{"title":"戴面纱的女人的幸福","authors":"Amalia Ridha Sudirman, Rena Latifa","doi":"10.15408/mimbar.v37i2.18912","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Around 2017 women wearing face-veil has been increase in Indonesia. Nevertheless, high perceptions and behavioral discrimination are still experienced by most face-veiled women in their daily social life. This can be harming happiness which is an important psychological condition for every individual furthermore. Through sample of 199 participants of early adult women who wearing face-veil from big cities area, OHQ scale (Hills & Argyle, 2002) was used to measure happiness, MMS scale (Dasti & Sitwat, 2014) for Islamic spirituality, and IPC scale (Levenson, 1981) for locus of control. Validity test is done firstly by CFA method and Lisrel software. Then a multiple analysis method (MRA) was carried out to test the effect through SPSS software. Analysis results of this study indicated there is a significant effect of Islamic spirituality and locus of control towards happiness of face-veiled women in big cities, with statistical value at 55.1%. Whereas regression coefficient results showed that four sub-variables that contributed significantly are self discipline, feelings connectedness with Allah, meanness-generosity, and internal locus. The author hopes that the implications of the research results will be reviewed and developed in further research by further examining what factors are the fourth factors and deepening the information on things that will increase happiness, especially in certain groups, such as women wearing face-veil. Abstrak. Sekitar tahun 2017 perempuan yang memakai cadar di Indonesia meningkat. Meski demikian, persepsi dan diskriminasi perilaku yang tinggi masih dialami oleh sebagian besar perempuan bercadar dalam kehidupan sosial sehari-hari. Hal ini dapat merusak kebahagiaan yang merupakan kondisi psikologis penting bagi setiap individu selanjutnya. Melalui 199 sampel partisipan wanita dewasa awal yang memakai cadar dari wilayah kota besar, skala OHQ (Hills & Argyle, 2002) digunakan untuk mengukur kebahagiaan, skala MMS (Dasti & Sitwat, 2014) untuk spiritualitas Islam, dan skala IPC. (Levenson, 1981) untuk lokus kendali. Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan metode CFA dan software Lisrel. Kemudian dilakukan metode analisis berganda (MRA) untuk menguji pengaruh tersebut melalui software SPSS. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara spiritualitas Islam dan locus of control terhadap kebahagiaan perempuan bercadar di kota-kota besar, dengan nilai statistik sebesar 55,1%. Sedangkan hasil koefisien regresi menunjukkan bahwa empat sub variabel yang memberikan kontribusi signifikan adalah disiplin diri, perasaan keterhubungan dengan Allah SWT, sifat-sifat murah hati, dan lokus internal. Penulis berharap implikasi dari hasil penelitian di kaji kembali dan dikembangkan pada penelitian selanjutnya dengan meneliti lebih lanjut fator-faktor apa saja yang menjadi penyebab keempat variabel ini serta memperdalam informasi hal-hal yang akan meningkatkan kebahagiaan terutama pada kelompok tertentu, seperti wanita bercadar.","PeriodicalId":190687,"journal":{"name":"Mimbar Agama Budaya","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"THE HAPPINESS OF WOMEN WEARING FACE-VEIL\",\"authors\":\"Amalia Ridha Sudirman, Rena Latifa\",\"doi\":\"10.15408/mimbar.v37i2.18912\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. Around 2017 women wearing face-veil has been increase in Indonesia. Nevertheless, high perceptions and behavioral discrimination are still experienced by most face-veiled women in their daily social life. This can be harming happiness which is an important psychological condition for every individual furthermore. Through sample of 199 participants of early adult women who wearing face-veil from big cities area, OHQ scale (Hills & Argyle, 2002) was used to measure happiness, MMS scale (Dasti & Sitwat, 2014) for Islamic spirituality, and IPC scale (Levenson, 1981) for locus of control. Validity test is done firstly by CFA method and Lisrel software. Then a multiple analysis method (MRA) was carried out to test the effect through SPSS software. Analysis results of this study indicated there is a significant effect of Islamic spirituality and locus of control towards happiness of face-veiled women in big cities, with statistical value at 55.1%. Whereas regression coefficient results showed that four sub-variables that contributed significantly are self discipline, feelings connectedness with Allah, meanness-generosity, and internal locus. The author hopes that the implications of the research results will be reviewed and developed in further research by further examining what factors are the fourth factors and deepening the information on things that will increase happiness, especially in certain groups, such as women wearing face-veil. Abstrak. Sekitar tahun 2017 perempuan yang memakai cadar di Indonesia meningkat. Meski demikian, persepsi dan diskriminasi perilaku yang tinggi masih dialami oleh sebagian besar perempuan bercadar dalam kehidupan sosial sehari-hari. Hal ini dapat merusak kebahagiaan yang merupakan kondisi psikologis penting bagi setiap individu selanjutnya. Melalui 199 sampel partisipan wanita dewasa awal yang memakai cadar dari wilayah kota besar, skala OHQ (Hills & Argyle, 2002) digunakan untuk mengukur kebahagiaan, skala MMS (Dasti & Sitwat, 2014) untuk spiritualitas Islam, dan skala IPC. (Levenson, 1981) untuk lokus kendali. Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan metode CFA dan software Lisrel. Kemudian dilakukan metode analisis berganda (MRA) untuk menguji pengaruh tersebut melalui software SPSS. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara spiritualitas Islam dan locus of control terhadap kebahagiaan perempuan bercadar di kota-kota besar, dengan nilai statistik sebesar 55,1%. Sedangkan hasil koefisien regresi menunjukkan bahwa empat sub variabel yang memberikan kontribusi signifikan adalah disiplin diri, perasaan keterhubungan dengan Allah SWT, sifat-sifat murah hati, dan lokus internal. Penulis berharap implikasi dari hasil penelitian di kaji kembali dan dikembangkan pada penelitian selanjutnya dengan meneliti lebih lanjut fator-faktor apa saja yang menjadi penyebab keempat variabel ini serta memperdalam informasi hal-hal yang akan meningkatkan kebahagiaan terutama pada kelompok tertentu, seperti wanita bercadar.\",\"PeriodicalId\":190687,\"journal\":{\"name\":\"Mimbar Agama Budaya\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Mimbar Agama Budaya\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15408/mimbar.v37i2.18912\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Mimbar Agama Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/mimbar.v37i2.18912","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要2017年左右,印尼戴面纱的女性有所增加。然而,大多数蒙面妇女在日常社会生活中仍然受到高度的认知和行为歧视。这可能会伤害幸福,而幸福是每个人重要的心理条件。通过对199名来自大城市地区的早期成年女性戴面纱的样本,采用OHQ量表(Hills & Argyle, 2002)测量幸福感,MMS量表(Dasti & Sitwat, 2014)测量伊斯兰精神,IPC量表(Levenson, 1981)测量控制点。首先采用CFA方法和Lisrel软件进行效度检验。然后通过SPSS软件采用多元分析法(MRA)对效果进行检验。本研究的分析结果表明,伊斯兰教信仰和控制点对大城市蒙面妇女的幸福感有显著影响,统计值为55.1%。而回归系数结果显示,自律、与安拉的情感联结、吝啬-慷慨和内在轨迹四个子变量贡献显著。作者希望通过进一步研究哪些因素是第四个因素,并加深关于会增加幸福感的事情的信息,特别是在某些群体中,例如戴面纱的女性,在进一步的研究中回顾和发展研究结果的含义。Abstrak。Sekitar tahun 2017 perempuan yang memakai cadar di Indonesia meningkat。Meski demikian, persepsi dan diskriminasi perakaku,杨廷吉,masiki dialami oleh sebagian besar perpercadar dalam kehidupan social sehari-hari。【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】Melalui 199样本partisipan wanita dewasa awal yang memakai cadar dari wilayah kota besar, skala OHQ (Hills & Argyle, 2002) digunakan untuk mengukur kebahagiaan, skala MMS (Dasti & Sitwat, 2014) untuk spiritualitas Islam, dan skala IPC。(利文森,1981)。Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan方法CFA dan软件Lisrel。采用SPSS软件对昆明地区的双拉坎方法进行分析。Hasil分析penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara spiritualitas伊斯兰教控制中心terhadap kebahagian perempuan bercadar di kota-kota besar,登根尼拉统计sebesar 55,1%。Sedangkan hasil koefisien regresi menunjukkan bahwa empat subvariable yang memberikan kontribusi signikan adalah disisplin diri, perasaan keterhubungan dengan Allah SWT, sit -sifat murah hati, dan lokus internal。Penulis berharap implikasi dari hasil penelitian di kaji kembangkan pada penelitian selanjutnya dengan meneliti lebih lanjut factor - factor for apa saja yang menjadi penyebab keempat variabel ini serperdalam informasi hali -hal yang akan meningkatkan kebahagian terutama pada kelompok tertentu, perperti wanita bercadar。
Abstract. Around 2017 women wearing face-veil has been increase in Indonesia. Nevertheless, high perceptions and behavioral discrimination are still experienced by most face-veiled women in their daily social life. This can be harming happiness which is an important psychological condition for every individual furthermore. Through sample of 199 participants of early adult women who wearing face-veil from big cities area, OHQ scale (Hills & Argyle, 2002) was used to measure happiness, MMS scale (Dasti & Sitwat, 2014) for Islamic spirituality, and IPC scale (Levenson, 1981) for locus of control. Validity test is done firstly by CFA method and Lisrel software. Then a multiple analysis method (MRA) was carried out to test the effect through SPSS software. Analysis results of this study indicated there is a significant effect of Islamic spirituality and locus of control towards happiness of face-veiled women in big cities, with statistical value at 55.1%. Whereas regression coefficient results showed that four sub-variables that contributed significantly are self discipline, feelings connectedness with Allah, meanness-generosity, and internal locus. The author hopes that the implications of the research results will be reviewed and developed in further research by further examining what factors are the fourth factors and deepening the information on things that will increase happiness, especially in certain groups, such as women wearing face-veil. Abstrak. Sekitar tahun 2017 perempuan yang memakai cadar di Indonesia meningkat. Meski demikian, persepsi dan diskriminasi perilaku yang tinggi masih dialami oleh sebagian besar perempuan bercadar dalam kehidupan sosial sehari-hari. Hal ini dapat merusak kebahagiaan yang merupakan kondisi psikologis penting bagi setiap individu selanjutnya. Melalui 199 sampel partisipan wanita dewasa awal yang memakai cadar dari wilayah kota besar, skala OHQ (Hills & Argyle, 2002) digunakan untuk mengukur kebahagiaan, skala MMS (Dasti & Sitwat, 2014) untuk spiritualitas Islam, dan skala IPC. (Levenson, 1981) untuk lokus kendali. Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan metode CFA dan software Lisrel. Kemudian dilakukan metode analisis berganda (MRA) untuk menguji pengaruh tersebut melalui software SPSS. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara spiritualitas Islam dan locus of control terhadap kebahagiaan perempuan bercadar di kota-kota besar, dengan nilai statistik sebesar 55,1%. Sedangkan hasil koefisien regresi menunjukkan bahwa empat sub variabel yang memberikan kontribusi signifikan adalah disiplin diri, perasaan keterhubungan dengan Allah SWT, sifat-sifat murah hati, dan lokus internal. Penulis berharap implikasi dari hasil penelitian di kaji kembali dan dikembangkan pada penelitian selanjutnya dengan meneliti lebih lanjut fator-faktor apa saja yang menjadi penyebab keempat variabel ini serta memperdalam informasi hal-hal yang akan meningkatkan kebahagiaan terutama pada kelompok tertentu, seperti wanita bercadar.