{"title":"Prinsip-prinsip dakwah dan komunikasi dalam al-quran surat muhammad ayat 19","authors":"Rusli","doi":"10.54621/jiaf.v10i2.175","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nSetiap manusia di haruskan menyeru kepada yang makruf dan mencengah kepada yang mungkar sesuai dengan tingkat ilmu dan profesi yang di embanya. Dalam Al-Quran terdapat prinsip dasar untuk berdakwah dan berkomunikasi seperti yang terdapat dalam surat Muhammad ayat 19. Tujuan penulisan ini adalah mencoba membahas dan membandingkan pandangan para ulama tafsir diantaranya tafsir Thabari, Maturidi, Zhamaksyari dan Ar-razi, yang berkaitan dengan bertuhan, manusia, berakhak, dan moderat. Metode penulisan ini adalah menggunakan penelitian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke empat ulama tafsir mengatakan bahwa, terdapat perbedaan pandangan terkait dengan Bertuhan, Thabari menyatakan yang berhak disembah adalah Allah yang maha Pencipta., Maturidi mengatakan Tuhan yang berhak disembah dengan ikhlas adalah Allah Ta’ala bukan berhala-berhala., Zhamaksyari dan Ar-razi, perpendapat bahwa pengakuan tentang Tuhan yang berhak disembah adalah Allah dibuktikan dengan ilmu pengatahuan. Manusia, ke empat ulama sepakat mendoakan diri Rasulullah terlebih dahulu kemudian memohon ampunan kepada mukmin dan mukminat dari dosa masa lalu dan dosa yang akan datang. Berakhlak, ke empat ulama sepakat bahwa Allah mengetahui dimana tempat tinggalmu, tempat usahamu, baik siang maupun malam, baik di dunia maupun di akhirat. Moderat, Thabari, Maturidi, Zhamaksyari sepakat dengan memohon ampunan kepada sesama mukmin dan mukminat dan Ar-razi, menambahkan ada 3 hubungan Nabi, terhadap Allah, dengan dirinya dan dengan orang lain atau semua manusia.","PeriodicalId":179328,"journal":{"name":"Jurnal Al-Fikrah","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Al-Fikrah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54621/jiaf.v10i2.175","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Prinsip-prinsip dakwah dan komunikasi dalam al-quran surat muhammad ayat 19
ABSTRAK
Setiap manusia di haruskan menyeru kepada yang makruf dan mencengah kepada yang mungkar sesuai dengan tingkat ilmu dan profesi yang di embanya. Dalam Al-Quran terdapat prinsip dasar untuk berdakwah dan berkomunikasi seperti yang terdapat dalam surat Muhammad ayat 19. Tujuan penulisan ini adalah mencoba membahas dan membandingkan pandangan para ulama tafsir diantaranya tafsir Thabari, Maturidi, Zhamaksyari dan Ar-razi, yang berkaitan dengan bertuhan, manusia, berakhak, dan moderat. Metode penulisan ini adalah menggunakan penelitian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke empat ulama tafsir mengatakan bahwa, terdapat perbedaan pandangan terkait dengan Bertuhan, Thabari menyatakan yang berhak disembah adalah Allah yang maha Pencipta., Maturidi mengatakan Tuhan yang berhak disembah dengan ikhlas adalah Allah Ta’ala bukan berhala-berhala., Zhamaksyari dan Ar-razi, perpendapat bahwa pengakuan tentang Tuhan yang berhak disembah adalah Allah dibuktikan dengan ilmu pengatahuan. Manusia, ke empat ulama sepakat mendoakan diri Rasulullah terlebih dahulu kemudian memohon ampunan kepada mukmin dan mukminat dari dosa masa lalu dan dosa yang akan datang. Berakhlak, ke empat ulama sepakat bahwa Allah mengetahui dimana tempat tinggalmu, tempat usahamu, baik siang maupun malam, baik di dunia maupun di akhirat. Moderat, Thabari, Maturidi, Zhamaksyari sepakat dengan memohon ampunan kepada sesama mukmin dan mukminat dan Ar-razi, menambahkan ada 3 hubungan Nabi, terhadap Allah, dengan dirinya dan dengan orang lain atau semua manusia.