑物或方向一侧的建筑,因为后面的楼梯不有窗户和通风口,这个房间就更黑了。3 Gb。这两个空间聚集在当天早上,秋季时,部分房间感觉很光明下午30日7点—15。因为有阳光从正面看建筑的前面有两扇窗户,所以光进很有运动,但当天下午16点变黑的房间和缺乏光因为封闭的空间中。至于penghawaan,又闷又热,虽然有两扇窗户作为房间通风,因为风不能顺利进入受阻在走廊上的柱中部和右边二楼房间白天,尤其是天气炎热的时候感觉不舒服,然而夜间22点——04点。房间很冷,因为窗户直接暴露在建筑是逆风,所以进入时间浏览在大楼外面的窗户缝隙。5 Gb。卧室1早上在第二个房间照明的心感觉今天下午感觉缺乏照明,但感觉很足够,因为当天下午从后面进来的光直接进入第二个房间窗户的建筑在大楼后面,所以光直接面向18点时天气晴朗黄昏甚至第二房间还得到了来自太阳的自然光。为了penghawaan,白天当第二个房间里感觉很舒服,因为风向的进入大楼后面直接关于建筑大楼后面的房间,因为没有风,所以没有障碍,尤其是天气炎热的时候直接进的房间可以让想热直接穿过往客厅卧室的门。但是在晚上,天气比较热,但不热,因为没有空气从窗户里进来,只有风从大楼后面进来的时候。 2019)这一观察的目的是确定一幢建筑的舒适程度,以及其通风条件如何影响其居民的舒适程度,而不仅仅是为了适应周围环境的方便。除此之外,灯光因素还会影响人们的舒适程度。基本方法——这门课的基础是关于自然选择和自我提升的理论。地点是12月5日的蒙冈上,卡利贝,摩约拉。研究开始时间从下午4点到8点。1 Gb。建筑工地位于稻田的中心,所以它们总是能得到足够的自然光线,但也有一些不好的地方,因为如果有来自四面八方的大风,它们就会给普通居民带来不便。从早上6点到早上8点,风从早上9点到下午13点半,风从东方吹来,风从晚上6点到晚上10点。结果和讨论的结果更像是一个盒子,里面有建筑材料,使用水泥、黑贝尔和屋顶,使用伽勒姆,而门和窗的库森材料使用almunium和木材。2 Gb。把车停在大楼一楼房间的建筑外观,这个房间在白天光线足够的接受,但光当天下午在下午16点阳光不足在黑暗的感觉在这个房间里,更不得不虽然外面的阳光还亮灯。在进行搜查的过程中,房间里凉爽的空气从窗户和门直接进入房间。3 Gb。厨房的空间在一楼,停车场旁边。厨房里的灯光很好,因为厨房里有两个通风口,从摩托车停车场再来一盏灯。至于厨房的厨房,尤其是在做饭的时候,因为有两个通风口只能让空气进来,但不能让热空气从里面出来。4 Gb。这个厨房的空间聚集在二楼,白天照明的情况很从7点—15点,因为有阳光从东边,但有时某些条件,比如多云,下午的时候,这个房间变黑,因为缺乏造成的光从外面进来的这个房间正处在左边和右边的建筑物中间右边有两间卧室和一间卧室和一个厕所。由于傍晚时分,光线从大楼的西边或后面照进来,因为楼梯的一侧没有窗户和通风口,房间就会变暗。3 Gb。这两个空间聚集在当天早上,秋季时,部分房间感觉很光明下午30日7点—15。因为有阳光从正面看建筑的前面有两扇窗户,所以光进很有运动,但当天下午16点变黑的房间和缺乏光因为封闭的空间中。至于厨房,虽然有两扇窗户作为通风,但由于中廊和二楼右侧的一根柱子挡住了风,所以房间里又热又热。但是在晚上10点到4点的时候,房间里很冷,因为窗户从大楼前面刮来的风把窗户吹了进来。5 Gb。卧室1早上在第二个房间照明的心感觉今天下午感觉缺乏照明,但感觉很足够,因为当天下午从后面进来的光直接进入第二个房间窗户的建筑在大楼后面,所以光直接面向18点时天气晴朗黄昏甚至第二房间还得到了来自太阳的自然光。为了penghawaan,白天当第二个房间里感觉很舒服,因为风向的进入大楼后面直接关于建筑大楼后面的房间,因为没有风,所以没有障碍,尤其是天气炎热的时候直接进的房间可以让想热直接穿过往客厅卧室的门。但是在晚上,天气比较热,但不热,因为没有空气从窗户里进来,只有风从大楼后面进来的时候。
PENGHAWAAN DAN PENCAHAYAAN KOST MAHASISWA MUNGGANG KALIBEBER, WONOSOBO
Andhika Danu Dwi Prasetya*1
1Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Sains Al-Qur’an, email : andhikadanuu@gmail.com
*Corresponding author
To cite this article: Andhika Danu Dwi Prasetya (2020): Penghawaan dan Pencahayaan Kost Mahasiswa Munggang Kalibeber, Wonosobo, Jurnal Ilmiah Arsitektur, 12(4), 24-35, DOI: 10.1080/00038628.2019.1709788
Author information
Andhika Danu Dwi Prasetya, fokus riset bidang arsitektur
Homepage Information
Journal homepage : https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jiars
Volume homepage : (alamat jurnal dalam 1 terbitan)
Article homepage : (alamat artikel)
PENGHAWAAN DAN PENCAHAYAAN KOST MAHASISWA MUNGGANG KALIBEBER, WONOSOBO
Andhika Danu Dwi Prasetya*1
1Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Sains Al-Qur’an, email : andhika_danu@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Riwayat Artikel :
Diterima : tanggal artikel diterima
Direvisi : tanggal artikel direvisi
Disetujui : tanggal artikel disetujui
Diterbitkan : tanggal artikel terbit
Pencahayaan dan Penghawaan alami merupakan salah satu cara untuk penghematan energi. Faktor yang mempengaruhi pencahayaan dan penghawaan alami adalah ketersediaan angin dan matahari yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pencahayaan dan penghawaan alami pada kost mahasiswa di Munggang Kalibeber, Wonosobo. Penelitian dilakukan dengan cara mengobservasi dan mendeskripsikan obyek penelitian untuk mengetahui penghawaan dan pencahayaan masing-masing ruang di dalam bangunan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa beberapa ruang mendapatkan pencahayaan dan penghawaan alami yang baik. Namun ada ruang yang masih belum mendapatkan pencahayaan dan penghawaan alami yang memadai
Kata Kunci :
Pencahayaan, penghawaan, kost
ARTICLE INFO
ABSTRACT
Article History :
Received : date of received article
Revised : date of revised article
Accepted : date of accepted article
Publsihed: date of published article
Natural lighting and ventilation is one way to save energy. Factors that affect natural lighting and ventilation are the availability of adequate wind and sun. This study aims to reveal natural lighting and ventilation in student boarding houses in Munggang Kalibeber, Wonosobo. The research was conducted by observing and describing the object of research to determine the ventilation and lighting of each room in the building. The results showed that some rooms get good natural lighting and ventilation. But there are spaces that still don't get adequate natural lighting and ventilation
Keywords:
Lighting, airing, boarding
PENDAHULUAN
Dalam bidang arsitektur pencahayaan, penghawaan dan kelembapan merupakan tiga elemen dasar dan perlu diperhatikan dalam merancang suatu ruang, karena arsitektur merupakan ilmu hasil dari, dan untuk manusia, dimana manusia tidak dapat melihat tanpa ada faktor eksternal yaitu cahaya. Tanpa cahaya semuanya akan menjadi gelap dan tidak akan terlihat apapun. Sayangnya selama ini perancangan pencahayaan lebih banyak dilihat dari segi fungsi semata, padahal ada segi lain yang dapat dimanfaatkan dari cahaya yaitu segi kualitas. Dengan kualitas yang baik pencahayaan dapat memberi efek-efek psikologis yang dapat mempengaruhi emosi dan rasa manusia. Begitupun penghawaan sebuah bangunan dengan sistem penghawaan yang baik dapat memberikan kenyamanan pada pengguna atau pemakai bangunan tersebut. Karena setiap bangunan atau ruang tentu memiliki perbedaan kualitas ruang yang ingin dicapai, bergantung pada fungsi dan peruntukkan ruang tersebut. Maka pengaturan cahaya, penghawaan pada setiap bangunan pun berbeda – beda.
Penghawaan bangunan perlu diperhatikan agar tercipta kenyamanan termal penghuni. Kenyamanan termal penghuni perlu dibuat model untuk memprediksi agar perancangan bangunan menjadi optimal (Hermawan, Prianto, and Setyowati 2020). Kenyamanan termal tergantung pada wilayah obyek penelitian. Ketinggian suatu daerah akan mempengaruhi iklim mikro bangunan. Dataran tinggi dan dataran rendah merupakan dua wilayah di Indonesia yang berbeda iklim mikronya sehingga perlakuan terhadap bangunan pun berbeda (Hermawan 2018). Bangunan modern dianggap lemah kinerjanya dibandingkan bangunan vernakular. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bangunan vernakular mampu menciptakan kenyamanan termal bagi bangunan (Hermawan, Prianto, et al. 2019). Dataran tinggi memerlukan penghangatan sedangkan dataran rendah memerlukan pendinginan. Masyarakat dataran tinggi melakukan penghangatan dengan melakukan budaya geni. Kearifan lokal tersebut mampu menciptakan kenyamanan termal bangunan (Hermawan, Prijotomo and Dwisusanto 2020). Kearifan lokal juga ditampilkan pada material bangunan. Pada dataran tinggi bangunan vernakular seringkali menggunakan batu ekspos dan kayu (Hermawan, Hadiyanto, et al. 2019)
Tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui tingkat kenyamanan sebuah bangunan dari segi lokasi dan bagaimana keadaan ventilasi bangunan tersebut sehingga dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan penghuninya, tidak hanya itu sebuah bangunan di katakana nyaman apabila penghawaan di dalamnya cocok dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Selain penghawaan faktor pencahayaan juga dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan penghuniya.
METODE
Dengan dasar – dasar teori yang telah di dapat dari mata kuliah ini mengenai penghawaan dan penchayaan alami. Lokasi adalah Kost, yang berada di Munggang Atas 12/5, Kalibeber, Mojotengah. Waktu pelaksanaan penelitian mulai dari pukul 04.00 – 20.00 WIB.
Gb 1. Lokasi Kost Munggang (Sumber : google map)
Lokasi bangunan berada di tengah sawah, sehingga bangunan ini selalu menerima pencahayaan alami yang cukup, namun negatifnya karena bangunan ini berada di area lapang maka saat ada angin dari berbagai arah langsung mengenai bangunan sehingga membuat penghuni kost merasa kurang nyaman. Angin dari Selatan Pukul 06.00 - 08.00 pagi, Angin dari Barat Pukul 09.00 – 13.30 siang, Angin dari Timur Pukul 18.00 – 22.00 malam.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bentuk bangunan kost lebih berbentuk kotak dengan bahan material banguanan menggunankan pasangan Semen dan Hebel dan Atap menggunakan Gavalum, Sedangkan bahan Koosen Pintu dan Jendela Menggunakan almunium dan kayu.
Gb 2. Tampilan Bangunan
Untuk ruangan parkir berada di lantai satu bangunan, untuk pencahayaan di siang hari ruangan ini cukup menerima cahaya, namun pada sore hari pada pukul 16.00 cahaya matahari sore hari sangat kurang di rasakan di ruangan ini, sehingga terasa lebih gelap sehingga harus menyalakan lampu meski cahaya matahari di luar masih cerah. Sedangkan untuk penghawaan, di ruangan ini ckup sejuk karena udara yang masuk dari arah jendela dan pintu langsung menuju kearah ruangan ini.
Gb 3. Ruang Dalam
Dapur berada di lantai satu di sebelah ruang parkir motor. Untuk pencahayaan dapur sangat cukup, karena ada dua ventilasi di bagian dapur dan mendapat pencahayaan lagi dari bagian ruang parkir motor. Sedangkan untuk penghawaan dapur terasa panas apalagi saat sedang memasak karena ada dua ventilasi yang hanya dapat memasukkan udara namun tidak dapat mengeluarkan udara panas dari dalam.
Gb 4. Dapur
Untuk ruang berkumpul ini berada di lantai 2, kondisi pencahayaan ini sangat cukup pada siang hari dari pukul 07.00 – 15.00 karena mendapat sinar matahari dari timur, namun terkadang kondisi tertentu seperti saat mendung dan sore hari, ruangan ini terasa gelap, karena kurangnya cahaya yang masuk dari luar akibat ruangan ini tepat berada di tengah bangunan yang kanan dan kirinya terdapat dua kamar tidur di sebelah kanan dan satu kamar tidur dan satu wc., karena pada sore hari cahaya masuk dari sebelah barat bangunan atau dari arah belakang bangunan karena di sebelah sisi tangga tidak terdapat jendela maupun ventilasi maka ruangan ini akan terasa lebih gelap.
Gb 3. Ruang Berkumpul Lt 2
Di bagian kamar terasa cukup cahaya saat pagi hari sampi sore hari pada pukul 07.00 – 15.30 karena mendapat cahaya matahari dari depan bangunan dengan dua jendela di bagian depan, sehingga cahaya yang masuk sangat cukup, namun pada sore hari pukul 16.00 kamar terasa gelap dan kurang cahaya karena tertutup ruang tengah.
Sedangkan untuk penghawaan, kamar terasa pengap dan panas meski memiliki dua jendela sebagai ventilasi, karena angin tidak bisa masuk dengan lancar karena terhalang tiang yang berada di depan teras bagian tengah dan samping kanan lantai dua, apalagi saat cuaca terik pada siang hari kamar terasa tidak nyaman, namun pada malam hari pada pukul 22.00 – 04.00 kamar terasa dingin karena jendela langsung terkena angin dari arah depan bangunan sehingga masuk melaluli celah celah jendela yang berada di luar bangunan.
Gb 5. Kamar Tidur 1
Untuk pencahayaan kamar kedua pada pagi hati terasa terasa kurang, namun pencahayaan pada sore hari terasa sangat cukup karena cahaya yang masuk pada sore hari dari arah belakang bangunan yang langsung masuk melalui jendela kamar kedua yang berada di bagian belakang bangunan, sehingga cahaya langsung menghadap ke arah senja bahkan saat cuaca cerah pada pukul 18.00 kamar kedua masih mendapatkan cahaya alami dari matahari.
Untuk penghawaan, di dalam kamar kedua saat siang hari terasa sngat nyaman, karena angin yang masuk dari arah belakang bangunan langsung mengenai ruang kamar karena di belakang bangunan belum ada bangunan sehingga tidak ada penghalang, apalagi saat cuaca terik angin yang masuk langsung ke dalam kamar dapat membuat rasa panas langsung keluar melalui pintu kamar ke arah ruang tengah. Namun pada saat malam hari lebih terasa pengap namun tidak panas, karena tidak ada udara yang masuk dar jendela, hanya ada saat ada angin yang masuk melalui belakang bangunan.