Eka Arie Yuliyani, Hamsu Kadriyan, Didit Yudhanto, Gusti Ayu Trisna A, Ayu Niti Wedayani Anak Agung, Lalu Muhammad Abiyu Ghafar, Fitriatulnisa
{"title":"病人扁桃体切除术的特征和大小","authors":"Eka Arie Yuliyani, Hamsu Kadriyan, Didit Yudhanto, Gusti Ayu Trisna A, Ayu Niti Wedayani Anak Agung, Lalu Muhammad Abiyu Ghafar, Fitriatulnisa","doi":"10.29303/jku.v11i1.566","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Tonsilitis kronis secara umum diartikan sebagai infeksi atau inflamasi pada tonsil palatina yang menetap. Pembesaran tonsil dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang dapat menjadi indikasi dilakukanya operasi tonsilektomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan ukuran tonsil pasien tonsikeltomi di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat bulan Juli tahun 2019. \n \nMetode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif, dengan teknik consecutive sampling, menggunakan data sekunder pasien yang telah ada di RSUD Provinsi NTB bulan Juli 2019 kemudian di analisis dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Didapatkan 21 pasien yang menjalani tonsilektomi di IBS RSUP NTB selama bulan Juli 2019. \n \nHasil: Distribusi berdasarkan tingkat umur nampak bahwa penderita tonsilektomi, sebagian besar adalah tergolong anak-anak yang berkisar pada umur 5-10 tahun. Berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan sebanyak 11 orang (52,4%).Penderita yang menjalani tonsilektomi lebih banyak karena indikasi relatif sebesar 19 pasien (90,5%) dengan keluhan utama terbanyak adalah nyeri pada tenggorok yaitu 12 orang (57,2%). Penderita tonsilitis kronis paling banyak mengalami pembesaran tonsil dengan ukuran tonsil T3-T3 yaitu 13 orang(61.9%). \n \nKesimpulan: Dominasi indikasi melakukan tonsilektomi adalah indikasi relatif, yaitu keluhan yang berulang. Pasien yang menjalani operasi tonsilektomi paling banyak mengalami pembesaran ukuran tonsil T3/T3 dengan insiden tonsilektomi yang tinggi pada kelompok umur 5-10 tahun.","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KARAKTERISTIK DAN UKURAN TONSIL PASIEN TONSILEKTOMI DI INSTALSI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NTB BULAN JULI TAHUN 2019\",\"authors\":\"Eka Arie Yuliyani, Hamsu Kadriyan, Didit Yudhanto, Gusti Ayu Trisna A, Ayu Niti Wedayani Anak Agung, Lalu Muhammad Abiyu Ghafar, Fitriatulnisa\",\"doi\":\"10.29303/jku.v11i1.566\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar belakang: Tonsilitis kronis secara umum diartikan sebagai infeksi atau inflamasi pada tonsil palatina yang menetap. Pembesaran tonsil dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang dapat menjadi indikasi dilakukanya operasi tonsilektomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan ukuran tonsil pasien tonsikeltomi di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat bulan Juli tahun 2019. \\n \\nMetode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif, dengan teknik consecutive sampling, menggunakan data sekunder pasien yang telah ada di RSUD Provinsi NTB bulan Juli 2019 kemudian di analisis dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Didapatkan 21 pasien yang menjalani tonsilektomi di IBS RSUP NTB selama bulan Juli 2019. \\n \\nHasil: Distribusi berdasarkan tingkat umur nampak bahwa penderita tonsilektomi, sebagian besar adalah tergolong anak-anak yang berkisar pada umur 5-10 tahun. Berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan sebanyak 11 orang (52,4%).Penderita yang menjalani tonsilektomi lebih banyak karena indikasi relatif sebesar 19 pasien (90,5%) dengan keluhan utama terbanyak adalah nyeri pada tenggorok yaitu 12 orang (57,2%). Penderita tonsilitis kronis paling banyak mengalami pembesaran tonsil dengan ukuran tonsil T3-T3 yaitu 13 orang(61.9%). \\n \\nKesimpulan: Dominasi indikasi melakukan tonsilektomi adalah indikasi relatif, yaitu keluhan yang berulang. Pasien yang menjalani operasi tonsilektomi paling banyak mengalami pembesaran ukuran tonsil T3/T3 dengan insiden tonsilektomi yang tinggi pada kelompok umur 5-10 tahun.\",\"PeriodicalId\":135675,\"journal\":{\"name\":\"Unram Medical Journal\",\"volume\":\"72 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-03-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Unram Medical Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29303/jku.v11i1.566\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Unram Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/jku.v11i1.566","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KARAKTERISTIK DAN UKURAN TONSIL PASIEN TONSILEKTOMI DI INSTALSI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NTB BULAN JULI TAHUN 2019
Latar belakang: Tonsilitis kronis secara umum diartikan sebagai infeksi atau inflamasi pada tonsil palatina yang menetap. Pembesaran tonsil dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang dapat menjadi indikasi dilakukanya operasi tonsilektomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan ukuran tonsil pasien tonsikeltomi di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat bulan Juli tahun 2019.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif, dengan teknik consecutive sampling, menggunakan data sekunder pasien yang telah ada di RSUD Provinsi NTB bulan Juli 2019 kemudian di analisis dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Didapatkan 21 pasien yang menjalani tonsilektomi di IBS RSUP NTB selama bulan Juli 2019.
Hasil: Distribusi berdasarkan tingkat umur nampak bahwa penderita tonsilektomi, sebagian besar adalah tergolong anak-anak yang berkisar pada umur 5-10 tahun. Berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan sebanyak 11 orang (52,4%).Penderita yang menjalani tonsilektomi lebih banyak karena indikasi relatif sebesar 19 pasien (90,5%) dengan keluhan utama terbanyak adalah nyeri pada tenggorok yaitu 12 orang (57,2%). Penderita tonsilitis kronis paling banyak mengalami pembesaran tonsil dengan ukuran tonsil T3-T3 yaitu 13 orang(61.9%).
Kesimpulan: Dominasi indikasi melakukan tonsilektomi adalah indikasi relatif, yaitu keluhan yang berulang. Pasien yang menjalani operasi tonsilektomi paling banyak mengalami pembesaran ukuran tonsil T3/T3 dengan insiden tonsilektomi yang tinggi pada kelompok umur 5-10 tahun.