Ketut Susiani
{"title":"Siasati Pandemi Fatigue dengan Yadnya berorientasi pada Tri Hita Karana","authors":"Ketut Susiani","doi":"10.25078/vs.v7i2.3005","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, menyebabkan melemahnya beberapa dimensi kehidupan masyarakat. Ini mengakibatkan pemerintah memberikan upaya mencegah penyebaran Covid-19 secara klinis, dan mengatasi lumpuhnya dimensi kehidupan pasca pandemi. Upaya-upaya tersebut tercermin dari adanya program bantuan maupun kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah RI. Kebijakan yang harus dipatuhi masyarakat bersifat mengikat. Sehingga, memicu berbagai respond pertentangan antara pro dan kontra dari masyarakat. Keadaan masyarakat yang mulai lelah terhadap kebijakan-kebijakan dan program bantuan yang diberlakukan pemerintah, tidak mendapatkan hasil yang sesuai target. Kondisi ini disebut sebagai Pandemi Fatigue, artinya masyarakat yang mulai merasa lelah akan ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana masyarakat menyiasati Pandemi Fatigue melalui Tri Hita Karana dalam kehidupan social budayanya. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Diantaranya, metode penelitian tersebut adalah metode kuesioner, observasi, wawancara, dan studi literature. Subjek untuk sampel penelitian yang menjadi sasarannya adalah kalangan orang dewasa yang masih kuliah, bekerja, dengan berada pada kawasan Singaraja, Karangasem, Badung, dan Gianyar. Dari hasil wawancara, observasi, dan juga studi literatur yang dilakukan didapatkan bahwa sebagaian besar responden mengamali kecemasan akibat dampak pandemi, namun tidak menjadi halangan bagi mereka untuk tetap melakukan Yadnya dengan alasan utama untuk melakukan ajaran agama. Namun tanpa disadari hal tersebut juga menciptakan keharmonisan bagi alam semesta. Sehingga dapat disimpulkan Yadnya menjadi kegiatan yang tanpa disadari oleh masyarakat sebagai upaya untuk mengatasi kecemasan akibat pandemi dan juga memberikan hubungan yang harmonis antara manusia, lingkungan dan Tuhan atau yang disebut dengan Tri Hita Karana.","PeriodicalId":123688,"journal":{"name":"VIDYA SAMHITA : Jurnal Penelitian Agama","volume":"22 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"VIDYA SAMHITA : Jurnal Penelitian Agama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25078/vs.v7i2.3005","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

印度尼西亚发生的Covid-19大流行,导致人们生活的几个层面的恶化。这导致政府在临床上努力阻止Covid-19的传播,并解决大流行后生命维度的障碍。这些努力反映在各国政府制定的援助计划和政策上。社会必须遵守的政策是有约束力的。因此,在正反社会之间引发了一系列对立反应。人们对政府实施的政策和援助计划感到厌倦,但没有达到预期的目标。这种情况被称为Fatigue大流行,这意味着一个对不确定何时结束感到疲劳的社会。本研究的目的是了解公众如何通过三希塔·卡里纳(Tri Hita Karana)在其社交文化生活中发现法学大流行的方法。至于所采用的研究方法,则是一种定量和定性方法的描述性研究。其中包括问卷调查、观察、采访和文学研究。研究样本的目标是在Singaraja、Karangasem、Badung和Gianyar地区工作的大学生。从采访、观察和对文献的研究中,发现大量的受访者对流行病的影响感到焦虑,但这并不妨碍他们以宗教教义为主要理由坚持自己的立场。但不知不觉中,它也给宇宙带来了和谐。因此,可以得出结论,这是一种社会无意识的活动,以克服流行病引起的焦虑,也为人类、环境和上帝之间的和谐关系,或为所谓的“三ita Karana”(Tri Hita Karana)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Siasati Pandemi Fatigue dengan Yadnya berorientasi pada Tri Hita Karana
Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, menyebabkan melemahnya beberapa dimensi kehidupan masyarakat. Ini mengakibatkan pemerintah memberikan upaya mencegah penyebaran Covid-19 secara klinis, dan mengatasi lumpuhnya dimensi kehidupan pasca pandemi. Upaya-upaya tersebut tercermin dari adanya program bantuan maupun kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah RI. Kebijakan yang harus dipatuhi masyarakat bersifat mengikat. Sehingga, memicu berbagai respond pertentangan antara pro dan kontra dari masyarakat. Keadaan masyarakat yang mulai lelah terhadap kebijakan-kebijakan dan program bantuan yang diberlakukan pemerintah, tidak mendapatkan hasil yang sesuai target. Kondisi ini disebut sebagai Pandemi Fatigue, artinya masyarakat yang mulai merasa lelah akan ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana masyarakat menyiasati Pandemi Fatigue melalui Tri Hita Karana dalam kehidupan social budayanya. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Diantaranya, metode penelitian tersebut adalah metode kuesioner, observasi, wawancara, dan studi literature. Subjek untuk sampel penelitian yang menjadi sasarannya adalah kalangan orang dewasa yang masih kuliah, bekerja, dengan berada pada kawasan Singaraja, Karangasem, Badung, dan Gianyar. Dari hasil wawancara, observasi, dan juga studi literatur yang dilakukan didapatkan bahwa sebagaian besar responden mengamali kecemasan akibat dampak pandemi, namun tidak menjadi halangan bagi mereka untuk tetap melakukan Yadnya dengan alasan utama untuk melakukan ajaran agama. Namun tanpa disadari hal tersebut juga menciptakan keharmonisan bagi alam semesta. Sehingga dapat disimpulkan Yadnya menjadi kegiatan yang tanpa disadari oleh masyarakat sebagai upaya untuk mengatasi kecemasan akibat pandemi dan juga memberikan hubungan yang harmonis antara manusia, lingkungan dan Tuhan atau yang disebut dengan Tri Hita Karana.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信